dan (juga) Karun, Fir‘aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah). (QS. [29] Al-'Ankabut : 39)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan ingatlah juga kisah tentang kehancuran Karun, seorang kaya raya yang angkuh dari kaum nabi Musa; Fir'aun, raja dan penguasa Mesir yang kejam dan Haman seorang kepercayaan Fir'aun yang patuh dan selalu mengikuti keinginannya. Sungguh, telah datang kepada mereka bertiga utusan Allah yang bernama Nabi Musadengan membawa keterangan-keterangan yang didukung oleh bukti dan mukjizan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi, dan mereka termasuk orang-orang yang tidak luput dari kebinasaan dan azab Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Musa telah menjelaskan kepada Karun, Fir'aun, dan Haman tanda-tanda kebesaran ayat Allah sebagai dasar untuk memperkuat risalah yang dibawanya. Namun demikian, mereka bersikap angkuh atau takabur dan tidak mau beriman. Kecongkakan Fir'aun sungguh telah melampaui batas. Ia menganggap dirinya sebagai tuhan yang harus disembah. Oleh karena itu, mereka semua tidak terlepas dari azab Allah dalam berbagai siksaan.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Qarun pemilik harta yang berlimpah dan kunci-kunci perbendaharaan yang berat-berat, saking banyaknya harta. Juga Fir'aun Raja Mesir di masa Nabi Musa berikut patihnya (yaitu Haman), keduanya adalah bangsa Egypt yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan) telah Kami binasakan pula (Qarun, Firaun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka) sebelumnya (Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata) hujah-hujah yang jelas dan gamblang. (Akan tetapi mereka berlaku sombong di muka bumi dan tiadalah mereka orang-orang yang luput) dari azab Kami.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Wahai Rasul, ingatkanlah orang-orang yang tertipu dengan harta benda dan kekuasaan mengenai kematian Qârûn, Fir'aun, Hâmân dan tentang hukum Allah yang menimpa mereka berupa kehancuran orang-orang yang mendustakan. Allah telah mengirim Mûsâ kepada mereka dengan mukjizat yang jelas, yang menunjukkan kebenarannya. Kemudian, dengan sikap sombong, mereka mendustakannya dan enggan untuk menerima seruannya. Mereka tidak akan dapat mengungguli kekuasaan Allah dengan berusaha menghindari azab-Nya.