Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, Mahaperkasa. (QS. [11] Hud : 66)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka ketika keputusan Kami datang, kaum Nabi Hud itu binasa dan kami selamatkan Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dari azab itu dengan rahmat Kami selama di dunia dan Kami selamatkan pula dari kehinaan yang menimpa pada hari itu, yaitu hari Kiamat. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, dan Mahakuasa untuk mengalahkan siapa saja yang menentang, lagi Mahaperkasa terhadap siapa saja yang memusuhi para nabi dan kekasih-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Tatkala datang malapetaka yang diancamkan Allah kepada kaum Samud, sebagai siksaan dan balasan atas kedurhakaan mereka, Allah swt menyelamatkan Nabi Saleh a.s. dan orang-orang yang beriman bersamanya, dengan karunia dan rahmat-Nya, dari azab dan siksaan itu. Pada hari tersebut, mereka yang durhaka dimusnahkan semuanya. Mereka mendapat nama buruk dalam sejarah manusia, yang tentu saja akan dianggap sebagai lembaran hitam yang menodai kemurnian dan ketinggian martabat manusia sebagai khalifah di muka bumi. Sungguh amat berat siksaan yang ditimpakan Allah kepada mereka, tetapi tindakan itu adalah adil dan sesuai dengan dosa dan kesalahan yang mereka lakukan. Allah-lah yang berhak melakukannya dan Dia-lah yang dapat melaksanakannya karena Dia adalah Maha Perkasa dan Maha Kuasa.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kisah ini telah disebutkan di dalam tafsir surat Al-A'raf dengan penjelasan yang terinci sehingga tidak perlu lagi untuk diulangi di sini, dan hanya kepada Allah-lah kami memohon taufik.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka tatkala datang perintah Kami) yang memerintahkan supaya mereka dibinasakan (Kami selamatkan Saleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia) jumlah mereka ada empat ribu orang (dengan rahmat dari Kami dan) Kami selamatkan pula mereka (dari kehinaan di hari itu) kalau dibaca yaumi-idzin dianggap sebagai isim yang mu`rab dan kalau dibaca yaumaidzin dianggap sebagai isim yang mabni karena diidhafatkan kepada isim yang mabni pula; demikianlah menurut pendapat kebanyakan ahli nahwu. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa) Maha Menang.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Ketika datang siksaan itu, Kami selamatkan Shâlih dan para pengikutnya yang beriman dari kehancuran dengan rahmat khusus dari Kami. Kami selamatkan mereka dari kenistaan saat kaum Tsamûd Kami hancurkan. Sesungguhnya Tuhanmu, wahai Muhammad, Mahakuat lagi Mahaperkasa. Maka yakinlah akan kekuatan, kejayaan, bantuan dan pertolongan-Nya.