Skip to main content

اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا  ( الكهف: ٢٤ )

illā
إِلَّآ
melainkan
an
أَن
bahwa
yashāa
يَشَآءَ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
wa-udh'kur
وَٱذْكُر
dan ingatlah
rabbaka
رَّبَّكَ
Tuhanmu
idhā
إِذَا
jika
nasīta
نَسِيتَ
kamu lupa
waqul
وَقُلْ
dan katakanlah
ʿasā
عَسَىٰٓ
mudah-mudahan
an
أَن
akan
yahdiyani
يَهْدِيَنِ
memberi petunjuk kepadaku
rabbī
رَبِّى
Tuhanku
li-aqraba
لِأَقْرَبَ
untuk yang lebih dekat
min
مِنْ
dari
hādhā
هَٰذَا
ini
rashadan
رَشَدًا
petunjuk/kebenaran

'Illā 'An Yashā'a Allāhu Wa Adhkur Rabbaka 'Idhā Nasīta Wa Qul `Asaá 'An Yahdiyanī Rabbī Li'qraba Min Hādhā Rashadāan. (al-Kahf 18:24)

Artinya:

kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.” Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku agar aku yang lebih dekat (kebenarannya) daripada ini.” (QS. [18] Al-Kahf : 24)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

kecuali engkau janjikan hal itu dengan mengatakan Insya Allah, yakni jika dikehendaki Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa mengaitkan janjimu dengan kehendak Allah, begitu engkau ingat, kaitkanlah janjimu itu dengan mengatakan Insya Allah dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku untuk menjelaskan sesuatu kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini, yakni dari kisah penghuni gua dalam memberi petunjuk kepada kenabianku."