Skip to main content

قَالَ كَذٰلِكِۚ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌۚ وَلِنَجْعَلَهٗٓ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّاۚ وَكَانَ اَمْرًا مَّقْضِيًّا   ( مريم: ٢١ )

qāla
قَالَ
dia berkata
kadhāliki
كَذَٰلِكِ
demikianlah
qāla
قَالَ
berfirman
rabbuki
رَبُّكِ
Tuhanmu
huwa
هُوَ
ia/hal itu
ʿalayya
عَلَىَّ
atas/bagiKu
hayyinun
هَيِّنٌۖ
mudah
walinajʿalahu
وَلِنَجْعَلَهُۥٓ
dan hendak Kami jadikannya
āyatan
ءَايَةً
tanda
lilnnāsi
لِّلنَّاسِ
bagi manusia
waraḥmatan
وَرَحْمَةً
dan rahmat
minnā
مِّنَّاۚ
dari Kami
wakāna
وَكَانَ
dan adalah
amran
أَمْرًا
perkara
maqḍiyyan
مَّقْضِيًّا
diputuskan

Qāla Kadhāliki Qāla Rabbuki Huwa `Alayya Hayyinun Wa Linaj`alahu 'Āyatan Lilnnāsi Wa Raĥmatan Minnā Wa Kāna 'Amrāan Maqđīyāan. (Maryam 19:21)

Artinya:

Dia (Jibril) berkata, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda (kebesaran Allah) bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang (sudah) diputuskan.” (QS. [19] Maryam : 21)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Menjawab keheranan Maryam, dia, yaitu Jibril, berkata, “Demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-Ku. Ini adalah anugerah bagimu dan sekaligus agar Kami dapat menjadikannya sebagai suatu tanda yang nyata tentang kebesaran dan kekuasaan-Ku bagi manusia, dan sebagai rahmat dari Kami untuk orang yang mau menjadikan peristiwa ini sebagai petunjuk. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas.”