Asy-Syu'ara' Ayat 104
وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ ( الشعراء: ١٠٤ )
Wa 'Inna Rabbaka Lahuwa Al-`Azīzu Ar-Raĥīmu. (aš-Šuʿarāʾ 26:104)
Artinya:
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, Maha Penyayang. (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 104)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar Dialah Mahaperkasa, yang mampu mempercepat siksa-Nya, Maha Penyayang dengan mengakhirkan siksa sampai di akhirat nanti.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah dengan keperkasaan dan sifat Yang Maha Penyayang-Nya, senantiasa mengingatkan orang-orang yang sesat dan tidak mau beriman dengan ayat-ayat-Nya. Allah mengirimkan rasul kepada mereka supaya memperoleh hidayah dari-Nya. Allah mengutus para rasul itu dengan membawa ajaran-ajaran dan hukum-hukum agama, supaya dapat diikuti oleh mereka dan anak keturunannya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (Asy-Syu'ara': 103)
Yakni sesungguhnya dalam kisah bantahan Ibrahim kepada kaumnya dan kemenangan hujah (alasan)nya atas mereka tentang keesaan Allah benar-benar terdapat tanda yang jelas dan gamblang yang menunjukkan bahwa tiada Tuhan selain Allah.
tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Asy-Syu'ara': 103-104)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar- benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sesungguhnya Tuhanmu Mahakuasa untuk membalas orang-orang yang mendustakan kebenaran; Maha Pemberi nikmat bagi orang-orang yang melakukan kebaikan.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, 'Apakah yang kamu sembah?' Mereka menjawab, 'Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya.' Berkatalah Ibrahim, 'Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya)? Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?' Mereka menjawab, '(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami ber-buat demikian.' Ibrahim berkata, 'Maka apakah kamu telah mem-perhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek mo-yangmu yang dahulu? karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Rabb semesta alam, (yaitu Rabb) Yang telah menciptakanku, maka Dia-lah yang menunjukiku, dan Dia yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkan aku, dan Yang akan memati-kan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada Hari Kiamat.' (Ibrahim berdoa), 'Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya dia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa, dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat,' dan dikatakan kepada mereka, 'Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu menyembah(nya) selain Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?' Maka mereka (sembah-an-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat, dan bala tentara iblis semuanya. Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka, 'Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu dengan Rabb semesta alam.' Dan tia-dalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa. Maka kami tidak mempunyai seorang pun pemberi syafa'at, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab, maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia), niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman.' Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 69-104).
(69-71) Maksudnya, bacakanlah wahai Muhammad, kepada manusia berita tentang Ibrahim al-Khalil dan ceritanya yang sangat berharga, terutama dalam kondisi ini. Dan bila tidak demikian, dia masih mempunyai banyak berita lainnya. Akan tetapi di antara berita tentangnya yang sangat menarik dan sangat bagus adalah berita yang mencakup kerasulan dan dakwahnya kepada kaumnya serta perdebatannya dengan mereka tentang batilnya keyakinan yang mereka anut. Maka dari itu ungkapannya di sini diimbuhi dengan zharaf (keterangan waktu), seraya berfirman,﴾ إِذۡ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦ مَا تَعۡبُدُونَ 70 قَالُواْ ﴿ "Ketika dia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, 'Apa-kah yang kamu sembah?' Mereka menjawab," dengan nada bangga terhadap peribadatan mereka, ﴾ نَعۡبُدُ أَصۡنَامٗا ﴿ "Kami menyembah berhala-berhala," yang kami pahat dan kami buat dengan tangan kami sendiri, ﴾ فَنَظَلُّ لَهَا عَٰكِفِينَ ﴿ "dan kami senantiasa tekun menyembahnya." Maksudnya, kami selalu menyembahnya pada kebanyakan waktu kami.
(72-74) Maka Ibrahim berkata kepada mereka untuk men-jelaskan bahwa berhala-berhala itu sama sekali tidak berhak di-sembah, ﴾ هَلۡ يَسۡمَعُونَكُمۡ إِذۡ تَدۡعُونَ ﴿ "Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa?" Lalu mereka mengabulkan doa kalian, menghilangkan kesusahan kalian dan melenyapkan semua hal yang tidak kalian suka dari kalian, ﴾ أَوۡ يَنفَعُونَكُمۡ أَوۡ يَضُرُّونَ ﴿ "atau (dapatkah) mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudarat?" Lalu me-reka mengakui bahwa semua itu tidak ada sama sekali padanya. Jadi, ia tidak dapat mendengar doa, tidak dapat memberikan man-faat dan tidak juga menimpakan bahaya! Oleh karenanya, setelah Ibrahim menghancurkan berhala-berhala itu, dia berkata,
﴾ بَلۡ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمۡ هَٰذَا فَسۡـَٔلُوهُمۡ إِن كَانُواْ يَنطِقُونَ 63 ﴿
"Sebenarnya patung yang besar itu yang melakukannya, maka ta-nyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara." (Al-Anbiya`: 63).
Mereka berkata kepadanya,
﴾ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَا هَٰٓؤُلَآءِ يَنطِقُونَ 65 ﴿
"Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." (Al-Anbiya`: 65).
Maksudnya, ini adalah suatu perkara yang sudah pasti dari kondisi berhala, sudah tidak bisa dipermasalahkan dan tidak diragukan lagi. Lalu mereka kembali kepada taqlid (ikut secara membabi buta) kepada nenek moyang mereka yang sesat, maka mereka berkata, ﴾ بَلۡ وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا كَذَٰلِكَ يَفۡعَلُونَ ﴿ "Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian," lalu kami mengikuti mereka dalam hal ini, dan kami menelusuri jalan mereka dan kami lestari-kan tradisi mereka.
(75-82) Lalu Ibrahim berkata kepada mereka, "Kalian dan nenek moyang kalian semuanya adalah penentang dalam perkara [ini], dan pembicaraan bersama orang-orang di atas adalah sama, ﴾ أَفَرَءَيۡتُم مَّا كُنتُمۡ تَعۡبُدُونَ 75 أَنتُمۡ وَءَابَآؤُكُمُ ٱلۡأَقۡدَمُونَ 76 فَإِنَّهُمۡ عَدُوّٞ لِّيٓ ﴿ "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? Karena sesungguhnya semua itu adalah musuhku," maka silahkan mereka menimpakan bahaya apa pun terhadapku, dan silahkan mereka melakukan tipu daya terhadapku, maka pasti mereka tidak akan mampu melakukannya, ﴾ إِلَّا رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ 77 ٱلَّذِي خَلَقَنِي فَهُوَ يَهۡدِينِ ﴿ "kecuali Rabb semesta alam, Yang telah menciptakan-ku, maka Dia-lah yang menunjukiku." Dia-lah [semata][34] yang membe-rikan nikmat penciptaan dan nikmat hidayah untuk kemaslahatan agama dan dunia. Lalu dia menyebutkan secara khusus sebagian dari hal-hal yang sudah pasti, seraya berkata, ﴾ وَٱلَّذِي هُوَ يُطۡعِمُنِي وَيَسۡقِينِ 79 وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ 80 وَٱلَّذِي يُمِيتُنِي ثُمَّ يُحۡيِينِ 81 وَٱلَّذِيٓ أَطۡمَعُ أَن يَغۡفِرَ لِي خَطِيٓـَٔتِي يَوۡمَ ٱلدِّينِ 82 ﴿ "Dan Yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia-lah Yang menyembuhkanku, dan Yang akan mematikanku, kemudian akan menghidupkanku (kembali), dan Yang amat kuinginkan akan meng-ampuni kesalahanku pada Hari Kiamat."
Dia-lah semata yang bisa melakukan itu semua sendirian, maka dari itu wajib diesakan dengan ibadah dan ketaatan, sedang-kan berhala-berhala yang tidak bisa menciptakan, tidak bisa mem-beri petunjuk, tidak bisa menyakitkan, tidak bisa menyembuhkan, tidak bisa memberi makan dan tidak bisa memberi minum, tidak dapat mematikan dan tidak dapat menghidupkan, tidak berguna bagi penyembahnya, baik dalam menghilangkan kesusahan atau pun memberikan ampunan dosa itu harus ditinggalkan. Ini adalah dalil yang sangat akurat dan hujjah yang mematahkan di mana kalian dan nenek moyang kalian tidak kuasa menantangnya, maka itu membuktikan keikutsertaan kalian dalam kesesatan dan dalam meninggalkan jalan hidayah dan jalan yang lurus. Allah سبحانه وتعالى berfir-man,
﴾ وَحَآجَّهُۥ قَوۡمُهُۥۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّي فِي ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنِۚ ﴿
"Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata, 'Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku...." (Al-An'am: 80).
(83-84) Dan Ibrahim عليه السلام berdoa kepada Rabbnya, seraya mengatakan, ﴾ رَبِّ هَبۡ لِي حُكۡمٗا ﴿ "Ya Rabbku, berikanlah kepadaku hik-mah." Maksudnya, ilmu yang cukup yang dengannya aku dapat mengetahui hukum-hukum, halal dan haram, dan yang dengannya aku dapat memberikan keputusan di antara manusia, ﴾ وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ ﴿ "dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang shalih," ter-masuk saudara-saudaranya, para nabi dan para rasul. ﴾ وَٱجۡعَل لِّي لِسَانَ صِدۡقٖ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ﴿ "Dan jadikanlah untukku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian." Maksudnya, jadikanlah untukku pujian yang baik yang terus berlangsung hingga akhir masa. Dan Allah pun mengabulkan doanya, lalu Dia karuniakan kepadanya ilmu dan hikmah sehingga dengannnya dia menjadi rasul yang termulia, dan dimasukkanNya ke dalam kelompok saudara-sauda-ranya, yaitu para rasul. Allah telah menjadikannya sebagai manu-sia yang dicintai, diterima, dimuliakan dan dipuji di dalam semua agama pada setiap waktu. Allah سبحانه وتعالى berfirman,
﴾ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ 108 سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبۡرَٰهِيمَ 109 كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ 110 إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ 111 ﴿
"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) 'Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim,' demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman." (Ash-Shaffat: 108-111).
(85) ﴾ وَٱجۡعَلۡنِي مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ ﴿ "Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan," maksudnya termasuk penghuni surga yang diwariskan oleh Allah kepada me-reka. Maka Allah pun mengabulkan doanya, Dia pun mengangkat kedudukannya di dalam Surga Na'im.
(86) ﴾ وَٱغۡفِرۡ لِأَبِيٓ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ 86 ﴿ "Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya dia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat." Ini adalah doa (yang) dia panjatkan disebabkan janjinya kepada ayahnya yang telah dia katakan kepadanya,
﴾ سَأَسۡتَغۡفِرُ لَكَ رَبِّيٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ بِي حَفِيّٗا 47 ﴿
"Aku akan meminta ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku." (Maryam: 47).
Allah سبحانه وتعالى berfirman,
﴾ وَمَا كَانَ ٱسۡتِغۡفَارُ إِبۡرَٰهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَن مَّوۡعِدَةٖ وَعَدَهَآ إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُۥٓ أَنَّهُۥ عَدُوّٞ لِّلَّهِ تَبَرَّأَ مِنۡهُۚ إِنَّ إِبۡرَٰهِيمَ لَأَوَّٰهٌ حَلِيمٞ 114 ﴿
"Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapak-nya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya ke-pada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (At-Taubah: 114).
(87-89) ﴾ وَلَا تُخۡزِنِي يَوۡمَ يُبۡعَثُونَ ﴿ "Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan," maksudnya, dengan dicaci karena beberapa dosa, dan dengan siksaan serta dengan dipermalukan karena dosa-dosa itu. Akan tetapi, bahagiakanlah aku pada hari itu, yaitu hari yang tidak berguna lagi harta dan anak laki-laki, ﴾ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ ﴿ "kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Inilah yang akan berguna baginya saat itu, dan inilah orang yang selamat dari siksa dan yang berhak mendapat limpahan pahala.
Hati yang selamat, maksudnya adalah hati yang selamat dari syirik, keraguan, cinta kepada keburukan, suka melakukan bid'ah dan dosa, dan keselamatannya dari hal-hal tersebut mengharus-kannya berpegang teguh kepada lawan-lawannya, berupa ikhlas, ilmu, yakin, cinta kepada kebaikan dan menghiaskannya di dalam hati, dan mengharuskan kehendak dan kecintaannya mengikuti cinta Allah, dan hawa nafsunya mengikuti apa saja yang datang dari Allah.
(90-95) Kemudian Allah menjelaskan sebagian keadaan pada hari yang sangat dahsyat itu dan pahala, serta hukuman yang ada padanya, seraya berfirman, ﴾ وَأُزۡلِفَتِ ٱلۡجَنَّةُ ﴿ "dan didekatkanlah surga" maksudnya dijadikan dekat, ﴾ لِلۡمُتَّقِينَ ﴿ "kepada orang-orang yang bertakwa," maksudnya orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka, yaitu orang-orang yang mematuhi perintah-perintahNya, menjauhi larangan-laranganNya dan takut terhadap murka dan siksaNya. ﴾ وَبُرِّزَتِ ٱلۡجَحِيمُ ﴿ "Dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim," maksudnya, Neraka Jahim ditampakkan dalam keadaan telah siap dengan segala siksanya, ﴾ لِلۡغَاوِينَ ﴿ "kepada orang-orang yang sesat," yaitu orang-orang yang tenggelam di dalam kemaksiatan kepada Allah dan lancang terhadap segala sesuatu yang diharamkanNya, mendustakan para rasulNya serta menolak ajaran kebenaran yang mereka bawa. ﴾ وَقِيلَ لَهُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ تَعۡبُدُونَ 92 مِن دُونِ ٱللَّهِ هَلۡ يَنصُرُونَكُمۡ أَوۡ يَنتَصِرُونَ ﴿ "Dan dikatakan kepada mereka, 'Di manakah berhala-berhala yang dahulu kamu selalu sembah, selain dari Allah? Dapatkah mereka menolong kamu atau menolong diri mereka sendiri?" Maksudnya, sama sekali hal itu tidak akan terjadi sedikit pun, dan tampaklah kedustaan dan kenistaan mereka, dan jelas pulalah kerugian dan kehinaan mereka, penye-salan mereka nyata dan segala usaha mereka menjadi sia-sia.
﴾ فَكُبۡكِبُواْ فِيهَا ﴿ "Maka mereka dijungkirkan ke dalamnya." Maksudnya, diceburkan ke dalam neraka. ﴾ هُمۡ ﴿ "Mereka," maksudnya, segala sesuatu yang dahulu mereka sembah, ﴾ وَٱلۡغَاوُۥنَ ﴿ "bersama-sama orang-orang yang sesat," orang-orang yang menjadi penyembahnya, ﴾ وَجُنُودُ إِبۡلِيسَ أَجۡمَعُونَ ﴿ "dan bala tentara iblis semuanya" dari bangsa manusia dan bangsa jin, yaitu mereka yang telah diseret ke dalam kemaksiatan sekuat-kuatnya dan menguasai mereka karena kesyirikan dan ke-tidakberimanan mereka, hingga mereka menjadi para penyerunya dan menjadi para pengupaya untuk memperoleh keridhaannya. Di antara mereka ada yang menjadi penyeru untuk taat kepadanya, ada yang memenuhi seruannya dan ada pula yang menjadi pen-taklid buta kepada mereka dalam kesyirikan.
(96-104) ﴾ قَالُواْ ﴿ "Mereka berkata." Maksudnya adalah bala tentara iblis, para pemuja berhala dan patung-patung yang mereka sembah, ﴾ تَٱللَّهِ إِن كُنَّا لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ 97 إِذۡ نُسَوِّيكُم بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Demi Allah, sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita telah mem-persamakan kamu dengan Rabb semesta alam," dalam ibadah, mencintai, takut dan berharap, dan kami berdoa kepada kalian sebagaimana kami berdoa kepadaNya. Kesesatan mereka saat itu menjadi jelas bagi mereka. Mereka pun mengakui keadilan Allah dalam meng-hukum mereka, dan hukuman itu benar-benar tepat pada tempat-nya. Mereka tidak menyetarakan berhala-berhala itu dengan Allah, Rabb semesta alam kecuali dalam hal ibadah, bukan dalam hal menciptakan. Hal ini terbukti melalui ucapan mereka, ﴾ بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Dengan Rabb semesta alam." Mereka mengakui bahwa Allah adalah Rabb semesta alam semuanya, yang termasuk di dalamnya adalah patung-patung dan semua berhala mereka.
﴾ وَمَآ أَضَلَّنَآ ﴿ "Dan tiadalah yang menyesatkan kami," dari jalan hi-dayah dan kebenaran, dan mengajak kami ke jalan kesesatan dan kefasikan, ﴾ إِلَّا ٱلۡمُجۡرِمُونَ ﴿ "kecuali orang-orang yang berdosa." Mereka adalah para pemuka yang menyeru kepada api neraka.
﴾ فَمَا لَنَا ﴿ "Maka kami tidak mempunyai," pada saat itu, ﴾ مِن شَٰفِعِينَ ﴿ "pemberi syafa'at seorang pun," yang dapat memberikan syafa'at ke-pada kami untuk menyelamatkan kami dari azabNya, ﴾ وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٖ ﴿ "dan tidak pula mempunyai teman yang akrab," maksudnya, seorang kerabat setia yang berguna bagi kami, sebagaimana biasanya da-hulu di dunia. Lalu mereka berputus asa dari segala kebaikan dan bersedih hati terhadap apa yang telah mereka lakukan, dan mereka berangan-angan untuk kembali ke dunia agar bisa melakukan amal shalih. ﴾ فَلَوۡ أَنَّ لَنَا كَرَّةٗ ﴿ "Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi," mak-sudnya, bisa kembali ke dunia, ﴾ فَنَكُونَ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman," agar kami bisa selamat dari azab dan berhak mendapat pahala! Sama sekali tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin! Apa yang mereka inginkan itu sudah tertutup dari mereka dan semua bentuk penggadaian sudah ditutup.
﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian," yaitu pada yang telah Kami jelaskan kepada kalian dan Kami uraikan, ﴾ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "benar-benar terdapat tanda-tanda," bagi kalian, ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "tetapi ke-banyakan mereka tidak beriman," sekalipun tanda-tanda (bukti-bukti kebenaran) itu diturunkan.
﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ 104 ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang."