Skip to main content

وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَّعْبُدُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ   ( النمل: ٤٣ )

waṣaddahā
وَصَدَّهَا
dan menghalanginya
مَا
apa
kānat
كَانَت
yang dia adalah
taʿbudu
تَّعْبُدُ
dia menyembah
min
مِن
dari
dūni
دُونِ
selain
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
innahā
إِنَّهَا
sesungguhnya dia
kānat
كَانَتْ
adalah dia
min
مِن
dari
qawmin
قَوْمٍ
kaum
kāfirīna
كَٰفِرِينَ
kafir

Wa Şaddahā Mā Kānat Ta`budu Min Dūni Allāhi 'Innahā Kānat Min Qawmin Kāfirīna. (an-Naml 27:43)

Artinya:

Dan kebiasaannya menyembah selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), sesungguhnya dia (Balqis) dahulu termasuk orang-orang kafir. (QS. [27] An-Naml : 43)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Allah lalu menjelaskan akan terhambatnya Ratu Balqis untuk cepat berbalik menyembah kepada Allah. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah seperti penyembahannya kepada matahari, mencegahnya untuk melahirkan keislamannya dengan cepat. Sesungguhnya Ratu Balqis dahulu termasuk orang-orang kafir, menutupi dirinya dari kebenaran, sampai datang kepadanya ajakan Nabi Sulaiman, yang disertai dengan kisah-kisah yang menakjubkannya yang menunjukkan kebenaran ajakan Nabi Sulaiman.