Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada (kaum) Samud saudara mereka yaitu Saleh (yang menyeru), “Sembahlah Allah!” Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan. (QS. [27] An-Naml : 45)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Kaum Šamud mendiami satu kawasan antara Madinah dan Syam. Tepatnya di kota al-Hijr atau Mada’in, sebelah utara Madinah, sekitar 200 km. Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada kaum Šamud saudara mereka karena berasal dari satu negeri yaitu Saleh yang menyeru kepada mereka, “Sembahlah Allah Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, bukan kepada yang lain-Nya, yang tidak mempunyai kemampuan apa-apa. Akan tetapi tiba-tiba mereka menjadi dua golongan yang bermusuhan: golongan yang beriman dan golongan yang kafir kepadanya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah mengutus Nabi Saleh kepada kaum Samud yang berdiam di al-hijr, suatu daerah pegunungan batu yang terletak antara Wadil Qura dan Syam. Nabi Saleh masih termasuk keturunan Samud, sehingga berarti ia diutus kepada kaumnya sendiri. Nabi Saleh menyeru kaumnya yang menyembah sesuatu di samping Allah atau menyekutukan-Nya, agar hanya menyembah Allah saja, Tuhan Yang Maha Esa. Dalam menanggapi seruan Saleh itu, maka kaumnya terbagi dua: 1. Sebagian kecil dari mereka memenuhi seruannya dengan meninggalkan penyembahan berhala dan hanya menyembah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Sebagian besar dari mereka tetap ingkar bahkan mengancam dan menentang Nabi Saleh.
Di antara kedua golongan di atas itu terjadi perdebatan dan permusuhan. Masing-masing golongan menuduh bahwa agama yang dianut lawannya adalah agama yang batil. Bahkan golongan yang mengakui dirinya kuat, dan mempunyai pengikut yang lebih banyak, bertambah-tambah kezaliman mereka, dan menentang Nabi Saleh dengan membunuh unta yang sudah dilarang untuk dibunuh. Mereka juga meminta agar disegerakan turunnya azab kepada mereka, seandainya ia adalah benar-benar rasul yang diutus Allah. Allah berfirman: Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, "Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang rasul." (al-A'raf/7: 77)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang kaum Samud dan kisah mereka bersama nabi mereka (yaitu Saleh a.s.) saat Nabi Saleh menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Tetapi tiba-tiba mereka (jadi) dua golongan yang bermusuhan. (An Naml:45)
Mujahid mengatakan bahwa ada yang mukmin dan ada yang kafir, sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka, "Tahukah kalian bahwa Saleh diutus (menjadi rasul) oleh Tuhannya?” Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Saleh diutus untuk menyampaikannya.” Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kalian imani.” (Al-A?raf: 75-76)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kaum Tsamud saudara mereka) yang satu kabilah (Saleh, yang berseru, "Sembahlah Allah!") tauhidkanlah Dia. (Tetapi tiba-tiba mereka jadi dua golongan yang bermusuhan) dalam masalah agama; segolongan terdiri dari orang-orang yang beriman kepadanya sejak ia diutus kepada mereka dan golongan yang lain adalah orang-orang kafir.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Kami sungguh telah mengutus kepada kaum Tsamûd saudara mereka sendiri, Shâlih, untuk mengajak mengesakan Allah. Tapi mereka saling berselisih dan saling bersengketa. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yang satu beriman dan yang lain tidak beriman.