Skip to main content

وَاللّٰهُ الَّذِيْٓ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَسُقْنٰهُ اِلٰى بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَحْيَيْنَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَاۗ كَذٰلِكَ النُّشُوْرُ   ( فاطر: ٩ )

wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
alladhī
ٱلَّذِىٓ
yang
arsala
أَرْسَلَ
mengirimkan
l-riyāḥa
ٱلرِّيَٰحَ
angin
fatuthīru
فَتُثِيرُ
lalu ia menggerakkan
saḥāban
سَحَابًا
awan
fasuq'nāhu
فَسُقْنَٰهُ
maka Kami menggiringnya
ilā
إِلَىٰ
kepada
baladin
بَلَدٍ
negeri
mayyitin
مَّيِّتٍ
yang mati
fa-aḥyaynā
فَأَحْيَيْنَا
lalu Kami menghidupkan
bihi
بِهِ
dengannya
l-arḍa
ٱلْأَرْضَ
bumi
baʿda
بَعْدَ
sesudah
mawtihā
مَوْتِهَاۚ
matinya
kadhālika
كَذَٰلِكَ
seperti demikian
l-nushūru
ٱلنُّشُورُ
kebangkitan itu

Wa Allāhu Al-Ladhī 'Arsala Ar-Riyāĥa Fatuthīru Saĥābāan Fasuqnāhu 'Ilaá Baladin Mayyitin Fa'aĥyaynā Bihi Al-'Arđa Ba`da Mawtihā Kadhālika An-Nushūru. (Fāṭir 35:9)

Artinya:

Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati (kering). Seperti itulah kebangkitan itu. (QS. [35] Fatir : 9)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Usai menjelaskan kepastian janji Allah, kedatangan hari Kiamat, dan perbedaan antara orang yang taat dengan yang ingkar serta balasan yang akan mereka peroleh, pada ayat ini Allah menunjukkan tanda-tanda kekuasan-Nya di alam semesta sekaligus menjadi perumpamaaan terjadinya hari Kebangkitan. Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan yang mengandung air itu ke suatu negeri yang mati, yakni tandus, lalu turunlah hujan dan dengan hujan itu lalu Kami hidupkan bumi setelah mati, yakni kering. Seperti itulah kebangkitan itu akan terjadi.