Skip to main content

هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ  ( غافر: ٦٥ )

huwa
هُوَ
Dia
l-ḥayu
ٱلْحَىُّ
yang hidup
لَآ
tidak ada
ilāha
إِلَٰهَ
Tuhan
illā
إِلَّا
kecuali
huwa
هُوَ
Dia
fa-id'ʿūhu
فَٱدْعُوهُ
maka sembahlah Dia
mukh'liṣīna
مُخْلِصِينَ
dengan ikhlas
lahu
لَهُ
kepada-Nya
l-dīna
ٱلدِّينَۗ
agama/ketaatan
l-ḥamdu
ٱلْحَمْدُ
segala puji
lillahi
لِلَّهِ
bagi Allah
rabbi
رَبِّ
Tuhan
l-ʿālamīna
ٱلْعَٰلَمِينَ
semesta alam

Huwa Al-Ĥayyu Lā 'Ilāha 'Illā Huwa Fād`ūhu Mukhlişīna Lahu Ad-Dīna Al-Ĥamdu Lillāhi Rabbi Al-`Ālamīna. (Ghāfir 40:65)

Artinya:

Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. (QS. [40] Gafir : 65)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Keniscayaan bahwa Allah-lah yang layak dijadikan Tuhan dan sebagai tempat memohonkan doa lebih dikukuhkan lagi dengan ayat ini. Dialah yang hidup kekal yang memberikan kehidupan bagi semua yang hidup, tidak ada tuhan yang layak disembah selain Dia; maka oleh sebab itu, berdoa dan sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya dengan tidak mempersekutukan-Nya dengan yang lain. Segala puji bagi Allah, Dia Maha Esa, Tuhan seluruh alam.