اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ ( الواقعة: ٤ )
'Idhā Rujjati Al-'Arđu Rajjāan. (al-Wāqiʿah 56:4)
Artinya:
Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, (QS. [56] Al-Waqi'ah : 4)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya pada saat kiamat dan gempa hebat di seluruh penjuru bumi menghancurkan apa saja yang ada di atasnya (lihat pula: Surah az-Zalzalah/99: 1),
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menjelaskan bahwa pada hari Kiamat akan timbul gempa bumi yang sangat dahsyat dengan guncangan-guncangan yang hebat di segenap pelosok bumi, menghancurkan benteng-benteng dan gunung-gunung, merobohkan rumah-rumah dan bangunanbangunan, serta apa saja yang terdapat di permukaan bumi. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat. (azZalzalah/99: 1)
Dan firman-Nya:
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar. (al-hajj/22: 1).
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (Al-Waqi'ah: 4)
Yakni berguncang dengan guncangan yang dahsyat yang menimbulkan gempa dahsyat melanda seluruh kawasan bumi.
Karena itulah maka Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. (Al-Waqi'ah:4), Maksudnya, diguncangkan dengan gempa yang sangat dahsyat.
Ar-Rabi' ibnu Anas mengatakan bahwa gempa itu mengguncangkan semua yang ada pada bumi sebagaimana ayakan mengguncangkan barang yang diayaknya.
Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat). (Az-Zalzalah: 1)
Dan firman Allah Swt.:
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu, sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar. (Al-Hajj: 1)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Apabila bumi diguncangkan dengan se dahsyat-dahsyatnya) yakni bilamana bumi mengalami gempa yang amat dahsyat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
[[56 ~ AL-WAQI'AH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 96 ayat ~ Surat ini diawali dengan penjelasan tentang terjadinya hari kiamat dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada hari itu yang dilanjutkan dengan penjelasan bahwa manusia, pada hari itu, terbagi ke dalam tiga golongan. Diikuti, kemudian, dengan penjelasan rinci tentang kenikmatan dan siksan yang sesuai dengan kadar kesalehan dan kekafiran masing-masing golongan. Ayat-ayat selanjutnya memaparkan beberapa bentuk karunia Allah, wujud nyata kemahakuasaan-Nya yang ada pada ciptaan-Nya seperti tanaman, air dan neraka, sehingga menjadikan-Nya pantas untuk dipuji dan disucikan. Ayat-ayat dalam surat ini juga bersumpah atas kedudukan al-Qur'ân yang harus disucikan dan mencela sikap orang-orang kafir yang mendustakannya. Padahal seharusnya mereka bersyukur. Setelah itu, surat ini membicarakan secara global tiga golongan yang telah disebut secara rinci di muka beserta kenikmatan dan siksaan yang berhak diterima oleh masing-masing. Surat ini ditutup dengan penegasan bahwa apa yang ada dalam surat ini merupakan keyakinan yang jelas dan kebenaran yang tetap sehingga Allah pantas untuk disucikan.]] Apabila hari kiamat terjadi, tidak seorang pun dapat mendustakan kejadiannya. Kiamat itu merendahkan orang-orang yang sengsara dan meninggikan orang-orang yang bahagia. (1) Ayat ini menjelaskan betapa dahsatnya bencana yang menimpa alam ini pada hari kiamat. Di antaranya adalah bencana alam yang berdampak pada bumi dan lapisan-lapisannya. Bumi yang kita huni ini pada hakikatnya tidak tetap dan seimbang. Bumi terdiri atas lapisan-lapisan batu yang bertumpuk-tumpuk dan tidak teratur. Terkadang lapisannya tidak sama dengan sebelahnya sehingga membentuk apa yang disebut dengan rongga geologi di banyak tempat. Rongga-rongga inilah yang sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, menjadi pusat terjadinya gempa berskala besar. Itu dimungkinkan karena rongga-rongga itu berada di bawah pengaruh daya tarik-menarik yang sangat kuat yang terjadi saat lapisan-lapisan tanah itu terbelah. Maka, apabila kekuatan ini tidak seimbang akibat pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, akan terjadi hentakan yang sangat kuat mengakibatkan goncangan bumi yang dapat menghancurkan permukaan bumi terdekat dari pusat gempa. Penafsiran ayat ini melalui pendekatan sains tidak jauh dari sudut pandang agama. Sebab, mungkin saja Allah menciptakan hukum alam yang demikian banyak dan beragam itu meyatu pada suatu hukum yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Dengan begitu, reaksinya yang dahsyat akan merupakan penyebab langsung bagi hancurnya dunia. Dari situ, penafsiran ayat ini dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan berjalan seirama dengan ayat-ayat yang mengingatkan betapa besarnya bencana yang akan terjadi itu. Semuanya akan terjadi bila Allah berkehendak memusnahkan.