Al-Haqqah Ayat 52
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ ( الحاقة: ٥٢ )
Fasabbiĥ Biāsmi Rabbika Al-`Ažīmi (al-Ḥāq̈q̈ah 69:52)
Artinya:
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung. (QS. [69] Al-Haqqah : 52)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung serta sucikanlah Dia dari segala hal yang tidak layak bagi-Nya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Oleh karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk bertasbih dengan menyebut nama Allah dan bersyukur kepada-Nya karena Dia telah melimpahkan rahmat yang tidak terhingga kepadanya dan kepada seluruh manusia berupa Al-Qur'an, sebagai petunjuk dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah Tuhan Yang Mahaagung.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Adapun firman Allah Swt:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya). (Al-Haqqah: 49)
Yaitu sekalipun Al-Qur'an demikian jelas dan terangnya, tetapi masih ada di antara kalian orang-orang yang mendustakannya. Dalam firman berikutnya disebutkan:
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa sesungguhnya perbuatan mendustakan itu benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir kelak di hari kiamat. Ibnu Jarir telah meriwayatkan hal yang semisal dari Qatadah.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui jalur As-Saddi, dari Abu Malik sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)
Yakni sesungguhnya Nabi Saw. menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir di hari kemudian. Damir ini dapat pula dikaitkan dengan Al-Qur'an, artinya Sesungguhnya Al-Qur'an dan beriman kepadanya benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang yang kafir dan mengingkarinya', semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Demikianlah Kami masukkan Al-Qur'an ke dalam hati orang-orang yang durhaka, mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih. (Asy-Syu'ara: 200-201)
Dan firman-Nya:
Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini. (Saba': 54)
Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Al-Haqqah: 51)
Yaitu berita yang benar lagi hak, yang tiada keraguan dan tiada kebimbangan padanya, Kemudian surat ini ditutup oleh firman-Nya:
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar. (Al-Haqqah: 52)
Yakni Yang telah menurunkan Al-Qur'an yang agung ini
4 Tafsir Al-Jalalain
(Maka bertasbihlah) sucikanlah Dia (dengan menyebut nama) huruf ba di sini adalah huruf zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) Maha Suci Dia.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Maka, sucikanlah Tuhanmu Yang Mahaagung dan sebutlah nama-Nya selalu.
6 Tafsir as-Saadi
"Maka Aku bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat. Sesungguhnya al-Qur`an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia. Dan al-Qur`an itu bukanlah perkataan penyair. Sedi-kit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Rabb semesta alam. Sean-dainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantung-nya. Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu. Dan sesung-guhnya al-Qur`an itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. Dan sesungguhnya Kami benar-benar menge-tahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakannya. Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. Maka bertasbihlah de-ngan (menyebut) Nama Rabbmu Yang Mahabesar." (Al-Haqqah: 38-52).
(38-43) Allah سبحانه وتعالى bersumpah dengan apa saja yang dapat dilihat oleh makhluk dan yang tidak dapat dilihat, hal itu mencakup seluruh makhluk, bahkan juga mencakup DzatNya Yang Mahasuci. (Allah سبحانه وتعالى bersumpah) atas kebenaran al-Qur`an yang dibawa oleh Rasulullah a. Rasulullah a menyampaikan al-Qur`an dari sisi Allah سبحانه وتعالى. Allah سبحانه وتعالى menyucikan Rasulullah a dari berbagai tuduhan yang dialamatkan para musuhnya yang dinyatakan sebagai penyair atau penyihir. Yang membuat mereka melakukan hal itu adalah karena mereka tidak memiliki iman dan tidak mau berpikir. Seki-ranya mereka mau beriman dan memikirkan apa yang bermanfaat bagi mereka dan apa yang buruk bagi mereka, di antaranya dengan melihat keadaan Nabi Muhammad a dan memperhatikan sifat-sifat serta akhlak beliau a, niscaya mereka akan melihat perkara-nya (jelas) seperti matahari, yang akan menunjukkan kepada me-reka bahwasanya beliau a adalah benar-benar utusan Allah, dan bahwasanya apa yang beliau bawa ﴾ تَنزِيلٞ مِّن رَّبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "adalah wahyu yang diturunkan dari Rabb semesta alam," tidak pantas sebagai ucapan manusia. Akan tetapi ia adalah perkataan yang menunjukkan keagungan Dzat Yang Mengucapkannya, kebesaran sifat-sifatNya, kesempurnaan pemeliharaanNya kepada makhluk dan ketinggian-Nya di atas para hamba. Dan bahwasanya hal ini adalah persang-kaan dari mereka dengan apa-apa yang tidak pantas bagi Allah سبحانه وتعالى dan bagi hikmah (kebijaksanaanNya).
(44-47) Sesungguhnya ﴾ وَلَوۡ تَقَوَّلَ ﴿ "seandainya dia (Muhammad) mengadakan perkataan" atas nama Allah dan mengadakan kebo-hongan pada ﴾ بَعۡضَ ٱلۡأَقَاوِيلِ ﴿ "sebagian perkataan" yang dusta, ﴾ لَأَخَذۡنَا مِنۡهُ بِٱلۡيَمِينِ 45 ثُمَّ لَقَطَعۡنَا مِنۡهُ ٱلۡوَتِينَ 46 ﴿ "niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." Yaitu urat yang bersambung dengan hati, apabila ia terputus, nis-caya manusia akan binasa disebabkannya. Seandainya ditakdirkan bahwa Rasulullah –dan hal ini tidak mungkin- mengadakan perka-taan dusta atas nama Allah, niscaya Dia akan menyegerakan azab untuk beliau, dan menghukum beliau sebagaimana hukuman Dzat Yang Mahaperkasa lagi Mampu, karena Dia Mahabijaksana dan Mampu melakukan segala sesuatu.
HikmahNya menuntut agar tidak memberi waktu tangguh kepada orang yang berdusta atas namaNya yang mengklaim bahwa Allah membolehkan untuknya darah dan harta dari orang-orang yang menyelisihi mereka, dan (mengklaim) bahwa dia dan pengi-kutnya mendapatkan keselamatan sedangkan yang menyelisihinya mendapatkan kebinasaan. Maka apabila Allah telah mengukuhkan RasulNya dengan bukti-bukti yang nyata berupa mukjizat-mukjizat dan menolong beliau dalam menghadapi para musuh serta mem-berikan kemampuan kepada beliau menundukkan mereka, maka itu merupakan kesaksian terbesar dari Allah atas risalahnya.
Dan FirmanNya, ﴾ فَمَا مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ عَنۡهُ حَٰجِزِينَ ﴿ "Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu." Maksudnya, kalau Allah hendak membinasakan beliau, niscaya dia sendiri tidak akan mampu mencegahnya dan tidak ada seorang pun yang kuasa mencegahnya dari azab Allah.
(48) ﴾ وَإِنَّهُۥ ﴿ "Dan sesungguhnya ia" yakni al-Qur`an al-Karim, ﴾ لَتَذۡكِرَةٞ لِّلۡمُتَّقِينَ ﴿ "benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang ber-takwa." Mereka mengambil pelajaran melalui al-Qur`an tentang kemaslahatan agama dan dunia mereka, sehingga mereka menge-tahui dan mengamalkannya. Al-Qur`an mengingatkan mereka ber-kaitan dengan akidah-akidah Agama, dan akhlak-akhlak yang di-ridhai, serta hukum-hukum syar'i, sehingga mereka menjadi ulama rabbani, hamba yang arif, dan imam yang mendapat petunjuk.
(49) ﴾ وَإِنَّا لَنَعۡلَمُ أَنَّ مِنكُم مُّكَذِّبِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya)." Yakni al-Qur`an. Demikianlah, di dalamnya terdapat hardikan dan ancaman bagi orang-orang yang mendustakan, dan bahwa Allah akan mengazab mereka atas pendustaan mereka dengan hukuman yang sangat keras.
(50) ﴾ وَإِنَّهُۥ لَحَسۡرَةٌ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ ﴿ "Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat)." Sesung-guhnya mereka, ketika mengingkari al-Qur`an dan melihat azab yang Dia ancamkan kepada mereka, maka mereka menyesal karena tidak mengambilnya sebagai petunjuk dan tidak tunduk kepada perintahNya, sehingga mereka melewatkan pahala itu dan men-dapatkan azab yang paling keras, sedangkan segala sebab (perto-longan) telah terputus.
(51) ﴾ وَإِنَّهُۥ لَحَقُّ ٱلۡيَقِينِ ﴿ "Dan sesungguhnya al-Qur`an itu benar-benar kebenaran yang diyakini." Maksudnya, al-Qur`an merupakan urutan ilmu yang paling tinggi, karena urutan ilmu yang paling tinggi adalah al-Yaqin, yaitu ilmu yang tetap yang tidak goyah dan tidak pula sirna. Al-Yaqin itu memiliki tiga derajat. Masing-masing lebih tinggi daripada yang sebelumnya: Yang pertama, ilmul Yaqin, yaitu ilmu yang diambil dari kabar. Kemudian yang kedua, ainul Yaqin, yaitu ilmu yang dijangkau dari penginderaan mata. Kemu-dian ketiga, haqqul Yaqin, yaitu ilmu yang didapatkan dari rasa dan interaksi langsung. Al-Qur`an ini termasuk ke dalam kriteria yang ketiga ini. Sesungguhnya segala sesuatu yang di dalamnya terma-suk ilmu-ilmu yang dikuatkan dengan bukti yang pasti (qath'i) dan segala fakta di dalamnya serta pengetahuan yang bersifat imaniyah, bisa didapatkan oleh orang yang telah meraih haqqul Yaqin.
(52) ﴾ فَسَبِّحۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلۡعَظِيمِ ﴿ "Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Mahabesar." Maksudnya, sucikanlah Allah dari segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kebesaranNya, dan suci-kanlah Dia dengan menyebutkan sifat-sifat kebesaran, keindahan, serta kesempurnaanNya.
Sempurnalah tafsir Surat al-Haqqah. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.