Skip to main content

فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ  ( الشمس: ١٤ )

fakadhabūhu
فَكَذَّبُوهُ
dan mendustakan
faʿaqarūhā
فَعَقَرُوهَا
maka mereka melukai/menyembelih
fadamdama
فَدَمْدَمَ
maka menurunkan azab/membinasakan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
rabbuhum
رَبُّهُم
Tuhan mereka
bidhanbihim
بِذَنۢبِهِمْ
dengan dosa-dosa mereka
fasawwāhā
فَسَوَّىٰهَا
dan Dia meratakannya

Fakadhdhabūhu Fa`aqarūhā Fadamdama `Alayhim Rabbuhum Bidhanbihim Fasawwāhā. (aš-Šams 91:14)

Artinya:

Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah), (QS. [91] Asy-Syams : 14)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Kaum Samud tidak rela dengan pembagian jatah air itu. Nabi Saleh telah menasihati mereka, namun mereka mengabaikan serta mendustakannya, dan dengan beringas pria paling celaka itu menyembelih­ unta tersebut dan membantainya atas perintah kaum Samud. Karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya mereka dengan tanah. Hanya Nabi Saleh dan orang beriman yang selamat dari azab itu. Kejadian ini memberi pesan kepada generasi setelahnya bahwa aturan agama Allah harus diindahkan. Mereka yang menentang dan melakukan dosa akan mendapatkan sanksi yang keras dari Allah di dunia sebelum sanksi yang lebih keras lagi di akhirat.