Yunus Ayat 109
وَاتَّبِعْ مَا يُوْحٰىٓ اِلَيْكَ وَاصْبِرْ حَتّٰى يَحْكُمَ اللّٰهُ ۚوَهُوَ خَيْرُ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ ( يونس: ١٠٩ )
Wa Attabi` Mā Yūĥaá 'Ilayka Wa Aşbir Ĥattaá Yaĥkuma Allāhu Wa Huwa Khayru Al-Ĥākimīna (al-Yūnus 10:109)
Artinya:
Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik. (QS. [10] Yunus : 109)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan ikutilah wahai Nabi Muhammad, apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah dalam menyampaikan wahyu walau banyak cobaan dan rintangan, hingga Allah memberi keputusan. Dialah hakim yang terbaik dalam setiap keputusan yang ditetapkan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah dalam ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya dia tetap mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya, dan bekerja menurut wahyu itu dan mengajarkannya kepada umat manusia, walaupun mereka tidak beriman kepadanya. Rasul saw juga diminta bersabar menghadapi segala macam gangguan dan penghinaan dalam menjalankan tugas tablig dan dakwah itu. Pada saatnya, keputusan Allah pasti akan datang sebagai hukuman terhadap para musuh agama itu, dan kemenangan atas Rasul dan umatnya sesuai dengan janji Allah kepada orang-orang mukmin. Allah adalah Hakim yang Maha Adil karena Dia memutuskan dengan alasan yang benar. Rasul saw menaati perintah-perintah ini dan dengan penuh kesabaran menunggu keputusan Allah. Ayat-ayat ini merupakan janji Allah yang menyenangkan Rasul dan orang-orang mukmin.
Saatnya akan datang di mana Rasul dan kaum mukmin memperoleh kemenangan dan kaum musyrikin mengalami kehancuran. Allah mewariskan dunia kepada orang-orang Islam, mereka menjadi penguasa-penguasa di bumi, dengan syarat mereka tetap menegakkan agamanya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu dan bersabarlah.
Yakni berpeganglah kamu kepada apa yang diturunkan Allah kepadamu dan yang telah diwahyukan kepadamu, serta bersabarlah dalam menghadapi manusia yang menentangmu.
...hingga Allah memberi keputusan.
Maksudnya, semoga Allah memberikan jalan keluar antara kamu dan mereka.
...dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
Yaitu sebaik-baik pemberi jalan keluar, berkat keadilan dan kebijaksanaan-Nya.
Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada Rasul-Nya agar menceritakan kepada manusia bahwa apa yang ia sampaikan kepada mereka dari sisi Allah adalah benar, tiada keraguan dan tiada kebimbangan di dalamnya. Maka barang siapa yang mendapat petunjuk dengannya dan mengikutinya, maka sesungguhnya manfaat dari perbuatannya itu akan dipetik oleh dirinya sendiri. Dan barang siapa yang sesat darinya, maka sesungguhnya kemudaratan dan akibatnya hanyalah akan menimpa dirinya sendiri.
Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap diri kalian. (Yunus:108)
Artinya, aku bukanlah seorang yang ditugaskan untuk menjaga kalian agar kalian beriman. Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan kepada kalian, sedangkan yang memberi hidayah (petunjuk) hanyalah Allah.
Firman Allah Swt.:
Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu dan bersabarlah.
Yakni berpeganglah kamu kepada apa yang diturunkan Allah kepadamu dan yang telah diwahyukan kepadamu, serta bersabarlah dalam menghadapi manusia yang menentangmu.
...hingga Allah memberi keputusan.
Maksudnya, semoga Allah memberikan jalan keluar antara kamu dan mereka.
...dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.
Yaitu sebaik-baik pemberi jalan keluar, berkat keadilan dan kebijaksanaan-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu) dari Rabbmu (dan bersabarlah) di dalam berdakwah dan menghadapi permusuhan mereka (hingga Allah memberi keputusan) terhadap mereka dengan perintah-Nya (dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya) hakim yang paling adil. Ternyata Nabi saw. bersabar di dalam menghadapi kesemuanya itu, hingga Allah memberikan keputusan terhadap orang-orang musyrik, yaitu dengan memerintahkan supaya mereka diperangi dan bagi ahli Kitab supaya ditarik jizyah/upeti.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan tetaplah, wahai Rasul, berada pada agama yang benar. Ikutilah wahyu yang diturunkan kepadamu. Dan bersabarlah dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam menyampaikan dakwahmu, sampai suatu saat nanti Allah memutuskan apa yang akan terjadi di antara kamu dan mereka, berupa janji kemenangan bagi orang-orang Mukmin dan keterhinaan bagi orang-orang kafir. Dan Allah adalah hakim yang Mahabijaksana.
6 Tafsir as-Saadi
"Katakanlah (wahai Muhammad), 'Hai manusia, sesungguh-nya telah datang kepadamu kebenaran (al-Qur`an) dari Rabbmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguh-nya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan di-rinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.' Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan, dan Dia adalah Hakim yang se-baik-baiknya." (Yunus: 108-109).
(108) Maksudnya, ﴾ قُلۡ ﴿ "Katakanlah", hai Rasul ketika bukti telah jelas, ﴾ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَكُمُ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ ﴿ "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (al-Qur`an) dari Rabbmu." Yakni be-rita yang benar yang didukung dengan bukti-bukti yang tidak ada keraguan padanya sedikit pun dalam bentuk apa pun yang hadir kepadamu dari Rabbmu, yang merupakan salah satu bentuk tarbi-yahNya yang besar bagi kalian, bahwa Dia menurunkan al-Qur`an ini, yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu. Di dalamnya ter-kandung hukum-hukum dan tuntutan-tuntutan Ilahiyah, akhlak yang diridhai yang membuktikan besarnya nikmat pengaturan dan perhatianNya kepadamu. Sesungguhnya telah jelas jalan yang be-nar daripada jalan yang sesat, tak tersisa syubhat bagi seorang pun. ﴾ فَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ ﴿ "Sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk", dengan hidayah Allah, dengan mengetahui kebenaran, memahaminya dan mementingkannya di atas selainnya maka ia untuk dirinya. Allah Mahakaya terhadap hamba-hambaNya, dan buah amal perbuatan-nya kembali kepadanya. ﴾ وَمَن ضَلَّ ﴿ "Dan barangsiapa yang sesat", dari petunjuk yaitu dengan berpaling dari ilmu tentang kebenaran atau dari mengamalkannya, ﴾ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَاۖ ﴿ "maka sesungguhnya kesesatan-nya itu mencelakakan dirinya sendiri." Tidak sedikit pun merugikan Allah, ia hanya merugikan dirinya sendiri. ﴾ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيۡكُم بِوَكِيلٖ ﴿ "Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu." Aku menjaga dan menghisab amalmu, aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang nyata, dan Allah-lah yang menjagamu, pikirkanlah untuk dirimu sendiri selama kamu masih dalam tempo penangguhan.
(109) ﴾ وَٱتَّبِعۡ ﴿ "Dan ikutilah" wahai Rasul apa yang Allah wah-yukan kepadamu dari segi ilmu, amal, keadaan, dan dakwah kepa-danya. ﴾ وَٱصۡبِرۡ ﴿ "Dan bersabarlah" atas itu, karena ini adalah bentuk kesabaran tertinggi dan bahwa hasil akhirnya sangatlah terpuji. Jangan malas dan jangan mengeluh, teguhkanlah dirimu atas itu, ﴾ حَتَّىٰ يَحۡكُمَ ٱللَّهُۚ ﴿ "hingga Allah memberi keputusan", di antara kamu dengan orang-orang yang mendustakanmu. ﴾ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلۡحَٰكِمِينَ ﴿ "Dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya." Karena hukumNya pasti adil secara sempurna dan dipuji karenanya. Nabi telah menaati perintah Allah, dia teguh di atas jalan yang lurus sehingga Allah memenangkan agamanya atas agama-agama yang lain, dan menolongnya atas musuh-musuhnya dengan pedang dan tombak setelah sebelumnya menolongnya dengan argumen dan bukti. Segala puji bagi Allah sebagaimana yang patut bagi keagungan, kebesaran, kesempur-naan dan keluasan kebaikanNya.
Selesai tafsir surat Yunus. Alhamdulillahi Rabbil 'alamin.