Dan dalam kondisi bersujud mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami dari segala kekurangan dan ketidaksempurnaan; sungguh, janji Tuhan kami bahwa Dia akan menurunkan wahyu dan mengutus Rasul-Nya pasti dipenuhi, dan telah dipenuhi janji itu dengan diutusnya Nabi Muhammad dan diturunkannya Al-Qur'an.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini Allah swt menerangkan bahwa orang-orang yang telah diberi ilmu itu mengucapkan tasbih, yaitu lafal Subhanallah (Mahasuci Allah), sewaktu sujud tanda syukur kepada Allah swt. Mereka menyucikan Tuhan dari sifat-sifat yang tidak patut bagi-Nya, seperti menyalahi janji-Nya kepada umat manusia untuk mengutus seorang rasul. Mereka juga mengatakan bahwa sebenarnya janji Allah itu telah datang dan menjadi kenyataan. Ayat ini menunjukkan kebaikan membaca tasbih dalam sujud. 'Aisyah r.a. berkata, "Adalah Rasul saw banyak membaca dalam sujud dan rukuknya: Mahasuci Engkau ya Allah Tuhan kami, kami bertasbih dengan memuji-Mu. Ya Allah ampunilah aku. (Riwayat Muslim dalam Sahihnya)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mahasuci Tuhan kami.
Yaitu sebagai ungkapan pengagungan dan penghormatan mereka kepada kekuasaan Allah Yang Mahasempurna. Dia tidak akan mengingkari janji yang telah diikrarkan-Nya melalui para nabi terdahulu, dan Dia akan mengutus Nabi Muhammad Saw. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis.
Mereka lakukan hal itu sebagai ungkapan rasa rendah diri mereka kepada Allah Swt. dan iman serta percaya mereka kepada Kitab dan Rasul-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan mereka berkata, "Maha Suci Rabb kami) dimaksud memahasucikan Dia dari ingkar janji (sesungguhnya) lafal in di sini adalah bentuk takhfif dari inaa (janji Rabb kami) untuk menurunkan Alquran dan mengutus Nabi Muhammad saw. (pasti dipenuhi.")
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka berkata, "Tuhan kami Mahasuci dari sifat mengingkari janji, baik janji kenikmatan maupun siksaaan, sebagaimana yang telah ditetapkan-Nya. Sesungguhnya janji Allah itu pasti akan dipenuhi."