Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, tetapi barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup. (QS. [17] Al-Isra' : 63)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dia, yaitu Allah, berfirman, "Pergilah, yakni lakukan apa yang engkau mampu untuk menyesatkan mereka, tetapi barang siapa di antara mereka, yaitu anak cucu Adam yang mengikuti kamu menempuh jalan yang sesat, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, iblis dan anak cucu Adam yang mengikuti ajakannya sebagai pembalasan yang cukup dan setimpal dengan perbuatannya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah mengabulkan permintaan Iblis dan membiarkan ia pergi menuruti keinginan dan melaksanakan tipu dayanya hingga hari kiamat datang. Namun demikian, Allah memberi syarat bahwa barang siapa di antara keturunan Adam yang teperdaya mengikuti Iblis, balasannya adalah neraka Jahanam sebagai hukuman yang harus ditimpakan kepadanya. Demikian juga hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang mengikuti ajakannya, karena berani menyimpang dari perintah Allah dan melanggar larangan-Nya. Allah swt berfirman:
Allah berfirman, "(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan, sampai hari yang telah ditentukan (kiamat)." (al-hijr/15: 37-38)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Setelah iblis meminta masa tangguh kepada Allah Swt., maka Allah Swt. berfirman kepadanya:
Pergilah kamu.
sesungguhnya Aku telah memberikan masa tangguh kepadamu. Ayat ini semakna dengan apa yang di sebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. (Al Hijr:37-38)
Kemudian Allah mengancam bahwa Dia telah menyediakan neraka Jahannam buat iblis dan para pengikutnya dari kalangan Bani Adam, yaitu melalui firman-Nya:
Tuhan berfirman, "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua.
Yakni balasan amal perbuatan kalian.
...sebagai suatu pembalasan yang cukup.
Mujahid mengatakan bahwa maufuran artinya penuh.
Menurut Qatadah, maufuran artinya cukup, tanpa ada yang dikurangi.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Berfirmanlah) Allah swt. kepada iblis ("Pergilah) sambil menunggu hingga waktu sangkakala ditiup (barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah pembalasan kalian semua) kamu dan mereka yang mengikutimu (sebagai suatu pembalasan yang cukup) dicukupkan sepenuhnya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dengan nada mengancam, Allah berfirman kepadanya, "Lakukan apa yang menjadi kehendakmu. Barangsiapa di antara keturunan Adam yang mengikutimu, maka balasan yang setimpal bagi kamu dan mereka adalah neraka jahanam.