"Mereka berkata, 'Kami sekali-kali tidak melanggar per-janjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya.' Kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lubang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara, maka mereka berkata, 'Inilah Rabbmu dan Rabb Musa, tetapi Musa telah lupa.' Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) keman-faatan?" (Thaha: 87-89).
(87-88) Maknanya, mereka berkata kepada Musa, "Tidak-lah kami berbuat sesuatu yang telah kami lakukan dengan kesenga-jaan dan kemauan sendiri. Akan tetapi, penyebab yang mendorong kami untuk melakukannya ialah kami sudah berbuat dosa disebab-kan perhiasan-perhiasan kaum itu yang berada pada kami. Mereka itu, menurut keterangan mereka telah meminjam perhiasan yang banyak dari seorang suku Qibthi. Mereka pergi bersamanya, membuangnya (ke dalam lubang api. Ed) dan mengumpulkannya (kembali) ketika Musa pergi untuk mempertanyakan kepadanya bila beliau sudah kembali.
Sementara itu, Samiri telah mengetahui peristiwa tenggelam-nya (Fir'aun dan para pengikutnya) melalui jejak Rasul. Maka jiwa-nya memandang baik untuk mengambil satu genggam dari bekas jejak Rasul. Dan bila dia lemparkan pada suatu obyek, niscaya akan menjadi hidup, sebagai bahan fitnah dan ujian. Ia pun melempar-kannya pada (patung anak sapi itu yang telah dia buat dalam bentuk patung) anak sapi. Anak sapi itu pun bergerak-gerak dan memiliki suara dan bunyi. Mereka berkata, "Sesungguhnya Musa sedang mencari Rabbnya, padahal Dia di sini. Tetapi Musa telah melupakannya."
(89) Ini termasuk gambaran kedunguan dan kedangkalan akal mereka. (Yaitu) mereka telah menyaksikan benda asing yang menjelma bersuara, padahal sebelumnya merupakan benda mati. Mereka pun menyangka bahwa ia adalah sesembahan yang berhak disembah di bumi dan langit. Apakah mereka tidak memperhati-kan bahwa patung anak lembu itu ﴾ يَرۡجِعُ إِلَيۡهِمۡ قَوۡلٗا ﴿ "tidak dapat memberi jawaban kepada mereka," maksudnya tidak bisa berbicara, yang bisa menjawab mereka, dan mereka pun bisa berkomunikasi dengan-nya ﴾ وَلَا يَمۡلِكُ لَهُمۡ ضَرّٗا وَلَا نَفۡعٗا 89 ﴿ "dan tidak dapat memberi kemudharatan kepada mereka, dan tidak (pula) kemanfaatan," barang yang kosong dari aspek kesempurnaan, kemampuan berbicara dan berbuat tidaklah berhak untuk disembah. Tingkatannya lebih rendah daripada para penyembahnya. Mereka dapat berkomunikasi, mampu melakukan banyak hal, berupa mendatangkan kemanfaatan dan menolak bahaya (dari diri mereka) dengan takdir Allah.