Skip to main content

قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِيْ وَلَا بِرَأْسِيْۚ اِنِّيْ خَشِيْتُ اَنْ تَقُوْلَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِيْ   ( طه: ٩٤ )

qāla
قَالَ
(Harun) berkata
yabna-umma
يَبْنَؤُمَّ
ibuku
لَا
jangan
takhudh
تَأْخُذْ
kamu ambil/pegang
biliḥ'yatī
بِلِحْيَتِى
dengan janggutku
walā
وَلَا
dan jangan
birasī
بِرَأْسِىٓۖ
kepalaku
innī
إِنِّى
sesungguhnya aku
khashītu
خَشِيتُ
aku takut/khawatir
an
أَن
bahwa
taqūla
تَقُولَ
kamu berkata
farraqta
فَرَّقْتَ
kamu membuat perpecahan
bayna
بَيْنَ
diantara
banī
بَنِىٓ
Bani
is'rāīla
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
walam
وَلَمْ
dan tidak
tarqub
تَرْقُبْ
kamu menjaga/memelihara
qawlī
قَوْلِى
perkataanku

Qāla Yabna'uumma Lā Ta'khudh Biliĥyatī Wa Lā Bira'sī 'Innī Khashītu 'An Taqūla Farraqta Bayna Banī 'Isrā'īla Wa Lam Tarqub Qawlī. (Ṭāʾ Hāʾ 20:94)

Artinya:

Dia (Harun) menjawab, “Wahai putra ibuku! Janganlah engkau pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku. Aku sungguh khawatir engkau akan berkata (kepadaku), ‘Engkau telah memecah belah antara Bani Israil dan engkau tidak memelihara amanatku.’” (QS. [20] Taha : 94)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Menghadapi kemarahan Nabi Musa, dia dengan lembut menjawab, “Wahai putra ibuku! Jangan marah kepadaku. Janganlah engkau pegang janggutku dan jangan pula engkau tarik kepalaku. Aku sungguh khawatir bila bersikap keras kepada para penyembah patung anak sapi itu, akan terjadi pertumpahan darah di antara mereka. Ketika itu terjadi, pasti engkau akan berkata kepadaku, ‘Wahai Harun, engkau telah memecah belah antara Bani Israil dan engkau tidak memelihara amanatku untuk menggantikanku memimpin Bani Israil dan menjaga mereka dari kesesatan.’”