Skip to main content

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ   ( الأنبياء: ٣٠ )

awalam
أَوَلَمْ
ataukah tidak
yara
يَرَ
melihat
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوٓا۟
kafir/ingkar
anna
أَنَّ
bahwasanya
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍa
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
kānatā
كَانَتَا
adalah keduanya
ratqan
رَتْقًا
berpadu
fafataqnāhumā
فَفَتَقْنَٰهُمَاۖ
lalu Kami belah/pisahkan keduanya
wajaʿalnā
وَجَعَلْنَا
dan Kami jadikan
mina
مِنَ
dari
l-māi
ٱلْمَآءِ
air
kulla
كُلَّ
tiap-tiap/segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
ḥayyin
حَىٍّۖ
yang hidup
afalā
أَفَلَا
apakah maka tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
mereka beriman

'Awalam Yaraá Al-Ladhīna Kafarū 'Anna As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Kānatā Ratqāan Fafataqnāhumā Wa Ja`alnā Mina Al-Mā'i Kulla Shay'in Ĥayyin 'Afalā Yu'uminūna. (al-ʾAnbiyāʾ 21:30)

Artinya:

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? (QS. [21] Al-Anbiya' : 30)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "Dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; –kehidupan dimulai dari air (laut), makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup– maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah?"