Kepada Lut, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik. (QS. [21] Al-Anbiya' : 74)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan kepada Lut, yang berdomisili di Sodom, Palestina, Kami berikan hikmah dan kearifan dalam memutuskan perkara dan menetapkan hukuman, dan ilmu yang bermanfaat dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kewajiban kepada sesama manusia. Dan Kami pun telah menyelamatkan dia dari azab yang menimpa penduduk kota Sodom dan Gomorah yang telah melakukan perbuatan keji, homoseksual dan menyamun dengan terang-terangan. Sungguh mereka, umat Nabi Lut yang berbuat homoseksual dan menyamun itu adalah orang-orang yang jahat kepada sesama manusia, lagi fasik, menyalahi perintah Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada ayat ini Allah menerangkan tiga macam rahmat yang dikaruniakan kepada Nabi Lut: Pertama, Nabi Lut telah dikaruniai-Nya hikmah dan kearifan memberi putusan atau hukuman, sehingga dengan itu ia dapat memberikan penyelesaian dan keputusan dengan baik dalam perkara-perkara yang terjadi di kalangan umatnya. Kedua, Ia juga dikaruniai ilmu pengetahuan yang sangat berguna terutama ilmu agama, sehingga ia dapat mengetahui dan melaksanakan dengan baik kewajiban-kewajibannya terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk. Kedua syarat ini sangat penting bagi orang-orang yang akan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Ketiga, Ia telah diselamatkan Allah ketika negeri tempat tinggalnya, yaitu Sodom ditimpa azab Allah karena penduduknya banyak berbuat kejahatan dan kekejian secara terang-terangan. Perbuatan-perbuatan keji yang mereka kerjakan di antaranya melakukan hubungan kelamin antara sesama lelaki (homosex), mengganggu lalulintas perniagaan dengan merampok barang-barang perniagaan itu, mendurhakai Lut dan tidak mengindahkan ancaman Allah dan lain-lain. Maka kota Sodom itu dimusnahkan Allah. Nabi Lut beserta keluarganya diselamatkan Allah kecuali istrinya yang ikut mendurhakai Allah. Pada akhir ayat ini Allah menjelaskan apa sebabnya kaum Lut sampai melakukan perbuatan jahat dan keji semacam itu, ialah karena mereka telah menjadi orang-orang jahat dan fasik, sudah tidak mengindahkan hukum-hukum Allah, dan suka melakukan hal-hal yang terlarang, sehingga mereka bergelimang dalam perbuatan-perbuatan dosa dan ucapan-ucapan yang tidak senonoh yang semuanya dilakukan mereka dengan terang-terangan, tanpa rasa malu.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Kemudian Allah mengiringi kisah ini dengan kisah Lut ibnu Haran ibnu Azar, dia telah beriman kepada Ibrahim a.s. dan mengikutinya serta ikut hijrah bersamanya. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Maka Lut membenarkan (kenabian)nya. Dan berkatalah Ibrahim, "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku).” (Al-'Ankabut: 26)
Dan Allah menganugerahi Lut hikmah dan ilmu, serta memberinya wahyu dan menjadikannya seorang nabi yang Dia utus kepada kaum Sodom dan kawasan yang ada di sekitarnya. Tetapi mereka menentang dan mendustakannya. Maka Allah membinasakan mereka dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya, sebagaimana yang disebutkan di pelbagai surat Al-Qur'an. Karena itulah disebutkan oleh firman selanjutnya:
dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik, dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami, karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang saleh. (Al Anbiyaa:74-75)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan kepada Luth, Kami telah berikan hukum) yang memutuskan di antara orang-orang yang bersengketa (dan ilmu dan telah Kami selamatkan dia dari azab yang telah menimpa kota yang penduduknya mengerjakan) perbuatan-perbuatan (keji) yaitu seperti liwath atau homosex, main dadu, menebak nasib dengan burung dan lain sebagainya. (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat) lafal Sau-in adalah bentuk Mashdar dari lafal Saa-a lawan kata dari Sarra, artinya jahat atau buruk (lagi fasik).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sedangkan Lûth, ia Kami karuniai daya ketegasan dan kejelian dalam memutuskan masalah dan ilmu yang bermanfaat. Di samping itu, ia pun telah Kami selamatkan dari penduduk negeri yang melakukan jenis kejahatan yang ganjil. Mereka itu adalah suatu bangsa yang selalu melakukan kemungkaran dan keluar dari ketaatan kepada Allah dan tabiat normal.