Skip to main content

فِيْ بُيُوْتٍ اَذِنَ اللّٰهُ اَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗۙ يُسَبِّحُ لَهٗ فِيْهَا بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ ۙ  ( النور: ٣٦ )

فِى
di dalam
buyūtin
بُيُوتٍ
rumah-rumah
adhina
أَذِنَ
mengizinkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
an
أَن
untuk
tur'faʿa
تُرْفَعَ
meninggikan menjunjung tinggi
wayudh'kara
وَيُذْكَرَ
dan disebut
fīhā
فِيهَا
didalamnya
us'muhu
ٱسْمُهُۥ
nama-Nya
yusabbiḥu
يُسَبِّحُ
bertasbih
lahu
لَهُۥ
kepada-Nya
fīhā
فِيهَا
didalamnya
bil-ghuduwi
بِٱلْغُدُوِّ
diwaktu pagi
wal-āṣāli
وَٱلْءَاصَالِ
dan petang

Fī Buyūtin 'Adhina Allāhu 'An Turfa`a Wa Yudhkara Fīhā Asmuhu Yusabbiĥu Lahu Fīhā Bil-Ghudūwi Wa Al-'Āşāli. (an-Nūr 24:36)

Artinya:

(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang, (QS. [24] An-Nur : 36)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Cahaya itu Allah pancarkan di langit dan bumi, seperti disebutkan dalam ayat sebelumnya. Namun, tidak semua orang dapat meraih cahaya itu. Cahaya itu di rumah-rumah ibadah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya; di sana bertasbih-lah orang-orang yang menyucikan nama-Nya melalui berbagai ibadah, seperti azan, salat, dan tilawah Al-Qur’an, pada waktu pagi dan petang,