Al-Furqan Ayat 6
قُلْ اَنْزَلَهُ الَّذِيْ يَعْلَمُ السِّرَّ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اِنَّهٗ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ( الفرقان: ٦ )
Qul 'Anzalahu Al-Ladhī Ya`lamu As-Sirra Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Innahu Kāna Ghafūrāan Raĥīmāan. (al-Furq̈ān 25:6)
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “(Al-Qur'an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. [25] Al-Furqan : 6)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mengajari Nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, “Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi." Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Oleh karena orang-orang kafir itu keterlaluan mengadakan tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal, sedang mereka sudah ditantang sedemikian rupa dan tidak dapat menjawab tantangan itu, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya menyatakan kepada mereka dengan tegas bahwa Al-Qur'an itu bukanlah sebagaimana yang mereka tuduhkan. Al-Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Oleh karena itu terdapat di dalamnya hukum-hukum syariat dan peraturan yang sangat baik dan dalam bahasa yang amat tinggi nilai sastranya sehingga tidak ada seorang pun di antara mereka yang bisa menirunya. Al-Qur'an banyak yang mengandung hal-hal yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah Yang Mahaluas Ilmu-Nya.
Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Al-Qur'an itu, Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-Nya. Sebenarnya mereka harus bersyukur dan berterima kasih atas rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pembimbing mereka ke jalan yang benar. Tetapi mereka tetap ingkar dan durhaka dan menentang ajaran-ajaran-Nya. Kalau tidaklah karena rahmat dan kasih sayang-Nya tentulah telah ditimpakan kepada mereka azab yang pedih.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah menjawab keingkaran dan kedustaan mereka melalui firman-Nya:
Katakanlah, "Al-Qur’an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. (Al Furqaan:6), hingga akhir ayat.
Yakni Al-Qur'an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan terkemudian dengan pemberitaan yang hak dan benar serta sesuai dengan kejadiannya yang di masa lalu maupun di masa mendatang, diturunkan oleh:
(Allah) yang mengetahui rahasia. (Al Furqaan:6)
Yakni Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi, dan mengetahui semua rahasia (hal-hal yang tersembunyi) sebagaimana pengetahuan Allah terhadap hal-hal yang nyata.
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Furqaan:6)
Allah menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmat Allah Mahaluas dan maafNya Mahabesar. Selain dari itu orang yang bertobat kepada-Nya, Dia menerima tobatnya. Sekalipun mereka mendustakan rasul, melancarkan tuduhan-tuduhan yang bohong kepadanya, durhaka, kafir, dan ingkar serta segala ucapan mereka yang tidak layak terhadap Rasul dan Al-Qur'an, Allah masih tetap menyeru mereka untuk bertobat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, dan Allah menyeru mereka untuk masuk Islam dan menempuh jalan petunjuk. Seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, "padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Maidah:73-74)
Dan firman Allah Swt.:
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Al-Buruj: 10)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan Allah ini, padahal mereka membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia masih menyeru mereka untuk bertobat dan beroleh rahmat.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Katakanlah! "Alquran ini diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia) hal-hal yang gaib (di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun) kepada orang-orang yang beriman (lagi Maha Penyayang") kepada mereka.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Katakan kepada mereka hai Muhammad, "Sesungguhnya al-Qur'ân itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Di dalam al-Qur'ân yang penuh kemukjizatan itu telah tersimpan bukti-bukti bahwa al-Qur'ân itu adalah wahyu Allah Swt. Sesungguhnya Allah Mahaluas ampunan dan rahmat-Nya. Dia memaafkan orang-orang yang berbuat maksiat jika mereka bertobat dan Dia pun tidak menyegerakan hukuman.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan orang-orang kafir berkata, 'Al-Qur`an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain.' Maka sungguh mereka telah berbuat suatu kezhaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata, 'Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dongengan itu dibacakanlah kepadanya setiap pagi dan petang.' Katakanlah, 'Al-Qur`an itu diturunkan oleh (Allah) Yang mengetahui segala rahasia di langit dan bumi. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang'." (Al-Furqan: 4-6).
(4) Maksudnya, dan orang-orang yang kafir kepada Allah, yang kekafiran mereka telah memastikan mereka untuk mengata-kan tentang al-Qur`an dan Rasulullah, "Sesungguhnya al-Qur`an ini adalah kedustaan yang dibuat-buat oleh Muhammad, dan ke-bohongan yang diada-adakannya atas Nama Allah, dan dia ditolong oleh orang-orang lain untuk semua ini." Lalu Allah سبحانه وتعالى membantah mereka atas ungkapan itu, bahwa semua itu adalah sikap pembang-kangan mereka dan kelancangan mereka melakukan kezhaliman dan kedustaan besar yang tidak mungkin bisa masuk kepada akal sehat seseorang. Sebab, mereka adalah orang-orang yang sangat mengetahui kondisi Rasulullah a, kesempurnaan kejujurannya, amanahnya dan budi pekertinya yang sangat sempurna; dan bahwa tidak mungkin bagi Muhammad dan seluruh manusia membuat al-Qur`an yang merupakan perkataan yang paling mulia lagi paling tinggi; dan bahwa dia sama sekali tidak pernah berkumpul dengan siapa pun yang menolongnya untuk hal ini. ﴾ فَقَدۡ جَآءُو ﴿ "Maka sesungguhnya mereka telah berbuat," dengan perkataan seperti itu dengan ﴾ ظُلۡمٗا وَزُورٗا ﴿ "suatu kezhaliman dan dusta yang besar."
(5) Di antara bagian dari perkataan mereka berkenaan dengan hal di atas adalah, mereka mengatakan, 'Yang dibawa oleh Muhammad ini adalah ﴾ أَسَٰطِيرُ ٱلۡأَوَّلِينَ ٱكۡتَتَبَهَا ﴿ "dongengan-dongeng-an orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan." Maksudnya, ini adalah cerita orang-orang terdahulu dan dongeng mereka yang diterima dari mulut ke mulut dan dituturkan oleh setiap orang, lalu Muhammad minta supaya disalin; ﴾ فَهِيَ تُمۡلَىٰ عَلَيۡهِ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلٗا ﴿ "maka dongengan itu dibacakanlah kepadanya setiap pagi dan petang." Perkataan mereka ini mencakup sejumlah dosa besar, yaitu:
- Tuduhan mereka terhadap Rasulullah a (yang merupakan manusia paling mulia lagi paling jujur di tengah-tengah mereka), dengan tuduhan dusta dan kebohongan besar.
- Pemberitaan yang mereka lakukan tentang al-Qur`an yang merupakan perkataan yang paling benar, paling agung lagi paling mulia ini, bahwasanya al-Qur`an adalah kedustaan dan kebohongan.
- Sesungguhnya dalam perkataan mereka tersirat ungkapan bahwa mereka mampu mendatangkan (perkataan) yang semisal al-Qur`an, dan bahwa makhluk yang sangat lemah dari segala sisi-nya mampu menyaingi Allah, Sang Pencipta nan Mahasempurna dari seluruh sisi, dengan salah satu sifatNya, yaitu kalam.
- Sesungguhnya jati diri Rasulullah a telah diketahui, dan mereka sangat mengetahui akan hal itu, yaitu bahwa dia tidak bisa menulis dan tidak pernah berkumpul dengan orang yang akan menuliskan untuknya, namun mereka telah mengklaim hal itu.
(6) Maka dari itu Allah membantah mereka dengan Firman-Nya, ﴾ قُلۡ أَنزَلَهُ ٱلَّذِي يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ ﴿ "Katakanlah, 'Al-Qur`an itu diturunkan oleh (Allah) Yang mengetahui segala rahasia di langit dan bumi." Maksudnya, al-Qur`an itu diturunkan oleh Allah yang pe-ngetahuanNya meliputi semua apa yang ada di langit dan bumi, dari yang tidak tampak dan yang nampak, dari yang jelas dan yang tersembunyi. (Ini) seperti FirmanNya,
﴾ وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ 192 نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلۡأَمِينُ 193 عَلَىٰ قَلۡبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلۡمُنذِرِينَ 194 ﴿
"Dan sesungguhnya al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan." (Asy-Syu'ara`: 192-194).
Sisi penegakan hujjah terhadap mereka (yang terkandung dalam ayat ini. Pent.) adalah bahwa yang telah menurunkan al-Qur`an ini adalah (Tuhan) yang ilmuNya meliputi segala sesuatu. Maka mustahil dan tidak masuk akal kalau seorang makhluk me-ngatakan atau mengada-adakan al-Qur`an ini, lalu mengatakan, "Ini berasal dari sisi Allah" padahal ia bukan dari sisiNya, lalu dia menghalalkan darah dan harta siapa saja yang menyalahinya, dan beranggapan bahwa Allah telah mengatakan hal itu kepadanya. Allah mengetahui segala sesuatu, maka dari itu Dia memberikan dukungan dan pertolongan kepadanya (Muhammad) dalam me-lawan musuh-musuhNya, serta menjadikannya dapat menguasai mereka dan negerinya. Maka tidak mungkin seseorang akan meng-ingkari al-Qur`an ini kecuali setelah dia mengingkari (luasnya) pengetahuan Allah. Ini sama sekali tidak pernah dikatakan oleh sekelompok anak cucu Adam, kecuali kaum filsafat Atheisme!
Dan juga, sesungguhnya penjelasan tentang ilmu Allah a yang meliputi segala sesuatu mengingatkan dan mendorong me-reka untuk merenungkan al-Qur`an; dan bahwa kalau saja mereka merenungkannya, tentu mereka akan melihat ilmu dan hukum-hukumNya yang membuktikan dengan jelas lagi pasti bahwasanya al-Qur`an ini tidak mungkin ada kecuali berasal dari Dzat yang Mengetahui yang ghaib dan yang nampak.
Sekalipun mereka mengingkari tauhid dan kerasulan, namun karena kelembutan Allah سبحانه وتعالى terhadap mereka, maka Dia tidak membiarkan mereka dan tidak membiarkan kezhaliman mereka, bahkan Dia menyeru dan mengajak mereka bertaubat dan ber-inabah (kembali) kepadaNya; dan Dia menjanjikan ampunan dan rahmat (kasih sayang) kepada mereka jika mereka bertaubat dan kembali (kepada Allah. Pent), seraya berfirman, ﴾ إِنَّهُۥ كَانَ غَفُورٗا ﴿ "Sesungguhnya Dia Maha Pengampun," maksudnya, sifatNya adalah memberikan ampunan kepada para pelaku kemaksiatan dan dosa apabila mereka melakukan sebab kausalitas ampunanNya, yaitu meninggalkan kedurhakaan dan bertaubat darinya; ﴾ رَّحِيمٗا ﴿ "lagi Maha Penyayang" terhadap mereka, di mana Dia tidak segera me-nimpakan hukumanNya terhadap mereka, padahal mereka telah melakukan perbuatan yang semestinya dibalas dengan hukuman; dan di mana pula Dia menerima taubat mereka setelah sebelumnya mereka berbuat maksiat; dan di mana pula Dia menghapus dosa-dosa mereka yang telah lalu, serta menerima kebaikan-kebaikan mereka, dan di mana pula Dia mengembalikan orang yang kembali kepadaNya setelah dia terlantar, dan orang yang menghadap kepa-daNya setelah sebelumnya dia berpaling dariNya kepada kondisi orang-orang yang patuh dan berinabah kepadaNya.