Asy-Syu'ara' Ayat 68
وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ ( الشعراء: ٦٨ )
Wa 'Inna Rabbaka Lahuwa Al-`Azīzu Ar-Raĥīmu. (aš-Šuʿarāʾ 26:68)
Artinya:
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang. (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 68)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Mahaperkasa Mahakuat atas segala sesuatu, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya, Disisi lain, Dia Maha Penyayang bagi mereka yang beriman dan mau kembali ke jalan Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa Allah Mahaperkasa dan Mahakuasa. Dia akan mengazab para musuh-Nya dan musuh para nabi dan rasul. Akan tetapi, Allah Maha Penyayang kepada para pendukung dan pembela agama-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa) maka Dia membalas kelakuan orang-orang kafir itu dengan menenggelamkan mereka (lagi Maha Penyayang.") terhadap orang-orang Mukmin, Dia menyelamatkan mereka dari tenggelam.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan sesungguhnya Pencipta dan Pemeliharamu Mahaperkasa untuk membalas orang-orang yang mendustakan kebenaran; Maha Pemberi rahmat bagi orang-orang yang beriman.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan Fir-manNya), 'Datangilah kaum yang lalim itu, (yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?' Musa berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah (Jibril) kepada Harun. Dan aku berdosa terhadap mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku.' Allah berfirman, 'Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukji-zat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan), Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan kalian berdua katakanlah, 'Sesungguhnya kami adalah Rasul Rabb semesta alam, lepaskanlah Bani Isra`il (pergi) beserta kami.' Fir'aun menjawab, 'Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umur-mu, dan kamu telah berbuat suatu perbuatan yang telah kamu lakukan itu, dan kamu termasuk golongan orang-orang yang meng-ingkari (jasa orang lain, tanpa balas budi).' Musa berkata, 'Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf. Lalu aku lari meninggalkan kalian ketika aku takut kepadamu, kemudian Tuhanku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang dari rasul-rasul. Budi yang kamu limpahkan kepadaku itu adalah (disebabkan) kamu telah memperbudak Bani Isra`il.' Fir'aun bertanya, 'Siapa Tuhan semesta alam itu?' Musa menjawab, 'Tuhan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu), jika kamu sekalian (adalah orang-orang yang) mempercayaiNya.' Berkata-lah Fir'aun kepada orang-orang di sekelilingnya, 'Apakah kamu tidak mendengarkan?' Musa berkata (pula), 'Tuhanmu dan Tuhan nenek-nenek moyangmu yang dahulu.' Fir'aun berkata, 'Sesungguh-nya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.' Musa berkata, 'Tuhan yang menguasai timur dan barat dan apa yang ada di antara keduanya. (Itulah Tuhanmu) jika kamu mempergunakan akal.' Fir'aun berkata, 'Sungguh jika kamu me-nyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.' Musa berkata, 'Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendati pun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?' Fir'aun berkata, 'Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar.' Maka Musa melemparkan tongkatnya, yang tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular yang nyata. Dan dia menarik tangannya (dari dalam bajunya), maka tiba-tiba tangan itu jadi putih (bersinar) bagi orang-orang yang melihatnya. Fir'aun berkata kepada pembesar-pembesar yang berada di sekelilingnya, 'Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, dia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri dengan sihirnya; maka karena itu apakah yang kamu anjurkan?' Mereka menjawab, 'Tundalah (urusan) dia dan saudaranya dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (ahli sihir), niscaya mereka akan mendatangkan semua ahli sihir yang pandai kepada-mu.' Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetap-kan di hari yang maklum, dan dikatakan kepada orang banyak, 'Berkumpullah kamu sekalian. Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.' Maka tatkala ahli-ahli sihir datang, mereka bertanya kepada Fir'aun, 'Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami ada-lah orang-orang yang menang?' Fir'aun menjawab, 'Ya, kalau de-mikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku).' Berkatalah Musa kepada mereka, 'Lemparkanlah apa yang hendak kamu Lemparkan.' Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, 'Demi kekuasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.' Kemudian Musa melemparkan tongkat-nya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu. Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersu-jud (kepada Allah). Mereka berkata, 'Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, (yaitu) Tuhan Musa dan Harun.' Fir'aun berkata, 'Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku mem-beri izin kepadamu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu maka kamu nanti pasti benar-benar akan mengetahui (akibat perbuatanmu); sesungguhnya aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan dan aku akan menyalibmu semuanya.' Mereka berkata, 'Tidak ada ke-mudaratan (bagi kami); sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami, sesungguhnya kami amat menginginkan agar Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman.' Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa, 'Pergilah di malam hari dengan mem-bawa hamba-hambaKu (Bani Isra`il), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli.' Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. (Fir'aun berkata), 'Sesungguhnya mereka (Bani Isra`il) benar-benar golongan kecil, dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga.' Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, dan (dari) perbendaharaan dan kedudukan yang mulia. Demikianlah halnya, dan Kami anugerah-kan semuanya (itu) kepada Bani Isra`il. Maka Fir'aun dan bala tentaranya dapat menyusuli mereka di waktu matahari terbit. Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengi-kut-pengikut Musa, 'Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.' Musa menjawab, 'Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.' Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.' Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya, semuanya. Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 10-68).
(10-11) Dan ingatlah keadaan yang sangat mulia pada waktu Allah menyeru Nabi Musa saat Dia berbicara langsung ke-padanya, mengangkatnya sebagai nabi dan mengutusnya, seraya berfirman, ﴾ أَنِ ٱئۡتِ ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿ "Datangilah kaum yang zhalim itu," yaitu orang-orang yang menyombongkan diri di muka bumi ini dan semena-mena terhadap para penghuninya, dan pembesar mereka mengklaim sebagai tuhan ﴾ قَوۡمَ فِرۡعَوۡنَۚ أَلَا يَتَّقُونَ ﴿ "(yaitu) kaum Fir'aun, 'Mengapa mereka tidak bertakwa?'" Maksudnya, katakan kepada mereka dengan perkataan yang lembut dan ungkapan yang lunak: Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah yang telah mencipta-kan kalian dan memberi kalian rizki, kemudian kalian meninggal-kan kekafiran yang kalian anut.
(12-14) Lalu Musa عليه السلام berkata seraya memohon maaf kepada Rabbnya dan menjelaskan alasannya, serta memohon kepa-daNya pertolongan atas tugas berat ini, ﴾ رَبِّ إِنِّيٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ 12 وَيَضِيقُ صَدۡرِي وَلَا يَنطَلِقُ لِسَانِي ﴿ "Ya Rabbku, sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakanku. Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku." Lalu dia mengatakan,
﴾ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي 25 وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي 26 وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي 27 يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي 28 وَٱجۡعَل لِّي وَزِيرٗا مِّنۡ أَهۡلِي 29 هَٰرُونَ أَخِي 30 ﴿
"Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku." (Thaha: 25-30).
﴾ فَأَرۡسِلۡ إِلَىٰ هَٰرُونَ ﴿ "maka utuslah (Jibril) kepada Harun." Lalu Allah mengabulkan permohonannya, dan Dia mengangkat saudaranya, Harun sebagai nabi, sebagaimana Dia telah menjadikan dirinya sebagai nabi.
﴾ فَأَرۡسِلۡهُ مَعِيَ رِدۡءٗا ﴿
"Maka utuslah dia bersamaku sebagai pendukung." (Al-Qashash: 34); maksudnya, sebagai pembantu bagiku atas urusanku ini. ﴾ وَلَهُمۡ عَلَيَّ ذَنۢبٞ ﴿ "Dan aku berdosa terhadap mereka," maksudnya, dosa dalam membunuh seorang dari suku Qibthi, ﴾ فَأَخَافُ أَن يَقۡتُلُونِ ﴿ "maka aku takut mereka akan membunuhku."
(15-17) ﴾ قَالَ كـَلَّاۖ ﴿ "Allah berfirman, 'Jangan takut'." Maksudnya, mereka tidak akan bisa membunuhmu, karena Kami akan membe-rikan suatu kekuasaan kepada kamu berdua, hingga mereka tidak akan bisa menyentuh kamu berdua [dengan mukjizat-mukjizat Kami], kamu berdua dan orang-orang yang mengikuti kamu berdua adalah yang menang. Maka dari itu, Fir'aun tidak mampu membunuh Musa meskipun dia melawannya dengan sangat keras, menganggap bodoh akalnya dan mencap sesat para pengikutnya. ﴾ فَٱذۡهَبَا بِـَٔايَٰتِنَآۖ ﴿ "Maka pergilah kamu berdua dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami," yang menunjukkan atas kebenaran kamu berdua dan keshahihan apa yang kamu bawa, ﴾ إِنَّا مَعَكُم مُّسۡتَمِعُونَ ﴿ "sesungguh-nya Kami bersamamu mendengarkan." Aku menjaga dan melindungi kamu berdua. ﴾ فَأۡتِيَا فِرۡعَوۡنَ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah olehmu, 'Sesungguhnya kami ada-lah Rasul Rabb semesta alam'." Maksudnya, kami diutus kepadamu agar kamu beriman kepadaNya dan kepada kami, dan agar kamu patuh beribadah kepadaNya dan tunduk mengesakanNya.
﴾ أَنۡ أَرۡسِلۡ مَعَنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "Lepaskanlah Bani Isra`il (pergi) beserta kami," maka hentikanlah siksaanmu terhadap mereka dan lepaskanlah tanganmu dari mereka agar mereka bisa beribadah kepada Allah, Rabb mereka, dan agar mereka bisa menegakkan urusan agama mereka.
(18-19) Maka setelah mereka berdua tiba pada Fir'aun dan mengatakan sesuatu yang telah Allah katakan kepada mereka berdua, Fir'aun tetap tidak mau beriman dan tidak mau bersikap lunak, bahkan dia mulai menentang Musa, seraya berkata, ﴾ أَلَمۡ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدٗا ﴿ "Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak." Maksudnya, tidakkah kami telah memberimu segala kebaikan dan kami mengasuhmu semenjak kamu masih bayi dalam asuhan, dan senantiasa tetap demikian, ﴾ وَلَبِثۡتَ فِينَا مِنۡ عُمُرِكَ سِنِينَ 18 وَفَعَلۡتَ فَعۡلَتَكَ ٱلَّتِي فَعَلۡتَ ﴿ "dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu. Dan kamu telah berbuat suatu per-buatan yang telah kamu lakukan itu," yaitu: Musa membunuh seorang Qibthi ketika,
﴾ فَٱسۡتَغَٰثَهُ ٱلَّذِي مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِي مِنۡ عَدُوِّهِۦ فَوَكَزَهُۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيۡهِۖ ﴿
"Orang yang dari golongannya (Bani Isra`il) meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya (kaum Fir'aun) lalu Musa meninjunya, maka matilah musuhnya itu." (Al-Qashash: 15).
﴾ وَأَنتَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ ﴿ "Dan kamu termasuk golongan orang-orang yang kafir," maksudnya, sedangkan kamu saat itu sejalan dengan kami dan seagama dalam kekafiran. Jadi, Fir'aun mengakui keka-firan dirinya secara tidak sadar.
(20-22) Lalu Musa berkata, ﴾ فَعَلۡتُهَآ إِذٗا وَأَنَا۠ مِنَ ٱلضَّآلِّينَ ﴿ "Aku telah melakukannya, sedang aku di waktu itu termasuk orang-orang yang khilaf." Maksudnya, bukan karena kafir, melainkan karena aku khilaf dan kurang berakal, lalu aku memohon ampun kepada Rabb-ku, dan Dia pun mengampuniku. ﴾ فَفَرَرۡتُ مِنكُمۡ لَمَّا خِفۡتُكُمۡ ﴿ "Lalu aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu," saat kalian berupaya untuk membunuhku, maka aku lari ke negeri Madyan dan aku tinggal di sana beberapa tahun, lalu aku datang kepada kalian, ﴾ فَوَهَبَ لِي رَبِّي حُكۡمٗا وَجَعَلَنِي مِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ﴿ "kemudian Rabbku memberikan kepadaku ilmu serta Dia menjadikanku salah seorang dari rasul-rasul."
Walhasil, bahwa penolakan Fir'aun terhadap Nabi Musa adalah penolakan seorang yang bodoh atau orang yang berpura-pura bodoh. Sebab, Fir'aun telah menjadikan pembunuhan (yang dilakukan oleh Musa) sebagai penghalang untuk menjadi seorang rasul. Oleh karena itu, Musa menjelaskan kepadanya bahwa pem-bunuhan yang dilakukannya karena khilaf dan tidak sengaja untuk membunuhnya, dan bahwa karunia Allah سبحانه وتعالى tidak bisa dihalangi oleh seorang pun. Lalu kenapa kalian menghalangi hikmah dan kerasulan yang telah Allah karuniakan kepadaku?
Sekarang, wahai Fir'aun, tinggal argumentasimu, yang kamu katakan, ﴾ أَلَمۡ نُرَبِّكَ فِينَا وَلِيدٗا ﴿ "Bukankah kami telah mengasuhmu di dalam (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak?" Setelah dicermati, maka jelas sekali bahwa sebenarnya sama sekali tidak ada kebaikan (jasa) sama sekali bagimu pada saat itu. Maka dari itu Musa berkata, ﴾ وَتِلۡكَ نِعۡمَةٞ ﴿ "Itu adalah nikmat" yang dikaruniakan ﴾ أَنۡ عَبَّدتَّ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "kepadaku disebabkan kamu telah memperbudak Bani Isra`il." Maksud-nya, nikmat ini dilimpahkan kepadaku adalah karena sesungguh-nya kamu telah membuat hina Bani Isra`il dan kamu telah men-jadikan mereka tak ubahnya seperti budak, sedangkan aku telah engkau selamatkan dari perbudakanmu dan penghinaanmu, dan kamu telah menjadikan hal itu sebagai nikmat bagiku. Jadi, tatkala direnungkan, maka tampak bahwa yang sebenarnya adalah karena engkau telah menzhalimi bangsa yang mulia ini (Bani Isra`il), eng-kau menyiksa mereka dan engkau telah mempekerjakan mereka secara paksa; sedangkan aku telah diselamatkan oleh Allah dari kejahatanmu, pada saat kejahatanmu menimpa kaumku. Lalu jasa apa yang kamu lakukan dan engkau karuniakan kepadaku?
(23-25) ﴾ قَالَ فِرۡعَوۡنُ وَمَا رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Fir'aun bertanya, 'Siapa Rabb semesta alam itu?'" Ini adalah pengingkaran Fir'aun terhadap Rabb-nya secara zhalim dan congkak, padahal dia meyakini kebenaran sesuatu yang diserukan oleh Musa kepadanya, yaitu: ﴾ قَالَ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ ﴿ "Musa menjawab, 'Rabb Pencipta langit dan bumi dan apa saja yang di antara keduanya." Maksudnya, Dzat yang telah mencip-takan alam atas dan alam bawah dan yang telah mengaturnya de-ngan berbagai bentuk pengaturan dan telah mengelolanya dengan berbagai bentuk pengelolaan. Di antaranya adalah kalian semua, wahai yang sekarang sedang diajak bicara! Lalu bagaimana bisa kalian mengingkari Sang Pencipta seluruh makhluk, Pencipta bumi dan langit, ﴾ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ﴿ "jika kamu sekalian adalah orang-orang yang mempercayaiNya." Lalu Fir'aun berkata dengan nada angkuh dan sok heran, ﴾ أَلَا تَسۡتَمِعُونَ ﴿ "Apakah kamu tidak mendengarkan" apa yang dikatakan oleh lelaki ini?
(26-27) Lalu Musa berkata, ﴾ رَبُّكُمۡ وَرَبُّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Rabbmu dan Rabb nenek-nenek moyangmu yang dahulu." Kalian kaget atau tidak, kalian menyombongkan diri atau tunduk! (Faktanya) Fir'aun berkata dengan nada menentang kebenaran dan mencemoohkan orang yang membawanya, ﴾ إِنَّ رَسُولَكُمُ ٱلَّذِيٓ أُرۡسِلَ إِلَيۡكُمۡ لَمَجۡنُونٞ ﴿ "Sesungguh-nya Rasulmu yang diutus kepadamu sekalian benar-benar orang gila," karena telah meyakini sesuatu yang berlawanan dengan yang kita anut, dan dia menyelisihi sesuatu yang kita pegang. Jadi (menu-rutnya), yang masuk akal itu adalah ajarannya, sedangkan orang-orang yang berakal itu adalah orang-orang yang beranggapan bahwa mereka tidak diciptakan (oleh Sang Pencipta) atau orang yang meyakini bahwa langit dan bumi ini memang sudah ada begitu adanya tanpa ada yang menciptakannya, dan bahkan diri mereka sendiri diciptakan tanpa adanya pencipta! Dan yang masuk akal menurutnya adalah ketika makhluk nan lemah itu disembah dari segala sisi! Sedangkan kegilaan itu adalah ketika meyakini Allah Sang Pencipta alam atas dan alam bawah dan Pemberi berba-gai nikmat yang tampak dan yang tidak tampak dan seruan untuk beribadah kepadaNya!! Ia telah menyulap dan mempercantik ucapan seperti ini kepada kaumnya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang kurang berakal dan sangat picik,
﴾ فَٱسۡتَخَفَّ قَوۡمَهُۥ فَأَطَاعُوهُۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ 54 ﴿
"Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik." (Az-Zukhruf: 54).
(28) Kemudian Musa عليه السلام berkata dengan nada heran ter-hadap pengingkaran Fir'aun dan penolakan terhadap Rabb semesta alam, ﴾ رَبُّ ٱلۡمَشۡرِقِ وَٱلۡمَغۡرِبِ وَمَا بَيۡنَهُمَآۖ ﴿ "Rabb yang menguasai timur dan barat dan sesuatu yang ada di antara keduanya" yaitu berupa seluruh makh-luk ciptaan, ﴾ إِن كُنتُمۡ تَعۡقِلُونَ ﴿ "jika kamu benar-benar mempergunakan akal." Sesungguhnya aku telah menyampaikan penjelasan kepada kalian, yang bisa dipahami oleh setiap orang yang memiliki sedikit daya nalar. Lalu kenapa kalian masih tetap saja berpura-pura tidak me-ngerti terhadap apa yang aku sampaikan kepada kalian?
Uraian ini mengandung isyarat dan peringatan bahwa tu-duhan gila yang kalian alamatkan kepada Musa sebenarnya adalah penyakit kalian. Kalian telah menuduh manusia yang paling ce-merlang akalnya dan paling sempurna ilmunya [dengan tuduhan gila]! Padahal yang benar adalah, kalianlah yang gila, karena akal kalian sudah lenyap disebabkan mengingkari Yang Mahaada, yaitu Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Lalu kalau kalian mengingkariNya, maka apa yang kalian yakini? Kalau kalian tidak mengetahuiNya, maka apalagi yang kalian ketahui? Apabila kalian tidak beriman kepadaNya dan kepada ayat-ayatNya, lalu apa lagi selain Allah dan ayat-ayatNya yang akan kalian yakini? Demi Allah, sesungguhnya orang-orang gila yang sederajat dengan binatang-binatang ternak itu masih lebih berakal daripada kalian, dan se-sungguhnya binatang-binatang ternak yang berkeliaran itu masih lebih berpetunjuk daripada kalian!
(29-33) Tatkala argumen (hujjah) telah membungkam Fir'aun lalu kemampuan dan penjelasannya sudah tidak berdaya menentangnya, maka ﴾ قَالَ ﴿ "dia berkata," untuk mengancam Musa dengan kekuasaannya, ﴾ لَئِنِ ٱتَّخَذۡتَ إِلَٰهًا غَيۡرِي لَأَجۡعَلَنَّكَ مِنَ ٱلۡمَسۡجُونِينَ ﴿ "Sungguh jika kamu menyembah tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadi-kanmu sebagai salah seorang yang dipenjarakan." Si jahat ini benar-benar telah berambisi kuat untuk menyesatkan Musa, dan akan memaksa Musa agar tidak menjadikan sembahan selain dia. Sebab jika tidak, maka sudah pasti dia beserta para pengikutnya sudah mendapatkan petunjuk perkara (Agama) mereka. Maka Musa berkata, ﴾ أَوَلَوۡ جِئۡتُكَ بِشَيۡءٖ مُّبِينٖ ﴿ "Dan apakah (kamu akan melakukan itu) kendatipun aku tunjukkan kepadamu sesuatu (keterangan) yang nyata?" Maksudnya, satu tanda yang jelas sekali yang membuktikan kebe-naran ajaran yang aku bawa berupa kejadian-kejadian yang luar biasa. ﴾ قَالَ فَأۡتِ بِهِۦٓ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ 31 فَأَلۡقَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعۡبَانٞ ﴿ "Fir'aun berkata, 'Datangkanlah sesuatu (keterangan) yang nyata itu, jika kamu adalah termasuk orang-orang yang benar.' Maka Musa melemparkan tongkat-nya, lalu tiba-tiba tongkat itu (menjadi) ular." Yaitu ular jantan ﴾ مُّبِينٞ ﴿ "yang nyata." Maksudnya, yang nampak jelas bagi setiap orang, bukan khayalan dan bukan pula kemiripan. ﴾ وَنَزَعَ يَدَهُۥ ﴿ "Dan dia mena-rik tangannya" dari dalam bajunya, ﴾ فَإِذَا هِيَ بَيۡضَآءُ لِلنَّٰظِرِينَ ﴿ "maka tiba-tiba tangan itu jadi putih bagi orang-orang yang melihatnya." Maksudnya, ia bercahaya sangat besar, tidak memiliki kekurangan sedikit pun bagi siapa saja yang memandangnya.
(34-37) ﴾ قَالَ ﴿ "Berkatalah" Fir'aun ﴾ لِلۡمَلَإِ حَوۡلَهُۥٓ ﴿ "kepada pembe-sar-pembesar di sekelilingnya," menentang kebenaran dan orang yang membawanya, ﴾ إِنَّ هَٰذَا لَسَٰحِرٌ عَلِيمٞ 34 يُرِيدُ أَن يُخۡرِجَكُم مِّنۡ أَرۡضِكُم ﴿ "Sesungguhnya Musa ini benar-benar seorang ahli sihir yang pandai, dia hendak mengusir kamu dari negerimu sendiri." Dia memperdaya mereka karena Fir'aun tahu kerendahan akal mereka, bahwa ini (yang diperlihatkan oleh Musa) termasuk dari jenis yang dilakukan oleh para tukang sihir, sebab sudah menjadi suatu ketetapan di kalangan mereka bahwa para tukang sihir itu datang dengan membawa berbagai keanehan yang tidak mampu dilakukan oleh orang awam; dan Fir'aun mena-kut-nakuti mereka bahwa tujuan Musa dengan sihirnya ini adalah agar bisa mengeluarkan mereka dari tanah air mereka, agar me-reka sungguh-sungguh dan berupaya maksimal dalam memusuhi orang yang hendak mengusir dan menjauhkan mereka dari anak-anak dan kampung halaman mereka. ﴾ فَمَاذَا تَأۡمُرُونَ ﴿ "Maka karena itu, apakah yang kamu anjurkan" untuk kita lakukan? ﴾ قَالُوٓاْ أَرۡجِهۡ وَأَخَاهُ ﴿ "Mereka menjawab, 'Tundalah (urusan) dia dan saudaranya'." Maksud-nya, tangguhkanlah keduanya, ﴾ وَٱبۡعَثۡ فِي ٱلۡمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿ "dan kirimkanlah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan." Maksudnya, orang-orang yang mengumpulkan masyarakat, sehingga mereka datang [dalam keadaan berkumpul] ﴾ بِكُلِّ سَحَّارٍ عَلِيمٖ ﴿ "bersama semua ahli sihir yang pandai." Maksudnya, kirimlah ke seluruh kota (yang merupakan pusat-pusat ilmu dan kantong-kantong para tukang sihir) orang yang mengumpulkan setiap tukang sihir yang mahir lagi menguasai sihirnya, sebab tukang sihir harus dihadapi dengan sihir yang sejenis dengan sihirnya.
Ini merupakan sebagian dari kelembutan Allah, yaitu Dia memperlihatkan kepada hamba-hambaNya kepalsuan sesuatu yang diperdayakan oleh Fir'aun jahil nan sesat lagi menyesatkan ini, yaitu tuduhannya bahwa sesuatu yang dibawa oleh Musa itu adalah sihir. Allah menakdirkan mereka untuk menghimpun tu-kang-tukang sihir kawakan agar terlaksana suatu majelis (perte-muan) di hadapan masyarakat yang berjumlah banyak sehingga kebenaran tampak mengungguli kebatilan, dan pada gilirannya orang-orang yang berilmu dan orang-orang ahli sihir mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh Musa, dan bahwa dia bukan tukang sihir.
(38-40) Kemudian Fir'aun melaksanakan usulan orang-orang terdekatnya, dan dia pun mengirim orang-orang ke seluruh pelosok negeri untuk menghimpun para tukang sihir kawakan, dan dia benar-benar serius dalam hal ini. ﴾ فَجُمِعَ ٱلسَّحَرَةُ لِمِيقَٰتِ يَوۡمٖ مَّعۡلُومٖ ﴿ "Lalu dikumpulkanlah ahli-ahli sihir pada waktu yang ditetapkan pada hari yang ditentukan," yang telah dijanjikan oleh Musa kepada mereka. Yaitu hari santai (libur) di mana mereka libur dari semua aktivitas. ﴾ وَقِيلَ لِلنَّاسِ هَلۡ أَنتُم مُّجۡتَمِعُونَ ﴿ "Dan dikatakan kepada orang banyak, 'Berkumpullah kamu sekalian'," maksudnya, diumumkan kepada seluruh masyarakat agar berkumpul pada hari yang telah diten-tukan itu, ﴾ لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُواْ هُمُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ﴿ "semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang." Maksudnya, mereka berkata kepada semua orang, "Berkumpullah kalian agar kalian bisa melihat kemenangan para tukang sihir melawan Musa, dan bahwa mereka adalah ahli sihir yang piawai, kemudian kita mengikuti mereka, menghormat mereka dan mengetahui keuta-maan ilmu sihir."
Kalau saja mereka diberi petunjuk, tentu mereka akan me-ngatakan, "Semoga kita dapat mengikuti siapa yang benar dari mereka dan kita mengetahui yang benar." Maka dari itu peristiwa ini sama sekali tidak berguna bagi mereka kecuali tegaknya hujjah atas mereka.
(41-42) ﴾ فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ ﴿ "Maka tatkala ahli-ahli sihir datang," dan tiba di hadapan Fir'aun, mereka berkata kepadanya,﴾ أَئِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبِينَ ﴿ "Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?" Maksudnya, menang dalam melawan Musa. ﴾ قَالَ نَعَمۡ ﴿ "Fir'aun menjawab, 'Ya'." Kalian akan memperoleh upah dan imbalan, dan kalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan kepadaku. Fir'aun menjanjikan kepada mereka imbalan dan kedekatan dengannya agar mereka makin giat dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang mereka miliki dalam melawan sesuatu yang akan ditampakkan oleh Musa.
(43-45) Ketika mereka semua berkumpul pada hari yang telah ditentukan, berikut Musa dan seluruh masyarakat negeri Mesir, maka Musa menasihati serta mengingatkan mereka seraya berkata,
﴾ وَيۡلَكُمۡ لَا تَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا فَيُسۡحِتَكُم بِعَذَابٖۖ وَقَدۡ خَابَ مَنِ ٱفۡتَرَىٰ 61 ﴿
"Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan atas Nama Allah, sehingga Dia membinasakan kamu dengan siksa. Dan sungguh telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan." (Thaha: 61).
Lalu mereka berselisih dan berbantah-bantahan, kemudian Fir'aun memberi mereka semangat keberanian dan sebagian dari mereka memberi semangat kepada sebagian yang lain. ﴾ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلۡقُواْ مَآ أَنتُم مُّلۡقُونَ ﴿ "Musa berkata kepada mereka, 'Lemparkanlah sesuatu yang hendak kamu lemparkan'." Maksudnya, lemparkanlah segala sesuatu yang ada di dalam benak kalian akan dilemparkan. Musa sama sekali tidak mengecualikan apa pun, karena keyakinannya akan kebatilan sesuatu yang mereka hadirkan untuk menentang kebe-naran.
﴾ فَأَلۡقَوۡاْ حِبَالَهُمۡ وَعِصِيَّهُمۡ ﴿ "Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tong-kat-tongkat mereka: dan dengan serta-merta semua itu menjadi ular-ular yang merayap cepat, dan dengan itu mereka berhasil menyihir penglihatan seluruh manusia (yang hadir), dan mereka berkata, ﴾ بِعِزَّةِ فِرۡعَوۡنَ إِنَّا لَنَحۡنُ ٱلۡغَٰلِبُونَ ﴿ "Demi keperkasaan Fir'aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang." Mereka meminta pertolongan kepada keperkasaan seorang hamba yang lemah lagi rapuh dari segala sisinya; hanya saja ia telah congkak dan tampak baginya sosok seorang raja dengan bala tentaranya, sehingga fenomena itu benar-benar memperdaya mereka, sedangkan mata hati mereka tidak sampai kepada hakikat perkara yang sesungguhnya. Atau, itu adalah sumpah mereka atas nama keperkasaan Fir'aun, dan yang disumpahkan adalah bahwasanya mereka pasti menang!
﴾ فَأَلۡقَىٰ مُوسَىٰ عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلۡقَفُ ﴿ "Kemudian Musa menjatuhkan tongkat-nya maka tiba-tiba ia menelan," menelan dan mengambil ﴾ مَا يَأۡفِكُونَ ﴿ "benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu." Tongkat itu menelan segala sesuatu yang telah mereka lemparkan berupa tali-temali dan berbagai tongkat, sebab semua itu adalah kebohongan, kedustaan dan kepalsuan, dan semua itu adalah batil, tidak dapat tegak di hadapan kebenaran dan tidak pula dapat melawannya.
(46-48) Setelah para ahli sihir itu melihat mukjizat agung ini, maka mereka yakin berdasarkan pengetahuan mereka bahwa ini bukan sihir, ia hanyalah salah satu ayat dari ayat-ayat Allah dan mukjizat yang memberitakan kebenaran Musa dan apa yang dibawanya (ajarannya), ﴾ فَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سَٰجِدِينَ ﴿ "maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil bersujud," kepada Rabb mereka, Allah سبحانه وتعالى.﴾ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ 47 رَبِّ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ﴿ "Mereka berkata, 'Kami beriman kepada Rabb se-mesta alam, (yaitu) Rabb Musa dan Harun'."
Maka padamlah kebatilan di hadapan kumpulan manusia itu dan para pembesar pun mengakui kebatilannya, sedangkan yang haq menjadi jelas dan tampak, hingga semua orang yang melihat dapat melihatnya dengan mata kepala mereka.
(49-51) Akan tetapi Fir'aun menolak, melainkan dia makin bertambah congkak dan sesat, bersikukuh di dalam kesesatannya dan keras kepala. Maka dari itu, dia berkata kepada para ahli sihir, ﴾ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ ﴿ "Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa se-belum aku memberi izin kepadamu." Dia heran dan membuat kaumnya terheran-heran atas kelancangan para ahli sihir itu terhadapnya dan kelancangan mereka untuk beriman tanpa seizin darinya dan tanpa permusyawaratannya. ﴾ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَ ﴿ "Sesungguh-nya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu." Demikianlah, padahal dialah yang telah mengumpulkan para ahli sihir, dan para pembesarnya yang telah mengusulkan kepadanya untuk mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru negeri. Semen-tara mereka mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak pernah berkumpul dengan Musa dan tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan bahwa mereka telah membawa sihir yang telah menyulap pan-dangan mata orang-orang yang melihatnya dan membuat mereka terlena. Akhirnya ucapan (Fir'aun itu) tersebar di tengah-tengah mereka, yang mereka sendiri sudah mengetahui kebatilannya. Maka tidak aneh bagi orang-orang yang berakal ini kalau mereka tidak beriman kepada kebenaran yang sudah sangat jelas dan ayat-ayat yang luar biasa ini. Sebab, kalau sekiranya Fir'aun berkata kepada mereka tentang apa yang telah terjadi, dan bahwasanya ia benar-benar berlawanan dengan yang hakikatnya, niscaya mereka membenarkannya.
Kemudian Fir'aun mengancam para ahli sihir, seraya berkata, ﴾ لَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٖ ﴿ "Sungguh aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan." Maksudnya, tangan kanan dan kaki kiri yang dipotong, sebagaimana diberlakukan kepada orang yang membuat kerusakan di muka bumi ini, ﴾ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ أَجۡمَعِينَ ﴿ "dan aku akan menyalibmu semuanya," agar kalian menjadi hina dan nista. Lalu para ahli sihir itu berkata setelah merasakan manis dan lezat-nya iman, ﴾ لَا ضَيۡرَۖ ﴿ "Tidak ada kemudaratan." Maksudnya, kami tidak peduli terhadap apa yang engkau ancamkan terhadap kami, ﴾ إِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا مُنقَلِبُونَ 50 إِنَّا نَطۡمَعُ أَن يَغۡفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَٰيَٰنَآ ﴿ "sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami," berupa kekafiran, sihir dan lain-lain, ﴾ أَن كُنَّآ أَوَّلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ﴿ "karena kami adalah orang-orang yang per-tama-tama beriman," kepada Musa daripada para pasukan tentara itu. Maka Allah membuat mereka berpendirian teguh dan sabar. Bisa jadi Fir'aun betul-betul telah melaksanakan apa yang diancam-kannya [terhadap mereka] saat itu karena kekuasaan dan kemam-puannya di saat itu masih dominan, dan ada kemungkinan (juga) Allah telah membuatnya tidak bisa melakukan ancaman tersebut.
(52) Kemudian Fir'aun beserta para pengikutnya tetap terus dalam kekafiran, lalu Musa mendatangi mereka dengan mukjizat-mukjizat yang sangat jelas. Dan setiap kali datang satu (ayat) muk-jizat kepada mereka dan telah membuat mereka tidak berdaya maka mereka berjanji kepada Musa dan bersumpah, jika Allah mencabut dari mereka sesuatu yang telah menimpa niscaya mereka beriman kepadanya dan niscaya mereka akan melepas Bani Isra`il bersama Musa. Maka Allah pun menghilangkannya dari mereka, namun kemudian mereka merusak janji. Nah, setelah Musa merasa putus asa terhadap keimanan mereka, sedangkan kalimat (ketetapan) azab sudah menjadi pasti terhadap mereka, dan sudah saatnya bagi Bani Isra`il untuk diselamatkan dari tawanan Fir'aun, dan sudah saatnya mereka diberi kekuasaan di bumi ini, maka Allah mewah-yukan kepada Musa, ﴾ أَنۡ أَسۡرِ بِعِبَادِيٓ ﴿ "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hambaKu." Maksudnya, pergilah kamu dengan membawa Bani Isra`il pada awal malam supaya bisa leluasa dalam kepergian mereka, ﴾ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ ﴿ "karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli." Maksudnya, kalian akan diikuti oleh Fir'aun dan pasukannya. Lalu benar-benar terjadilah seperti yang dikabarkan, sebab di keesokan harinya mereka (Fir'aun dan pasukannya) telah menemukan Bani Isra`il telah pergi semua di malam hari bersama Musa.
(53-56) ﴾ فَأَرۡسَلَ فِرۡعَوۡنُ فِي ٱلۡمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ ﴿ "Kemudian Fir'aun mengirim-kan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. Maksudnya, mereka mengumpulkan manusia agar dia bisa menghukum Bani Isra`il, dan dia mengatakan dengan nada memotivasi kaumnya, ﴾ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ ﴿ "Sesungguhnya mereka." Maksudnya, Bani Isra`il; ﴾ لَشِرۡذِمَةٞ قَلِيلُونَ 54 وَإِنَّهُمۡ لَنَا لَغَآئِظُونَ ﴿ "benar-benar golongan kecil, dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita." Maka kita ingin melampiaskan kemarahan kita terhadap para budak yang telah melarikan diri dari kita. ﴾ وَإِنَّا لَجَمِيعٌ حَٰذِرُونَ ﴿ "Dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga," Semuanya harus bersikap waspada terhadap mereka, mereka adalah musuh kita semua, dan kepentingan ini milik kita bersama.
(57-59) Lalu Fir'aun bersama tentaranya berangkat dalam satu pasukan perang yang sangat besar dan jumlah yang sangat banyak, tidak seorang pun dari mereka yang absen kecuali orang-orang yang berhalangan karena lemah. Allah سبحانه وتعالى berfirman, ﴾ فَأَخۡرَجۡنَٰهُم مِّن جَنَّٰتٖ وَعُيُونٖ ﴿ "Maka Kami keluarkan Fir'aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air," maksudnya, dari kebun-kebun di Mesir, taman-tamannya yang indah dan mata airnya yang mengalir serta dari tanaman-tanaman yang telah memenuhi sawah mereka dan mera-maikan perkotaan dan pedesaannya, ﴾ وَمَقَامٖ كَرِيمٖ ﴿ "dan dari kedudukan yang mulia," yang menakjubkan bagi orang-orang yang meman-dangnya dan melenakan orang-orang yang mengamatinya; mereka telah menikmatinya berabad-abad lamanya, mereka telah merasa-kan kelezatan dan kenikmatannya dalam waktu yang cukup lama dalam kekafiran, keras kepala dan kesombongan serta kecongkak-an terhadap manusia. ﴾ كَذَٰلِكَۖ وَأَوۡرَثۡنَٰهَا ﴿ "Demikianlah halnya, dan Kami anugerahkan semuanya," semua kebun-kebun, mata air, tanaman dan kedudukan mulia itu ﴾ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ﴿ "kepada Bani Israil" yang dahulu telah mereka jadikan sebagai budak dan mempekerjakan mereka dengan pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat. Maka Mahasuci Allah yang telah memberikan kerajaan kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan menanggalkannya dari siapa saja yang Dia kehen-daki, Dia memuliakan siapa saja yang Dia kehendaki karena keta-atan kepadaNya, dan menghinakan siapa saja yang Dia kehendaki karena tindakan maksiat terhadapNya.
(60-62) ﴾ فَأَتۡبَعُوهُم مُّشۡرِقِينَ ﴿ "Maka mereka dapat menyusulinya di waktu matahari terbit." Maksudnya, kaum Fir'aun dapat menyusuli kaum Musa pada waktu matahari terbit, dan mereka membuntuti-nya dari belakang dengan perasaan sangat marah dan jengkel. ﴾ فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلۡجَمۡعَانِ ﴿ "Maka setelah kedua golongan itu saling melihat." Maksud-nya, masing-masing lawan saling melihat satu sama lain, ﴾ قَالَ أَصۡحَٰبُ مُوسَىٰٓ ﴿ "berkatalah pengikut-pengikut Musa," dengan nada mengadu kepadanya dan sedih, ﴾ إِنَّا لَمُدۡرَكُونَ ﴿ "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul." Lalu Musa menjawab untuk meyakinkan dan mem-beritakan janji Allah yang benar, ﴾ كـَلَّآۖ ﴿ "Sekali-kali tidak." Maksud-nya, perkaranya bukan seperti yang kalian sebutkan, yaitu bahwa kalian pasti tersusul. ﴾ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهۡدِينِ ﴿ "Sesungguhnya Rabbku beserta-ku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku," yaitu kepada sesuatu yang di situ terdapat keselamatanku dan keselamatan kalian.
(63-68) ﴾ فَأَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡبَحۡرَۖ ﴿ "Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu'." Dan Musa pun memukulkannya, ﴾ فَٱنفَلَقَ ﴿ "maka terbelahlah lautan itu," menjadi dua belas jalan, ﴾ فَكَانَ كُلُّ فِرۡقٖ كَٱلطَّوۡدِ ﴿ "dan tiap-tiap belahan adalah seperti bukit," maksudnya, seperti gunung ﴾ ٱلۡعَظِيمِ ﴿ "yang besar." Lalu Musa dan kaumnya memasukinya. ﴾ وَأَزۡلَفۡنَا ثَمَّ ﴿ "Dan di sanalah Kami dekatkan," maksudnya, di tempat itu, ﴾ ٱلۡأٓخَرِينَ ﴿ "golongan yang lain." Yaitu Fir'aun [bersama] para pengikutnya. Kami dekatkan mereka dan Kami masukkan mereka ke jalan yang dilewati oleh Musa bersama para pengikutnya. ﴾ وَأَنجَيۡنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجۡمَعِينَ ﴿ "Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya." Mereka semuanya keluar dari lautan itu, tidak seorang pun yang ketinggalan, ﴾ ثُمَّ أَغۡرَقۡنَا ٱلۡأٓخَرِينَ ﴿ "kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain itu," tidak seorang pun yang tidak tenggelam. ﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda," yang luar biasa, yang menunjukkan kebenaran ajaran yang diajarkan oleh Musa عليه السلام dan kebatilan ajaran yang dianut oleh Fir'aun beserta para pengikutnya; ﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "tetapi kebanyakan mereka tidak beriman," sekalipun sudah ada tanda-tanda bukti yang mengantarkan kepada iman disebabkan hati mereka telah rusak. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "Dan se-sungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang," yang dengan keperkasaanNya, Dia telah membinasakan orang-orang kafir yang mendustakan, dan dengan rahmatNya, Dia telah menyelamatkan Musa beserta para pengikutnya seluruhnya.