Skip to main content

فَلَمَّا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَرِحُوْا بِمَا عِنْدَهُمْ مِّنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ  ( غافر: ٨٣ )

falammā
فَلَمَّا
maka tatkala
jāathum
جَآءَتْهُمْ
datang kepada mereka
rusuluhum
رُسُلُهُم
rasul-rasul mereka
bil-bayināti
بِٱلْبَيِّنَٰتِ
dengan keterangan yang nyata
fariḥū
فَرِحُوا۟
mereka bergembira
bimā
بِمَا
dengan apa
ʿindahum
عِندَهُم
di sisi mereka
mina
مِّنَ
daripada
l-ʿil'mi
ٱلْعِلْمِ
ilmu pengetahuan
waḥāqa
وَحَاقَ
dan mengepung
bihim
بِهِم
pada mereka
مَّا
apa (azab)
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
bihi
بِهِۦ
dengannya
yastahziūna
يَسْتَهْزِءُونَ
mereka memperolok-olok

Falammā Jā'at/hum Rusuluhum Bil-Bayyināti Fariĥū Bimā `Indahum Mina Al-`Ilmi Wa Ĥāqa Bihim Mā Kānū Bihi Yastahzi'ūn. (Ghāfir 40:83)

Artinya:

Maka ketika para rasul datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka merasa senang dengan ilmu yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh (azab) yang dahulu mereka memperolok-olokkannya. (QS. [40] Gafir : 83)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Mengapa peradaban umat-umat terdahulu itu hancur dan hanya tinggal sejarahnya saja berupa fosil atau tinggalan lainnya? Itu semua tidak lain karena disebabkan oleh kedustaan dan olok-olokan mereka terhadap para rasul yang diutus dari kalangan mereka sendiri. “Maka ketika para rasul yang berasal dari kalangan mereka sendiri, datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata berupa petunjuk dari Allah, mereka membelakangi petunjuk Allah yang dibawa oleh para rasul itu, karena congkak dan sombong, merasa lebih senang dan lebih hebat dengan ilmu yang ada pada mereka, dan karena itu, mereka dikepung oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.