Skip to main content

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖ ۙوَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا ۗوَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ ۔   ( فصلت: ٤٦ )

man
مَّنْ
barang siapa
ʿamila
عَمِلَ
berbuat
ṣāliḥan
صَٰلِحًا
kebaikan
falinafsihi
فَلِنَفْسِهِۦۖ
maka untuk dirinya sendiri
waman
وَمَنْ
dan barang siapa
asāa
أَسَآءَ
berbuat jahat
faʿalayhā
فَعَلَيْهَاۗ
maka atasnya
wamā
وَمَا
dan tidaklah
rabbuka
رَبُّكَ
Tuhanmu
biẓallāmin
بِظَلَّٰمٍ
berbuat aniaya
lil'ʿabīdi
لِّلْعَبِيدِ
terhadap hamba-hambanya

Man `Amila Şāliĥāan Falinafsihi Wa Man 'Asā'a Fa`alayhā Wa Mā Rabbuka Bižallāmin Lil`abīdi. (Fuṣṣilat 41:46)

Artinya:

Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzhalimi hamba-hamba(-Nya). (QS. [41] Fussilat : 46)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Oleh sebab itu, sadarilah apa yang telah diajarkan oleh Al-Qur’an itu bahwa barang siapa mengerjakan kebajikan maka pahalanya untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat maka dosanya menjadi tanggungan dirinya sendiri, bukan dibebankan kepada orang lain. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-Nya yang durhaka itu.