وَالْكِتٰبِ الْمُبِيْنِۙ ( الدخان: ٢ )
Wa Al-Kitābi Al-Mubīni. (ad-Dukhān 44:2)
Artinya:
Demi Kitab (Al-Qur'an) yang jelas, (QS. [44] Ad-Dukhan : 2)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Allah bersumpah dalam ayat ini dengan kitab suci Al-Qur'an mengatakan, “Demi Kitab, yaitu Al-Qur’an yang menjelaskan petunjuk-petunjuk Allah untuk manusia agar senantiasa berada pada jalan yang benar.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an pada malam yang dikenal dengan malam "Lailatul Qadar" untuk memperingatkan hamba-Nya dan supaya mereka takut kepada siksa-Nya, dan pada malam itu Dia telah memerinci semua hal yang bermanfaat bagi hamba-Nya di dunia dan di akhirat. Dia adalah Tuhan semesta alam yang mengatur langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya.
Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah tentang hal ihwal hamba-Nya, hidup dan mati mereka adalah di tangan-Nya. Dialah Tuhan mereka dan Tuhan nenek moyang mereka, tetapi mereka masih juga ragu setelah kebenaran itu nyata dan jelas. Firman Allah:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (al-Qadr/97: 1-3)
Peristiwa turunnya Al-Qur'an itu terjadi pada bulan Ramadan sebagaimana firman Allah:
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, (al-Baqarah/2: 185)
Dari hadis Nabi:
Dari Watsilah bin al-Asqa' bahwa Rasulullah saw bersabda: shuhuf Ibrahim diurunkan pada malam pertama bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada tanggal 6 Ramadan, Zabur pada malam 12 Ramadan, Injil pada malam 18 Ramadan dan Al-Qur'an diturunkan pada malam 24 Ramadan. (Riwayat Ahmad, ath-thabrani, dan al-Baihaqi)
Allah menurunkan Al-Qur'an untuk memberitahukan kepada manusia tentang hal-hal yang bermanfaat untuk diamalkan dan hal-hal yang akan mencelakakan mereka, supaya mereka menjauhinya, untuk menjadi hujah bagi Allah atas hamba-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. befirman, menceritakan tentang Al-Qur'an, bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an di malam yang penuh dengan keberkatan. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. (Al-Qadr: 1)
yang dalam istilah lain disebut Lailatul Qadar yang jatuh pada bulan Ramadan, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an. (Al-Baqarah: 185)
Kami telah menyebutkan hadis-hadis yang menerangkan tentangnya dalam fafsir surat Al-Baqarah, hingga tidak perlu diulangi lagi di sini.
Ada pula ulama yang mengatakan bahwa sesungguhnya malam yang penuh dengan keberkatan itu adalah malam Nisfu Sya’ban, seperti yang disebutkan di dalam riwayat yang bersumber dari Ikrimah, maka sesungguhnya pendapat ini jauh dari kebenaran. Karena nas Al-Qur'an menyebutkannya di dalam bulan Ramadan.
Dan hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Saleh, dari Al-Laits, dari Aqil, dari Az-Zuhri menyebutkan bahwa telah menceritakan kepadaku Usman ibnu Muhammad ibnul Mugirah ibnu Akhnas yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Ajal itu diputuskan dari bulan Sya’ban hingga bulan Sya’ban berikutnya, sehingga seorang lelaki benar-benar kawin dan mempunyai anak, sedangkan daftar namanya telah dikeluarkan termasuk orang-orang (yang akan) mati.
Maka hadis ini berpredikat mursal, dan hadis yang seperti ini tidak dapat dijadikan sebagai dalil untuk menentang nas yang jelas.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Demi Alkitab) yaitu Alquran (yang menjelaskan) yang memenangkan perkara yang halal atas perkara yang haram.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah bersumpah demi al-Qur'ân yang menyingkap agama yang benar dan yang menjelaskan kepada manusia hal-hal yang membawa kebaikan mereka di dunia dan akhirat, sebagai pemberitahuan betapa tingginya nilai kitab suci itu.