يَطُوْفُوْنَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيْمٍ اٰنٍۚ ( الرحمن: ٤٤ )
Yaţūfūna Baynahā Wa Bayna Ĥamīmin 'Ānin (ar-Raḥmān 55:44)
Artinya:
Mereka berkeliling di sana dan di antara air yang mendidih. (QS. [55] Ar-Rahman : 44)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka ber-keliling berulang kali di sana, di antara neraka itu, dan di antara air yang mendidih karena panas api neraka.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah membuktikan janji-janji-Nya kepada mereka yang berbuat jahat bahwa sekarang telah mereka saksikan dan telah mereka lihat dengan mata mereka sendiri azab Tuhan yang mereka tunggu-tunggu; supaya mereka merasakan siksaan api neraka Jahanam dan meminum air yang mendidih, yang dapat menghancurkan usus dan isi perut siapa yang meminumnya. Mereka berkeliling di antara api dan air mendidih yang sangat panas. Tegasnya, apabila mereka minta tolong supaya dikeluarkan dari api neraka, maka mereka dipindahkan ke suatu tempat minuman air yang lebih tinggi suhu panasnya. Seperti diungkapkan dalam firman Allah sebagai berikut:
Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api (Gafir/40: 71-72)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (Ar-Rahman: 44)
Yakni adakalanya mereka disiksa di dalam neraka Jahanam, dan adakalanya mereka diberi minum hamim, yaitu minuman yang panasnya sama dengan tembaga yang dilebur hingga semua usus dan isi perut mereka hancur karenanya. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalamapi. (Al-Mu’min: 71-72)
Firman Allah Swt. yang menyebutkan an artinya sangat panas hingga tidak tertahankan lagi karenanya.
Ibnu Abbas r.a. telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (Ar-Rahman: 44) Titik didihnya telah mencapai puncaknya hingga panasnya tak terperikan. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Sa'id ibnu Jubair. Ad-Dahhak, Al-Hasan, As-Sauri, dan As-Saddi.
Qatadah mengatakan bahwa telah mendidih sejak Allah menciptakan bumi dan langit. Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa seorang hamba ditangkap, lalu diputar pada ubun-ubunnya di dalam air yang telah memuncak panasnya itu, hingga semua dagingnya lebur dan yang tertinggal adalah tulang-tulangnya serta kedua matanya yang ada di kepala. Hal ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya: ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api. (Al-Mu’min: 72)
Al-hamim sama artinya dengan al-har, yakni air yang sangat panas. Di riwayatkan dari Al-Qurazi dalam riwayat yang lain bahwa hamimin an artinya air yang sangat panas yang disediakan saat itu juga; hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Zaid. Pengertian ini tidaklah bertentangan dengan apa yang diriwayatkan dari Al-Qurazi di atas, yang mengatakan air yang sangat panas, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (Al-Ghasyiyah: 5)
Yakni yang disuguhkan dalam keadaan sangat panas lagi tak terperikan panasnya. Sama juga dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya). (Al-Ahzab: 53)
Yaitu kemasakan dan kematangannya.
Firman Allah Swt.:
air mendidih yang memuncak panasnya. (Ar-Rahman: 44)
Maksudnya, air yang titik didihnya telah mencapai puncak yang tertinggi dan sangat panas.
Mengingat hukuman yang ditimpakan kepada orang-orang yang durhaka lagi berdosa dan pemberian nikmat kepada orang-orang yang bertakwa merupakan karunia, rahmat, keadilan, dan kasih sayang-Nya kepada makhluk-Nya dan adalah peringatan Allah terhadap mereka tentang azab dan pembalasan-Nya untuk mencegah mereka dari kemusyrikan dan kedurhakaannya dan lain sebagainya, maka dalam ayat berikut Allah Swt. berfirman menyebutkan perihal karunia-Nya itu kepada makhluk-Nya:
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Ar-Rahman: 45)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka berkeliling) yakni berjalan dengan cepat (di antaranya dan di antara air yang mendidih yaitu air panas (yang memuncak panasnya) panasnya tak terperikan, lalu mereka diberi minum air panas tersebut apabila mereka meminta tolong karena panasnya api neraka; lafal Anin termasuk Isim Manqush, sama halnya dengan lafal Qaadhin.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dikatakan kepada mereka, dengan nada mengecam, "Inilah neraka jahanam yang didustakan oleh para pelaku kejahatan di antara kalian." Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang sangat panas.