Skip to main content

۞ وَاِذَا رَاَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَامُهُمْۗ وَاِنْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْۗ كَاَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۗيَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْۗ قَاتَلَهُمُ اللّٰهُ ۖاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ  ( المنافقون: ٤ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
ra-aytahum
رَأَيْتَهُمْ
kamu melihat mereka
tuʿ'jibuka
تُعْجِبُكَ
kamu kagum/tertarik
ajsāmuhum
أَجْسَامُهُمْۖ
tubuh-tubuh mereka
wa-in
وَإِن
dan jika
yaqūlū
يَقُولُوا۟
mereka berkata
tasmaʿ
تَسْمَعْ
kamu mendengarkan
liqawlihim
لِقَوْلِهِمْۖ
pada perkataan mereka
ka-annahum
كَأَنَّهُمْ
seakan-akan mereka
khushubun
خُشُبٌ
kayu
musannadatun
مُّسَنَّدَةٌۖ
tersandar
yaḥsabūna
يَحْسَبُونَ
mereka mengira
kulla
كُلَّ
tiap-tiap
ṣayḥatin
صَيْحَةٍ
teriakan keras
ʿalayhim
عَلَيْهِمْۚ
atas mereka
humu
هُمُ
mereka
l-ʿaduwu
ٱلْعَدُوُّ
musuh
fa-iḥ'dharhum
فَٱحْذَرْهُمْۚ
maka takutlah/waspadalah terhadap mereka
qātalahumu
قَٰتَلَهُمُ
membunuh/membinasakan mereka
l-lahu
ٱللَّهُۖ
Allah
annā
أَنَّىٰ
bagaimana
yu'fakūna
يُؤْفَكُونَ
mereka dipalingkan

Wa 'Idhā Ra'aytahum Tu`jibuka 'Ajsāmuhum Wa 'In Yaqūlū Tasma` Liqawlihim Ka'annahum Khushubun Musannadatun Yaĥsabūna Kulla Şayĥatin `Alayhim Hum Al-`Adūwu Fāĥdharhum Qātalahum Allāhu 'Annaá Yu'ufakūna. (al-Munāfiq̈ūn 63:4)

Artinya:

Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)? (QS. [63] Al-Munafiqun : 4)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dan apabila engkau, Nabi Muhammad, melihat mereka secara lahiriah, tubuh mereka akan mengagumkanmu, karena penampilan mereka menarik. Dan jika mereka berkata tentang agama dan kemasyarakatan, engkau akan mendengarkan tutur-katanya baik dan benar seperti orang bijak. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar, benda yang memiliki bentuk, tetapi tak bernyawa, penampilan mereka menarik dan pandai berorasi, tetapi otak mereka kosong tidak dapat memahami kebenaran. Mereka mengira bahwa setiap teriakan, yakni ungkapan amar makruf dan nahi mungkar yang diucapkan Rasulullah dan para sahabat, ditujukan kepada mereka, karena hati kecil mereka merasa dan menyadari kesalahan mereka. Mereka itulah musuh yang sebenarnya, jika topeng mereka dibuka. Maka waspadalah terhadap mereka, wahai Nabi dan orang-orang beriman; Allah membinasakan mereka di dunia melalui tanganmu dan di akhirat dengan dimasukkan ke dalam neraka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari iman, padahal mereka menyaksikan turunnya Al-Qur’an kepada Nabi?