Skip to main content

اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ   ( الملك: ٢٢ )

afaman
أَفَمَن
maka apakah orang
yamshī
يَمْشِى
dia berjalan
mukibban
مُكِبًّا
tiarap/telengkup
ʿalā
عَلَىٰ
di atas
wajhihi
وَجْهِهِۦٓ
mukanya
ahdā
أَهْدَىٰٓ
lebih mendapat petunjuk
amman
أَمَّن
ataukah orang
yamshī
يَمْشِى
dia berjalan
sawiyyan
سَوِيًّا
sama lurus
ʿalā
عَلَىٰ
di atas
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
yang lurus

'Afaman Yamshī Mukibbāan `Alaá Wajhihi 'Ahdaá 'Amman Yamshī Sawīyāan `Alaá Şirāţin Mustaqīmin. (al-Mulk 67:22)

Artinya:

Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? (QS. [67] Al-Mulk : 22)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Kaum musyrik yang durhaka itu dilukiskan pada ayat ini dan dibandingkan dengan kaum yang selalu taat kepada Allah dengan ungkapan yang tegas. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup sehingga terjungkal jatuh, yang lebih terpimpin dalam kebenaran ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang luas lagi lurus? Tentu saja keduanya tidak sama. Hanya orang yang bodoh yang menilainya sama.