Skip to main content

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ   ( الأعراف: ٣٤ )

walikulli
وَلِكُلِّ
dan bagi tiap-tiap
ummatin
أُمَّةٍ
ummat
ajalun
أَجَلٌۖ
waktu tertentu
fa-idhā
فَإِذَا
maka jika
jāa
جَآءَ
telah datang
ajaluhum
أَجَلُهُمْ
waktu mereka
لَا
tidak
yastakhirūna
يَسْتَأْخِرُونَ
mereka dapat mengundurkan diri
sāʿatan
سَاعَةًۖ
sesaat
walā
وَلَا
dan tidak
yastaqdimūna
يَسْتَقْدِمُونَ
mereka dapat memajukan

Wa Likulli 'Ummatin 'Ajalun Fa'idhā Jā'a 'Ajaluhum Lā Yasta'khirūna Sā`atan Wa Lā Yastaqdimūna. (al-ʾAʿrāf 7:34)

Artinya:

Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun. (QS. [7] Al-A'raf : 34)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Orang-orang zalim yang melakukan perbuatan keji sebagaimana dijelaskan pada ayat-ayat terdahulu tidak langsung mendapatkan azab dan balasan perbuatan mereka, karena Allah telah menentukan waktu dan ajal tiap-tiap umat. Dan setiap umat atau bangsa yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya mempunyai ketentuan ajal-nya, yaitu batas waktu untuk maju atau mundur, jaya atau hancur. Apabila ajalnya, yakni masa ketentuan azab Allah kepada umat atau bangsa, tiba, azab Allah pasti akan turun dan mereka tidak dapat meminta penundaan kedatangannya atau percepatan dengan memajukannya walau hanya sesaat atau sekejap pun.