An-Naba' Ayat 16
وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ ( النبإ: ١٦ )
Wa Jannātin 'Alfāfāan. (an-Nabaʾ 78:16)
Artinya:
dan kebun-kebun yang rindang. (QS. [78] An-Naba' : 16)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan dengan air hujan itu tumbuh kebun-kebun yang rindang. Kebun-kebun itu kemudian memproduksi oksigen, memberi kerindangan, dan menciptakan pemandangan yang indah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Kesembilan, Allah menurunkan dari awan air hujan yang banyak dan memberi manfaat, terutama untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi manusia dan binatang.
Hal itu bertujuan agar dapat menumbuhkan biji-bijian seperti gandum, sayur, padi, dan tumbuh-tumbuhan untuk bahan makanan manusia dan hewan ternak. Demikian pula kebun-kebun dan taman-taman yang lebat dengan daun-daunnya yang rimbun.
Dalam ayat ini, Allah menyebut bermacam-macam tanaman yang tumbuh di bumi, di antaranya ada yang mempunyai batang dan ada yang tidak. Ada yang menghasilkan buah-buahan dan ada pula yang menghasilkan biji-bijian seperti gandum, padi, dan lain-lain untuk makanan manusia. Ada pula tanaman-tanaman untuk makanan binatang ternak. Semuanya itu merupakan makanan-makanan pokok dan tambahan bagi manusia.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? (An-Naba: 15-16)
Yaitu agar melalui air yang banyak, baik, bermanfaat, lagi mengandung berkah ini Kami tumbuhkan biji-bijian untuk manusia dan hewan, dan Kami tumbuhkan pula sayur-sayuran yang dapat dimakan secara mentah, Kami tumbuhkan pula taman-taman dan kebun-kebun yang menghasilkan berbagai macam buah-buahan yang beraneka ragam rasa dan baunya, yang adakalanya kesemuanya itu dapat dijumpai dalam satu kawasan tanah. Karena itulah maka disebutkan alfafan, yang menurut Ibnu Abbas dan lain-lainnya artinya lebat. Hal ini berarti sama dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Ar-Ra'd: 4)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan kebun-kebun) atau taman-taman (yang lebat) tumbuh-tumbuhannya; lafal Alfaafan bentuk jamak dari lafal Lafiifun, wazannya sama dengan lafal Syariifun yang bentuk jamaknya adalah Asyraafun.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Juga kebun-kebun yang dipenuhi oleh pepohonan lebat yang dahan-dahannya saling berkelindan.
6 Tafsir as-Saadi
"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai ham-paran? Dan gunung-gunung sebagai pasak? Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk isti-rahat, dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bangun di atas kamu tujuh lapis (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat?" (An-Naba`: 6-16).
(6-16) Maksudnya, bukankah Kami telah memberi kalian berbagai nikmat agung, Kami menjadikan untuk kalian, ﴾ ٱلۡأَرۡضَ مِهَٰدٗا ﴿ "bumi itu sebagai hamparan," yaitu dihamparkan dan ditundukkan bagi kalian dan untuk kepentingan-kepentingan berupa tanah ga-rapan, tempat tinggal, dan jalan. ﴾ وَٱلۡجِبَالَ أَوۡتَادٗا ﴿ "Dan gunung-gunung sebagai pasak," mengokohkan bumi agar tidak berguncang bersama kalian. ﴾ وَخَلَقۡنَٰكُمۡ أَزۡوَٰجٗا ﴿ "Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan," yakni lelaki dan perempuan dari jenis yang sama agar masing-masing dari keduanya merasa tenang pada yang lain dan memben-tuk rasa cinta dan kasih serta membuahkan keturunan dari kedua-nya. Dan termasuk dalam karunia ini adalah nikmatnya wanita yang dinikahi.
﴾ وَجَعَلۡنَا نَوۡمَكُمۡ سُبَاتٗا ﴿ "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat," yakni sebagai istirahat bagi kalian dan sebagai pemutus pekerjaan yang jika terus dilakukan akan membahayakan badan. Allah سبحانه وتعالى menjadi-kan malam dan tidur sebagai penutup agar gerakan-gerakan mereka yang membahayakan menjadi tenang dan mereka mendapatkan kenyamanan yang bermanfaat. ﴾ وَبَنَيۡنَا فَوۡقَكُمۡ سَبۡعٗا شِدَادٗا ﴿ "Dan Kami ba-ngun di atas kamu tujuh lapis (langit) yang kokoh," yakni tujuh langit yang amat kuat dan kokoh. Allah سبحانه وتعالى menahannya dengan Kuasa-Nya dan menjadikannya sebagai atap bagi bumi. Padanya terdapat berbagai manfaat bagi manusia. Karena itulah Allah سبحانه وتعالى menyebut-kan di antara manfaat matahari seraya berfirman, ﴾ وَجَعَلۡنَا سِرَاجٗا وَهَّاجٗا ﴿ "Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari)." Allah سبحانه وتعالى meng-ingatkan manusia pada matahari berupa nikmat cahayanya yang menjadi kebutuhan vital bagi mereka dan pada panasnya, karena padanya terdapat berbagai manfaat, seperti untuk mematangkan (buah-buahan). ﴾ وَأَنزَلۡنَا مِنَ ٱلۡمُعۡصِرَٰتِ مَآءٗ ثَجَّاجٗا ﴿ "Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah," yakni yang sangat deras, ﴾ لِّنُخۡرِجَ بِهِۦ حَبّٗا ﴿ "supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian," seperti gandum, jagung, beras dan lainnya yang menjadi makanan manusia, ﴾ وَنَبَاتٗا ﴿ "dan tumbuh-tumbuhan," mencakup seluruh tumbuh-tumbuhan yang dijadikan Allah سبحانه وتعالى sebagai makanan untuk binatang ternak mereka, ﴾ وَجَنَّٰتٍ أَلۡفَافًا ﴿ "dan kebun-kebun yang lebat," yaitu kebun-kebun yang lebat, yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan lezat. Untuk itu, Dzat yang memberi kalian berbagai nikmat agung yang tidak terkira dan terhitung jumlahnya ini, bagaimana bisa kalian kufuri dan kalian dustakan berita yang dikabarkan pada kalian tentang Hari Kebangkitan dan pengumpulan nanti? Atau mengapa kalian menggunakan nikmat-nikmat Allah سبحانه وتعالى untuk ber-maksiat dan untuk menentangNya?