Skip to main content

وَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْۗ لَوْاَنْفَقْتَ مَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مَّآ اَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيْنَهُمْۗ اِنَّهٗ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ   ( الأنفال: ٦٣ )

wa-allafa
وَأَلَّفَ
dan Dia menjinakkan/mempersatukan
bayna
بَيْنَ
antara
qulūbihim
قُلُوبِهِمْۚ
hati mereka
law
لَوْ
walaupun
anfaqta
أَنفَقْتَ
kamu membelanjakan
مَا
apa
فِى
di dalam
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
jamīʿan
جَمِيعًا
semuanya
مَّآ
tidak dapat
allafta
أَلَّفْتَ
kamu menjinakkan/mempersatukan
bayna
بَيْنَ
antara
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
allafa
أَلَّفَ
menjinakkan/mempersatukan
baynahum
بَيْنَهُمْۚ
diantara mereka
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
ʿazīzun
عَزِيزٌ
Maha Perkasa
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Wa 'Allafa Bayna Qulūbihim Law 'Anfaqta Mā Fī Al-'Arđi Jamī`āan Mā 'Allafta Bayna Qulūbihim Wa Lakinna Allāha 'Allafa Baynahum 'Innahu `Azīzun Ĥakīmun. (al-ʾAnfāl 8:63)

Artinya:

dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. [8] Al-Anfal : 63)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Dan sebagai bukti dukungan Allah kepada Nabi Muhammad adalah bahwa Dia yang mempersatukan hati mereka orang yang beriman, seperti suku Aus dan Khazraj. Bahkan hal itu rasanya mustahil bisa terwujud, walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yang berada di bumi, dan meski kamu mengerahkan segala upaya dan kemampuanmu niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Demikian ini, karena mereka telah bermusuhan dalam rentang waktu yang cukup lama dalam sebuah peperangan yang dikenal dengan "Perang Bu'as", bahkan itu telah berjalan sampai ratusan tahun. Akan tetapi, Allah melalui agama Islam telah mempersatukan hati mereka. Mereka rela meninggalkan rasa kesukuan yang sudah sedemikian melekat untuk melebur ke dalam ukhuwwah islamiyyah. Sungguh, Dia Mahaperkasa, sehingga tidak ada seorang pun yang mampu menandingi-Nya, Mahabijaksana atas segala kebijakan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa persatuan dan kesatuan atas dasar cinta dan kasih sayang yang hakiki tidak mungkin terwujud hanya dengan harta kekayaan, akan tetapi harus didasarkan atas keluhuran budi dan ketulusan jiwa.