يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ( التوبة: ٣٢ )
Yurīdūna 'An Yuţfi'ū Nūra Allāhi Bi'afwāhihim Wa Ya'baá Allāhu 'Illā 'An Yutimma Nūrahu Wa Law Kariha Al-Kāfirūna. (at-Tawbah 9:32)
Artinya:
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. (QS. [9] At-Taubah : 32)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dengan keyakinan dan akidah sesat yang tidak disadari itulah, mereka berusaha keras hendak memadamkan cahaya Allah, yaitu agama Islam. Mereka akan melakukan dengan berbagai cara, baik dengan mulut, yakni ucapan-ucapan, maupun tindakan-tindakan, bahkan cara apa pun yang mereka yakini bisa memadamkan cahaya agama Islam tersebut. Namun, Allah menolaknya, malah Dia berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, yaitu dengan semakin meninggikan agama Islam dan menolong RasulNya walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai Islam menjadi besar. Bukan saja Dia meninggikan agama Islam, tetapi Dia juga yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk, yakni Al-Qur'an, yang berisi berita-berita yang benar serta bukti-bukti nyata tentang keesaan Allah, dan agama yang benar, yakni sikap keberagamaan yang lurus yang membawa manfaat, baik di dunia maupun di akhirat, untuk diunggulkan atas segala agama baik agama-agama yang lebih dulu ada, maupun agama-agama baru yang diciptakan oleh manusia, walaupun terhadap kenyataan itu orang-orang musyrik tidak menyukai-nya.