Yunus Ayat 8
اُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمُ النَّارُ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ( يونس: ٨ )
'Ūlā'ika Ma'wāhumu An-Nāru Bimā Kānū Yaksibūna. (al-Yūnus 10:8)
Artinya:
mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan. (QS. [10] Yunus : 8)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Maka mereka itu tempatnya di neraka, karena apa yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia, berupa kedurhakaan kepada Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat-ayat ini menerangkan bahwa alasan orang-orang yang tidak meyakini akan adanya pertemuan dengan Allah di akhirat nanti dimana semua amal perbuatan akan ditimbang dengan adil, karena mereka lebih mencintai kehidupan dunia dan rela menukar kesenangan hidup di akhirat dengan kesenangan hidup di dunia yang fana ini. Hal itu juga karena mereka terpengaruh oleh kelezatan duniawi, demikian pula orang-orang yang lalai dan tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Qur'an, serta tidak mau mempelajari, memahami dan mengamalkannya, maka tempat mereka kelak ialah neraka Jahannam.
Balasan azab yang demikian itu adalah karena dosa-dosa yang mereka kerjakan selama hidup di dunia, dan balasan itu setimpal dengan perbuatan mereka.
Dalam ayat ini disebutkan dua macam sikap dan perbuatan manusia yang menyebabkan mereka masuk neraka, yaitu:
1. Tidak percaya akan adanya hidup sesudah mati nanti, karena telah terpengaruh oleh kesenangan duniawi.
2. Tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Quran.
Tidak percaya adanya hidup sesudah mati, untuk menemui Allah, berarti tidak percaya akan keadilan Allah, dan kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya. Orang-orang yang demikian biasanya adalah orang-orang yang mengira bahwa segala sesuatu yang telah didapatnya itu, adalah semata-mata atas usahanya sendiri, bukanlah sebagai rahmat dan karunia dari Tuhan; seakan-akan dialah yang menentukan segala sesuatu. Sifat-sifat yang demikian dapat menjurus pada kepercayaan atheisme yang berpendapat bahwa Tuhan itu tidak ada, hanya manusia sendirilah yang mengadakan segala sesuatu. Hal ini sangat bertentangan dengan pokok utama akidah Islamiyah.
Demikian pula tidak mengindahkan ayat-ayat Al-Quran berarti tidak percaya bahwa Al-Quran sebagai kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, nabi yang terakhir dan tidak percaya pula bahwa kitab itu dapat menjadi pedoman bagi manusia dalam melayarkan bahtera hidup di dunia untuk mencapai kehidupan abadi di akhirat nanti.
Kepercayaan kepada adanya hidup sesudah mati, dan Al-Quran itu Kitab Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw, adalah merupakan pokok utama ajaran Islam. Mengingkari kedua ajaran pokok itu berarti mengingkari ajaran Islam. Itulah sebabnya Allah mengancam dengan sangsi yang berat berupa azab neraka Jahannam terhadap orang-orang yang mengingkari-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Mereka itu tempatnya ialah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan) berupa kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Tempat tinggal mereka adalah neraka, sebagai ganjaran atas kekufuran dan perbuatan-perbuatan buruk. yang mereka lakukan.
6 Tafsir as-Saadi
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempat-nya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan." (Yunus: 7-8).
(7) Allah تعالى berfirman, ﴾ إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يَرۡجُونَ لِقَآءَنَا ﴿ "Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami." Maksudnya tidak ingin bertemu Allah yang meru-pakan keinginan terbesar yang diinginkan oleh orang-orang yang ingin, harapan tertinggi yang diharapkan oleh orang-orang yang berharap, mereka justru berpaling darinya bahkan mendustakannya, ﴾ وَرَضُواْ بِٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا ﴿ "dan merasa puas dengan kehidupan dunia", sebagai ganti kehidupan akhirat, ﴾ وَٱطۡمَأَنُّواْ بِهَا ﴿ "serta merasa tenteram dengan kehidupan itu", maksudnya mereka bersandar kepadanya, menja-dikannya sebagai target dan sasaran akhir mereka, maka mereka berusaha untuknya, tenggelam di dalam kenikmatan dan syahwat-nya, dengan cara apa pun dia mendapatkannya, dari arah mana pun ia muncul, maka dengan segera ia disambarnya. Mereka memfokus-kan keinginan, niat, pikiran dan pekerjaan mereka kepadanya, se-akan-akan mereka diciptakan agar kekal di dalamnya, seakan-akan ia bukanlah alam singgahan yang mana orang-orang musafir ber-bekal darinya menuju kampung yang kekal yang mana orang-orang terdahulu dan yang datang kemudian berangkat kepada kenikmatan dan kelezatannya. Orang-orang yang diberi taufik menyingsingkan lengan baju (untuk mendapatkannya). ﴾ وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِنَا غَٰفِلُونَ ﴿ "Dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami," mereka tidak mengambil manfaat dari ayat-ayat al-Qur`an, tidak pula dari ayat-ayat yang ada di dalam diri dan cakrawala, padahal berpaling dari dalil berarti berpaling dan lalai dari apa yang menjadi maksud dari dalil itu.
(8) ﴾ أُوْلَٰٓئِكَ ﴿ "Mereka itu", dengan sifat-sifat tersebut ﴾ مَأۡوَىٰهُمُ ٱلنَّارُ ﴿ "tempatnya ialah neraka." Yakni tempat tinggalnya untuk selama-lamanya yang tidak mereka tinggalkan ﴾ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ ﴿ "disebab-kan apa yang selalu mereka kerjakan", berupa kekufuran, kesyirikan dan berbagai macam kemaksiatan.
Manakala Dia menyebutkan hukuman mereka, maka Dia me-nyebutkan pahala orang-orang yang taat, Dia berfirman,