Skip to main content

اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يَرْجُوْنَ لِقَاۤءَنَا وَرَضُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَاطْمَـَٔنُّوْا بِهَا وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنْ اٰيٰتِنَا غٰفِلُوْنَۙ  ( يونس: ٧ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
لَا
tidak
yarjūna
يَرْجُونَ
mereka mengharapkan
liqāanā
لِقَآءَنَا
pertemuan dengan Kami
waraḍū
وَرَضُوا۟
dan mereka rela/puas
bil-ḥayati
بِٱلْحَيَوٰةِ
dengan kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
wa-iṭ'ma-annū
وَٱطْمَأَنُّوا۟
dan/serta merasa tentram
bihā
بِهَا
dengannya
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
hum
هُمْ
mereka
ʿan
عَنْ
dari
āyātinā
ءَايَٰتِنَا
ayat-ayat Kami
ghāfilūna
غَٰفِلُونَ
orang-orang yang lalai

'Inna Al-Ladhīna Lā Yarjūna Liqā'anā Wa Rađū Bil-Ĥayāati Ad-Dunyā Wa Aţma'annū Bihā Wa Al-Ladhīna Hum `An 'Āyātinā Ghāfilūna. (al-Yūnus 10:7)

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan (kehidupan) itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, (QS. [10] Yunus : 7)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Meskipun bukti kebesaran dan kekuasaan Allah telah terbentang luas di alam raya sebagaimana dijelaskan dalam ayat-ayat sebelumnya, namun masih ada sebagian manusia yang tidak percaya dan mengingkari adanya Allah. Mereka merasa puas dengan kehidupan dunia. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami di Hari Akhirat nanti dengan adanya pahala bagi yang beramal saleh dan siksa bagi yang durhaka, dan mereka merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, sehingga tidak pernah berbuat untuk kehidupan akhirat, padahal kehidupan akhirat lebih baik dan lebih kekal, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, yakni tidak menghiraukan petunjuk yang ada di dalam Al-Qur'an dan tidak sedikit pun mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah di alam semesta.