Skip to main content

وَكَذٰلِكَ اَخْذُ رَبِّكَ اِذَآ اَخَذَ الْقُرٰى وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۗاِنَّ اَخْذَهٗٓ اَلِيْمٌ شَدِيْدٌ  ( هود: ١٠٢ )

wakadhālika
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
akhdhu
أَخْذُ
mengambil/azab
rabbika
رَبِّكَ
Tuhanmu
idhā
إِذَآ
apabila
akhadha
أَخَذَ
Dia mengambil/mengazab
l-qurā
ٱلْقُرَىٰ
negeri
wahiya
وَهِىَ
dan ia (penduduknya)
ẓālimatun
ظَٰلِمَةٌۚ
berbuat dzalim
inna
إِنَّ
sesungguhnya
akhdhahu
أَخْذَهُۥٓ
azab-Nya
alīmun
أَلِيمٌ
sangat pedih
shadīdun
شَدِيدٌ
keras

Wa Kadhalika 'Akhdhu Rabbika 'Idhā 'Akhadha Al-Quraá Wa Hiya Žālimatun 'Inna 'Akhdhahu 'Alīmun Shadīdun. (Hūd 11:102)

Artinya:

Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat. (QS. [11] Hud : 102)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Kemudian Allah mengingatkan, dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim dengan menyekutukan Allah dan berbuat durhaka. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, lagi sangat berat sehingga sulit menghindarkan diri darinya. Kisah-kisah umat terdahulu yang dipaparkan tersebut adalah sebagai pelajaran bagi generasi sesudahnya.