yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (QS. [114] An-Nas : 5)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
yang membisikkan kejahatan dan kesesatan ke dalam dada manusia dengan cara yang halus, lihai, licik, dan menjanjikan secara terus-menerus.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menerangkan dalam ayat ini tentang godaan tersebut, yaitu bisikan setan yang tersembunyi yang ditiupkan ke dalam dada manusia, yang mungkin datangnya dari jin atau manusia, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:
Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin. (al-An'am/6: 112)
Setan-setan jin itu seringkali membisikkan suatu keraguan dengan cara yang sangat halus kepada manusia. Seringkali dia menampakkan dirinya sebagai penasihat yang ikhlas, tetapi bila engkau menghardiknya ia mundur dan bila diperhatikan bicaranya ia terus melanjutkan godaannya secara berlebih-lebihan. Surah ini dimulai dengan kata pendidik, karena itu Tuhan sebagai pendidik manusia, berkuasa untuk menolak semua godaan setan dan bisikannya dari manusia. Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah sebagaimana Dia telah memberi petunjuk yang serupa dalam surah al-Fatihah, bahwa dasar yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah baik dalam ucapan, maupun perbuatan lainnya dan memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (An-Nas: 5)
Apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat, ataukah lebih menyeluruh dari itu menyangkut Bani Adam dan jin? Ada pendapat mengenainya, yang berarti makhluk jin pun termasuk ke dalam pengertian lafaz an-nas secara prioritas. Ibnu Jarir mengatakan bahwa adakalanya digunakan lafaz rijalun minal jin (laki-laki dari kalangan jin) ditujukan terhadap mereka, maka tidaklah heran bila mereka (jin) dikatakan dengan istilah an-nas.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia) ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Yang membisikkan dengan tersembunyi--dalam dada manusia--sesuatu yang memalingkannya dari jalan kebenaran.