Dan sesungguhnya penduduk negeri Hijr benar-benar telah mendustakan para rasul (mereka), (QS. [15] Al-Hijr : 80)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Usai menuturkan kisah kaum Nabi Lut dan Nabi Syu'aib, Allah lalu menceritakan kisah Kaum Samud, kaum Nabi Saleh. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya penduduk negeri aˆijr, yakni kaum Samud yang mendiami suatu wilayah di Wadi al-Qura antara Madinah dengan Suriah, benar-benar telah mendustakan Nabi Saleh sebagai salah seorang dari para rasul yang Allah utus kepada mereka.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa penduduk kota al-Hijr telah men-dustakan para rasul. Dalam ayat ini disebutkan rasul-rasul padahal mereka hanya mendustakan seorang rasul, yaitu Nabi Saleh a.s., karena mendustakan seorang rasul hukumnya sama dengan mendustakan seluruh rasul Allah. Seluruh rasul yang diutus Allah membawa agama tauhid dan asas-asas agama yang sama. Walaupun mendustakan seorang rasul, tetapi mereka telah mendustakan ketauhidan dan asas-asas agama yang dibawa rasul itu, yang berarti mereka telah mendustakan seluruh rasul. Kota al-Hijr adalah tempat tinggal kaum Samud yang terletak antara Mekah dan Syam, di dekat Wadil-Qura. Kepada mereka diutus Nabi Saleh yang diberi mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Saleh menyatakan mukjizatnya berupa unta betina yang mereka kenal sebagai bukti kerasulan-nya. Unta itu tidak boleh diganggu dan disakiti. Jatah air minumnya ditentukan banyaknya secara bergantian, yaitu sehari untuk minum unta dan sehari untuk minum mereka semuanya. Tetapi mereka tidak mau mengikuti ketentuan Saleh itu, bahkan mereka menyembelih unta itu.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Penduduk kota Al-Hijr adalah kaum Samud yang mendustakan Nabi Saleh a.s. Barang siapa yang mendustakan seorang rasul, berarti dia mendustakan semua rasul. Karena itulah dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka mendustakan rasul-rasul Allah. Allah menyebutkan pula bahwa Dia telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-Nya yang menunjukkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Nabi Saleh kepada mereka, yaitu seperti unta betina yang dikeluarkan oleh Allah dari batu besar kepada mereka berkat doa Nabi Saleh a.s. Unta itu hidup bebas di kota mereka dan mempunyai jadwal hari minumnya tersendiri, sedangkan mereka pun mempunyai jadwal hari minumnya pula yang telah ditentukan. Akan tetapi, setelah mereka bersikap kelewat batas dan berani menyembelih unta itu, maka Saleh a.s. berkata kepada mereka:
Bersuka rialah kalian di rumah kalian selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan. (Huud:65)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya penduduk kota Al-Hijr telah mendustakan) Al-Hijr, nama sebuah lembah yang terletak di antara kota Madinah dan negeri Syam; tempatnya kaum Tsamud (rasul-rasulnya) mereka mendustakan nabi mereka yaitu Nabi Saleh, hal ini berarti sama saja dengan mendustakan rasul-rasul lainnya, karena sesungguhnya ajaran yang disampaikan oleh para rasul itu pada hakikatnya sama, yaitu ajaran tauhid.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr(1) juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka. Dengan perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. (1) Penduduk Hijr adalah bangsa Tsamûd. Hijr itu sendiri adalah sebuah lembah yang terletak di antara Madinah dan Syam. Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73).