Skip to main content

لَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ اِلٰى مَا مَتَّعْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْهُمْ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ   ( الحجر: ٨٨ )

لَا
jangan
tamuddanna
تَمُدَّنَّ
kamu panjangkan/tunjukkan
ʿaynayka
عَيْنَيْكَ
kedua matamu/pandanganmu
ilā
إِلَىٰ
kepada
مَا
apa
mattaʿnā
مَتَّعْنَا
Kami beri kesenangan
bihi
بِهِۦٓ
dengannya
azwājan
أَزْوَٰجًا
pasangan/golongan
min'hum
مِّنْهُمْ
diantara mereka
walā
وَلَا
dan jangan
taḥzan
تَحْزَنْ
kamu sedih hati
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
wa-ikh'fiḍ
وَٱخْفِضْ
dan rendahkanlah
janāḥaka
جَنَاحَكَ
sayapmu/dirimu
lil'mu'minīna
لِلْمُؤْمِنِينَ
terhadap orang-orang yang beriman

Lā Tamuddanna `Aynayka 'Ilaá Mā Matta`nā Bihi 'Azwājāan Minhum Wa Lā Taĥzan `Alayhim Wa Akhfiđ Janāĥaka Lilmu'uminīna. (al-Ḥijr 15:88)

Artinya:

Jangan sekali-kali engkau (Muhammad) tujukan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang kafir), dan jangan engkau bersedih hati terhadap mereka dan berendah hatilah engkau terhadap orang yang beriman. (QS. [15] Al-Hijr : 88)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Anugerah Allah kepada Nabi Muhammad dan kaum mukmin berupa Surah al-Fa tihah jauh lebih berharga daripada kenikmatan duniawi yang Allah berikan kepada kaum kafir. Allah mengingatkan Nabi Muhammad akan hal tersebut dengan firman-Nya, "Wahai Nabi Muhammad, jangan sekali-kali engkau tujukan pandanganmu sehingga tergiur kepada kenikmatan hidup dan kemewahan duniawi yang fana dan sesaat yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka, yakni kaum kafir, dan jangan pula engkau bersedih hati terhadap mereka karena keengganan mereka menerima dakwahmu menuju iman. Dan berendah hatilah engkau terhadap orang-orang yang beriman serta jagalah hubungan baikmu dengan mereka.