اِنَّا كَفَيْنٰكَ الْمُسْتَهْزِءِيْنَۙ ( الحجر: ٩٥ )
'Innā Kafaynāka Al-Mustahzi'īna. (al-Ḥijr 15:95)
Artinya:
Sesungguhnya Kami memelihara engkau (Muhammad) dari (kejahatan) orang yang memperolok-olokkan (engkau), (QS. [15] Al-Hijr : 95)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Meskipun kaum kafir berusaha sekuat tenaga mengganggu dan menghalangimu dari menyampaikan dakwah, sesungguhnya Kami, yakni Allah, malaikat, dan orang yang dikehendaki-Nya akan selalu memelihara engkau, wahai Nabi Muhammad, dari gangguan dan kejahatan orang yang memperolok-olokkan engkau dan risalah yang kausampaikan.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw agar menyiarkan agama Islam dengan terang-terangan, tidak lagi dengan sembunyi-sembunyi, menantang orang-orang musyrik, tidak mempedulikan mereka dan apa yang mereka katakan, dan tidak takut kepada mereka yang menghalanginya dalam menyiarkan agama Allah, karena Allah melindunginya dari gangguan mereka.
Sebagian ahli tafsir menafsirkan "Berpalinglah dari orang-orang musyrik" maksudnya adalah janganlah mempedulikan segala macam tindak-tanduk orang-orang musyrik yang telah mendustakan, memperolok-olok, dan menentang kamu. Janganlah tindakan mereka itu menghalangimu menyiarkan agama Allah, karena Allah memelihara kamu dari gangguan mereka.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al Hijr:94-95)
Artinya, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu hiraukan orang-orang musyrik yang hendak menghalang-halangimu dari mengamalkan ayat-ayat Allah.
Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu). (Al Qalam:9)
Janganlah kamu takut terhadap mereka, karena sesungguhnya Allah melindungimu dari mereka dan memelihara dirimu dari kejahatan mereka.
Makna ayat ini semisal dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. (Al Maidah:67)
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Muhammad ibnus Sakan, telah menceritakan kepada kami lshaq ibnu Idris, telah menceritakan kepada kami Aun ibnu Kahmas, dari Yazid ibnu Dirham, dari Anas. Yazid ibnu Dirham mengatakan bahwa ia pernah mendengar sahabat Anas membacakan firman-Nya: Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah. (Al Hijr:95-96) Lalu sahabat Anas mengatakan, "Di saat Rasulullah Saw. lewat, ada sebagian dari mereka (orang-orang musyrik) mengerdipkan matanya (yakni memperolok-olok Nabi Saw.). Maka datanglah Malaikat Jibril." Menurut Yazid ibnu Dirham, sahabat Anas mengatakan, "Lalu Malaikat Jibril balas mengerdipkan matanya terhadap mereka. Maka tubuh mereka dikenai sesuatu yang akibatnya seperti bekas tusukan, sehingga matilah mereka."
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, Yazid ibnu Ruman telah menceritakan kepadaku tentang pemimpin orapg-orang yang memperolok-olokkan Nabi Saw., dari Urwah ibnuz Zubair, bahwa jumlah mereka ada lima orang, semuanya adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh dan kedudukan di kalangan kaumnya masing-masing. Mereka adalah: Dari kalangan Bani Asad ibnu Abdul Uzza ibnu Qusay ialah Al-Aswad ibnul Muttalib yang dijuluki dengan panggilan Abu Zam'ah. Menurut berita yang sampai kepadaku, Rasulullah Saw. pernah mendoakan kebinasaan untuknya setelah ia menyakiti dan memperolok-olok Rasulullah Saw. di luar batas. Rasulullah Saw. berkata dalam do'anya:
Ya Allah, butakanlah matanya dan tumpaslah anaknya.
Dari kalangan Bani Zahrah ialah Al-Aswad ibnu Abdu Yagus ibnu Wahb ibnu Abdu Manaf ibnu Zahrah. Dari kalangan Bani Makhzum ialah Al-Walid ibnul Mugirah ibnu Abdullah ibnu Amr ibnu Makhzum. Dari kalangan Bani Sahm ibnu Umar ibnu Hasis ibnu Ka'b ibnu Lu-ay ialah Al-As ibnu Wa-il ibnu Hisyam ibnu Sa'id ibnu Sa'd. Dari kalangan Bani Khuza'ah ialah Al-Haris ibnut Talatilah ibnu Amr ibnul Haris ibnu Abdu ibnu Amr ibnu Mulkan. Setelah perbuatan jahat mereka kelewat batas dan sangat gencar dalam memperolok-olok Rasulullah Saw., maka Allah menurunkan firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al Hijr:94-95) Sampai dengan firman-Nya: maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). (Al Hijr:96)
Ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Ruman,. dari Urwah ibnuz Zubair atau lainnya dari kalangan ulama terdahulu, bahwa Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Saw. yang saat itu sedang tawaf di Baitullah. Malaikat Jibril berdiri, dan Rasulullah Saw. berdiri pula di sampingnya. Maka Malaikat Jibril membawa Rasulullah kepada Al-Aswad ibnu Abdu Yagus, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah perut Al-Aswad, maka dengan serta merta perut Al-Aswad kembung dan mati karenanya.
Malaikat Jibril membawa Rasulullah Saw. kepada Al-Walid ibnul Mugirah, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah luka yang ada di bagian bawah mata kaki Al-Walid. Luka itu telah dideritanya sejak dua tahun silam, karena itu Al-Walid selalu menjulurkan kainnya (untuk menutupi lukanya itu). Asal mula lukanya itu adalah melalui seorang lelaki dari kalangan Bani Khuza'ah yang sedang memberikan bulu penyeimbang pada anak panahnya, lalu salah satu anak panahnya terkait pada kain Al-Walid dan melukai kakinya itu. Pada mulanya lukanya itu tidaklah begitu parah, tetapi setelah ditunjuk oleh Malaikat Jibril, maka lukanya menjadi parah dan menyebabkannya mati.
Malaikat Jibril membawa Nabi Saw. kepada Al-As ibnu Wa-il, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah telapak kakinya. Setelah itu Al-As keluar dengan mengendarai keledainya menuju Taif, lalu keledainya ditambatkan di suatu tempat yang banyak belingnya, dan kakinya tertusuk oleh beling hingga matilah ia.
Malaikat Jibril membawa Nabi Saw. kepada Al-Haris ibnut-Talatilah, lalu Jibril mengisyaratkan ke arah kepalanya, maka Al-Haris mengeluarkan ingus nanah, dan matilah ia karenanya.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari seorang lelaki, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa pemimpin mereka adalah Al-Walid ibnul Mugirah, dialah yang menghimpunkan mereka.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair dan Ikrimah semisal dengan lafaz yang diketengahkan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Yazid, dari Urwah secara panjang lebar. Hanya Sa'id mengatakan bahwa salah seorang dari mereka adalah Al-Haris ibnu Gaitalah, sedangkan Ikrimah menyebutnya Al-Haris ibnu Qais. Az-Zuhri mengatakan bahwa keduanya benar, nama aslinya ialah Al-Haris ibnu Qais, sedangkan ibunya bernama Gaitalah.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid dan Miqsam serta Qatadah dan lain-lainnya, bahwa mereka berjumlah lima orang. Asy-Sya'bi mengatakan, jumlah mereka ada tujuh orang. Tetapi pendapat yang terkenal mengatakan lima orang.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang-orang yang memperolok-olokkan) kamu, Kami akan membinasakan masing-masing dari mereka dengan malapetaka. Mereka yang memperolok-olokkan ialah Walid bin Mughirah, Ashi bin Wa'il, Addi bin Qais, Aswad bin Abdul Mutthalib dan Aswad bin Abdu Yaghuts.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Orang-orang musyrik yang mengejek seruanmu itu tidak akan bisa mengalahkanmu dan tidak akan bisa menghalangi-halangi dakwahmu.