An-Nahl Ayat 32
الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ طَيِّبِيْنَ ۙيَقُوْلُوْنَ سَلٰمٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ( النحل: ٣٢ )
Al-Ladhīna Tatawaffāhumu Al-Malā'ikatu Ţayyibīna Yaqūlūna Salāmun `Alaykum Adkhulū Al-Jannata Bimā Kuntum Ta`malūna. (an-Naḥl 16:32)
Artinya:
(yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), “Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. [16] An-Nahl : 32)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mereka yang mendapat anugerah dari Allah berupa surga-surga adalah orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat baik. Di akhirat mereka, yakni para malaikat, mengatakan kepada mereka, "Sala mun 'alaikum; keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi kalian! Masuklah ke dalam surga yang telah Allah siapkan untuk kamu karena apa yang telah kamu kerjakan berupa amal-amal baik di dunia."
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah swt melukiskan bahwa orang-orang yang bertakwa, yang senantiasa menaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, ketika malaikat maut datang untuk mencabut nyawanya, mereka mati dalam keadaan husnul khatimah dan mendapat salam sejahtera dari malaikat. Hal itu dikarenakan kebersihan mereka dari noda-noda kemusyrikan dan kemaksiatan, dan jiwanya tetap di bawah bimbingan wahyu Allah swt. Segenap perjalanan mereka dihiasi dengan akhlak yang mulia dan terhindar dari sifat-sifat tercela. Orang yang seperti ini menghadap Tuhannya dengan hati lapang dan berserah diri, karena ia merasa akan meninggalkan dunia yang fana, dan pergi untuk menerima ketentuan yang telah ditetapkan oleh Tuhannya. Ketika itu, ia menghadapi maut dengan tenang dan bahagia. Allah swt berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." (Fussilat/41: 30)
Kemudian Allah swt menjelaskan bahwa para malaikat itu memberikan kabar gembira bahwa mereka akan memasuki surga yang disediakan bagi mereka, sesuai dengan amal perbuatan yang telah mereka lakukan. Berita gembira yang disampaikan oleh malaikat kepada mereka merupakan janji Allah yang akan mereka alami nanti sesudah hari kebangkitan.
Diriwayatkan dari Muhammad bin Ka'ab Al-Quradhi ia berkata, "Apabila seorang hamba yang mukmin telah tiba saat kematiannya datanglah malaikat seraya berkata, "Salam sejahtera untukmu hai wali Allah, Allah mengirimkan salam untukmu dan memberikan berita gembira bahwa engkau akan masuk surga." (Riwayat Ibnu Jarir ath-thabari dan al-Baihaqi)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. menceritakan tentang keadaan mereka di saat mereka menghadapi kematiannya, bahwa mereka dalam keadaan baik, yakni dalam keadaan bersih dari kemusyrikan, kekotoran, dan semua keburukan. Dan sesungguhnya para malaikat datang kepada mereka seraya mengucapkan salam dan menyampaikan berita gembira surga kepada mereka, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), "Janganlah kalian merasa takut dan janganlah kalian merasa sedih, dan bergembiralah kalian dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian.” Kamilah Pelindung-pelindung kalian dalam kehidupan dunia dan di akhirat, di dalamnya kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kalian minta. Sebagai hidangan (bagi kalian) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Fushilat:30-32)
Dalam keterangan terdahulu telah kami kemukakan hadis-hadis yang menceritakan tentang kisah dicabutnya nyawa orang mukmin dan orang kafir, yaitu pada pembahasan tafsir firman Allah Swt.:
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (Ibrahim:27)
4 Tafsir Al-Jalalain
(Yaitu orang-orang) lafal alladziina di sini menjadi na`at atau sifat (yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik) yakni suci dari kekafiran (dengan mengatakan) para malaikat itu berkata kepada mereka ketika akan diwafatkan ("Salaamun `alaikum.") dan dikatakan pula kepada mereka kelak di hari akhirat ("Masuklah kalian ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kalian kerjakan.")
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Mereka itulah orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan suci dari perbuatan syirik dan maksiat. Untuk menenangkan mereka, malaikat berkata, "Rasa aman disediakan untuk kalian dari sisi Allah. Setelah ini kalian tidak akan ditimpa bencana. Bergembiralah dengan surga yang akan kalian masuki sebagai balasan dari perbuatan baik kalian semasa hidup di dunia."
6 Tafsir as-Saadi
"Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa, 'Apakah yang telah diturunkan oleh Rabbmu?' Mereka menjawab, '(Allah telah menurunkan) kebaikan.' Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa. (Yaitu) Surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikian-lah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), 'Semoga ke-selamatan terlimpahkan kepada kalian, masuklah kalian ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kalian kerjakan'." (An-Nahl: 30-32).
(30) Ketika Allah mengemukakan komentar orang-orang yang mendustakan risalah yang Allah turunkan, maka Allah me-nyebutkan ungkapan kaum muttaqin (orang-orang yang bertakwa), bahwa mereka mengakui dan menetapkan bahwa risalah yang di-turunkan oleh Allah merupakan anugerah besar dan kebaikan yang agung, yang Allah limpahkan kepada para hambaNya. Mereka menerima karunia itu, merengkuhnya dengan tulus dan kepatuhan, dan mereka mensyukurinya. Mereka menyadari kenikmatan itu dan mengaplikasikan ajarannya.
﴾ لِّلَّذِينَ أَحۡسَنُواْ ﴿ "Orang-orang yang berbuat baik mendapat," mak-sudnya, di dalam beribadah kepada Allah, orang-orang yang ber-buat baik mendapatkan, ﴾ فِي هَٰذِهِ ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٞۚ ﴿ "di dunia ini (pembalasan) yang baik," yaitu rizki yang lapang, kehidupan yang nyaman, keten-traman hati, dan rasa aman serta kebahagiaan. ﴾ وَلَدَارُ ٱلۡأٓخِرَةِ خَيۡرٞۚ ﴿ "Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik," daripada kampung (dunia) ini dan seluruh isinya yang berupa kelezatan-kelezatan dan hal-hal yang mengasyikkan. Sesungguhnya kenikmatan dunia cuma sedikit, penuh dengan kerusakan, lagi bersifat terputus (fana). Ber-beda halnya dengan kenikmatan akhirat. Karena itu, Allah ber-firman, ﴾ وَلَنِعۡمَ دَارُ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa."
(31-32) ﴾ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ يَدۡخُلُونَهَا تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ لَهُمۡ فِيهَا مَا يَشَآءُونَۚ ﴿ "(Yaitu) Surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang me-reka kehendaki," maksudnya apa pun yang mereka angan-angankan dan kehendak mereka telah terpaku dengannya, niscaya akan te-realisasikan bagi mereka dalam bentuk yang paling sempurna lagi lengkap. Tidaklah mereka mencari suatu jenis kenikmatan yang membekaskan kesenangan hati dan kebahagiaan jiwa melainkan pasti muncul di hadapan mereka. Oleh sebab itu, Allah memberi kepada para penghuni surga apa saja yang mereka idam-idamkan. Sampai-sampai Allah mengingatkan mereka sekian banyak kenik-matan yang tidak pernah terbetik dalam hati mereka. Mahaberkah Allah yang tiada penghujung bagi kemurahanNya dan tiada batas bagi kedermawananNya, yang tiada sesuatu pun yang serupa de-nganNya dalam sifat-sifat DzatNya, sifat-sifat perbuatanNya dan pengaruh-pengaruh sifat-sifat tersebut serta keagungan kepemilikan dan kerajaanNya. ﴾ كَذَٰلِكَ يَجۡزِي ٱللَّهُ ٱلۡمُتَّقِينَ ﴿ "Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa," (yang memelihara diri) dari kemurkaan Allah dan siksaNya dengan cara mengerjakan ke-wajiban-kewajiban dan kefardhuan-kefardhuan yang Allah tetapkan pada mereka, yang berhubungan dengan hati, jasmani, dan lisan yang menjadi hak Allah dan hak sesama manusia, dan meninggal-kan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
﴾ ٱلَّذِينَ تَتَوَفَّىٰهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ ﴿ "(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat," senantiasa menjaga ketakwaan mereka ﴾ طَيِّبِينَ ﴿ "dalam keadaan baik," maksudnya, suci dan menyucikan dari segala aib dan kotoran yang mengenai mereka dan menorehkan dampak buruk pada iman mereka. Hati mereka menjadi baik karena ma'rifatullah dan kecintaan kepadaNya, lisan-lisan mereka menjadi baik lantar-an mengingat Allah dan memujiNya, dan anggota tubuh mereka baik dengan ketaatan dan menghadapkan wajah kepadaNya.
﴾ يَقُولُونَ سَلَٰمٌ عَلَيۡكُمُ ﴿ "Dengan mengatakan (kepada mereka), 'Semoga keselamatan tercurahkan kepada kalian'," maksudnya ucapan penghor-matan yang sempurna diperuntukkan bagi kalian dan keselamatan dari setiap gangguan. Sungguh, kalian telah bebas dari segala yang kalian benci. ﴾ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ ﴿ "Masuklah kalian ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kalian kerjakan," dalam bentuk keiman-an kepada Allah, kepatuhan kepada perintahNya. Sesungguhnya amalan merupakan penyebab, materi dan asas untuk masuk surga dan selamat dari api neraka. Amalan itu bisa terlaksana bagi mereka atas dasar rahmat Allah dan karuniaNya, bukan atas daya dan ke-kuatan mereka.