Maryam Ayat 38
اَسْمِعْ بِهِمْ وَاَبْصِرْۙ يَوْمَ يَأْتُوْنَنَا لٰكِنِ الظّٰلِمُوْنَ الْيَوْمَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ( مريم: ٣٨ )
'Asmi` Bihim Wa 'Abşir Yawma Ya'tūnanā Lākin Až-Žālimūna Al-Yawma Fī Đalālin Mubīnin. (Maryam 19:38)
Artinya:
Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. (QS. [19] Maryam : 38)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Alangkah tajam pendengaran mereka dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami, yaitu pada hari pembalasan. Tetapi, orang-orang yang zalim dan berbuat mungkar karena enggan menggunakan pendengaran untuk menyimak nasihat menuju jalan yang lurus dan penglihatan untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah, pada hari ini mereka akan berada dalam kesesatan yang nyata. Walaupun penglihatan dan pendengaran mereka tajam, semuanya tidak akan bermanfaat.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Pada hari kiamat nanti orang-orang kafir itu karena memikirkan nasib mereka yang malang telinganya menjadi sangat peka dan peng-lihatannya sangat tajam apa saja yang terjadi segera menjadi perhatian mereka. Maka Allah lalu berfirman, "Alangkah pekanya telinga mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka di kala mereka menghadap Kami. Padahal mereka di dunia seakan-akan tuli tidak dapat mendengarkan petunjuk yang di bawa Nabi, dan seakan-akan buta tidak dapat melihat kebenaran dan mukjizat yang diberikan kepada para rasul. Mereka tidak melihat atau merasakan kekuasaan Allah yang tampak dengan nyata di alam semesta."
Seandainya mereka semasa di dunia mempergunakan pendengaran dan penglihatan seperti keadaan mereka di akhirat itu tentulah mereka tidak akan tetap dalam kekafiran, mereka akan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Tetapi tidak ada gunanya lagi telinga yang peka dan mata yang tajam pada waktu itu, karena nasib mereka sudah ditentukan dan pastilah mereka masuk neraka. Mereka pada waktu itu merasa sangat menyesal dan berangan-angan agar mereka dapat dikembalikan ke dunia untuk memperbaiki kesalahan dan kedurhakaan mereka, tetapi apa hendak dikata nasi telah menjadi bubur. Angan-angan kosong itu tidak akan terkabul karena mereka akan dibelenggu, dirantai, dan dimasukkan ke neraka sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
(Allah berfirman), "Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya." Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. (al-haqqah/69: 30-33)
Demikianlah nasib mereka di akhirat nanti karena mereka adalah orang-orang yang benar-benar telah sesat dari jalan yang lurus.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Allah Swt. berfirman menceritakan perihal orang-orang kafir kelak di hari kiamat, bahwa sesungguhnya mereka mempunyai pendengaran yang sangat terang dan penglihatan yang sangat tajam. Pengertiannya sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar.” (As Sajdah:12), hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, mereka mengatakan hal tersebut di saat tiada sesuatu pun yang dapat memberikan manfaat kepada mereka dan tiada sesuatu pun yang dapat menolong mereka. Seandainya peristiwa yang disebutkan dalam ayat ini terjadi sebelum mereka menyaksikan azab, tentulah hal tersebut dapat memberi manfaat kepada mereka dan dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka.
Ungkapan ini merupakan ungkapan ta'ajjub yang menunjukkan makna keluarbiasaan, yakni betapa terangnya pendengaran mereka dan betapa tajamnya penglihatan mereka saat itu.’
...pada hari mereka datang kepada Kami.
Yaitu pada hari kiamat
Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini.
Yakni dalam kehidupan dunia.
...berada dalam kesesatan yang nyata.
Maksudnya, tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat serta tidak dapat berpikir, yaitu di saat hidayah datang kepada mereka, mereka tidak mau menerimanya, tidak mau pula menaatinya. Dengan kata lain, mereka tidak memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan akal mereka untuk menerima hidayah.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka) kedua lafal ini merupakan Shighat atau ungkapan rasa takjub, maknanya sama dengan lafal Ma Asma'ahum dan Ma Absharahum (pada hari mereka datang kepada Kami) di akhirat kelak. (Tetapi orang-orang yang zalim) menurut ungkapan meletakkan isim Zhahir pada tempat isim Mudhmar' (pada hari ini) yakni di dunia (berada dalam kesesatan yang nyata) nyata kesesatannya, disebabkan mereka tuli tidak mau mendengarkan perkara yang hak, dan mereka buta tidak mau melihat yang benar. Maksudnya, hai orang yang diajak bicara sepatutnya kamu merasa takjub dan heran terhadap pendengaran dan penglihatan mereka di akhirat, sesudah di dunia mereka tuli dan buta.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka bertemu dengan Allah! Tetapi pada hari ini, karena sikap mereka yang menzalimi diri sendiri dan tidak mau memanfaatkan pendengaran dan penglihatannya ketika di dunia, mereka benar-benar sesat dari kebenaran.
6 Tafsir as-Saadi
"Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari (ketika) mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zhalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata." (Maryam: 37-38).
(37) Usai menjelaskan keadaan Isa putra Maryam yang tidak perlu diragukan dan disangsikan, Allah تعالى memberitahukan bahwa kelompok-kelompok sesat dari kalangan Yahudi dan Nasrani serta selain mereka dengan perbedaan tingkatnya, berselisih tentang Isa putra Maryam. Di antara mereka ada yang berlebihan (meng-agungkannya) dan ada pula yang terlalu melecehkannya. Di antara mereka ada pihak yang mengatakan bahwa Isa itu adalah Allah! Sebagian menganggapnya anak Allah! Pihak yang lain mengatakan bahwa dia itu ketiga dari tiga (tuhan, trinitas). Sebagian yang lain (justru) tidak menilainya sebagai rasul, bahkan menuduhnya seba-gai anak zina, semisal golongan Yahudi! Semua perkataan mereka adalah perkataan-perkataan batil, pendapat yang rusak, yang di-landasi oleh keraguan dan pembangkangan, bukti-bukti yang rusak, syubhat-syubhat yang murahan. Orang-orang ini berhak mendapat-kan ancaman yang keras. Allah berfirman, ﴾ فَوَيۡلٞ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ﴿ "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir," kepada Allah dan para RasulNya serta Kitab-kitabNya. Termasuk dalam kelompok ini yaitu golongan Yahudi dan Nasrani, yang mengutarakan ucapan kufur tentang Isa putra Maryam ﴾ مِن مَّشۡهَدِ يَوۡمٍ عَظِيمٍ 37 ﴿ "pada waktu me-nyaksikan hari yang besar," maksudnya suasana Hari Kiamat, yang disaksikan oleh orang-orang generasi pertama dan terakhir, peng-huni langit sampai para penghuni bumi, al-Khaliq (Pencipta) dan Makhluk, (hari) yang penuh dengan kegoncangan dan peristiwa menakutkan serta memuat pembalasan amal perbuatan. Pada hari itu, akan nampak semua yang mereka rahasiakan ataupun yang mereka perlihatkan dan sembunyikan.
(38) ﴾ أَسۡمِعۡ بِهِمۡ وَأَبۡصِرۡ يَوۡمَ يَأۡتُونَنَا ﴿ "Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari (ketika) mereka datang kepada Kami," maksudnya alangkah baik pendengaran dan penglihatan mereka kala itu. Sehingga mereka mengakui kekufuran dan kesyirikan serta ucapan-ucapan mereka. Mereka mengatakan,
﴾ رَبَّنَآ أَبۡصَرۡنَا وَسَمِعۡنَا فَٱرۡجِعۡنَا نَعۡمَلۡ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ 12 ﴿
"Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembali-kanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal shalih. Sesungguh-nya kami adalah orang-orang yang yakin." (As-Sajdah: 12).
Pada Hari Kiamat, mereka benar-benar meyakini apa yang sebenarnya telah mereka lakukan. ﴾ لَٰكِنِ ٱلظَّٰلِمُونَ ٱلۡيَوۡمَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ 38 ﴿ "Tetapi orang-orang yang zhalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata." Mereka tidak memiliki argumen dalam kesesatan ini. Karena mereka itu antara orang yang menentang lagi sesat di atas bukti nyata, (atau mengetahui kebenaran tetapi menabraknya), dengan orang yang sesat dari jalan kebenaran, mampu mengenal kebenaran dengan baik, tapi dia lebih menyukai kesesatan dan amal kejelekan, tanpa mau berusaha untuk mengetahui perbedaan yang haq dari yang batil.
Renungilah, bagaimana Allah berfirman, ﴾ فَوَيۡلٞ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ﴿ "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir," setelah ayat ﴾ فَٱخۡتَلَفَ ٱلۡأَحۡزَابُ مِنۢ بَيۡنِهِمۡۖ ﴿ "Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka." Allah tidak mengatakan "Kecelakaan bagi mereka" (dengan meng-gunakan kata ganti) yang kembali kepada kata al-ahzab (kelompok-kelompok). Karena di antara kelompok-kelompok yang berselisih itu, ada kelompok yang berpandangan dengan benar, sesuai de-ngan yang benar. Kelompok yang benar ini menyatakan bahwa Isa itu adalah hamba Allah dan RasulNya. Mereka beriman kepadanya dan mengikutinya. Mereka ini adalah orang yang beriman, tidak termasuk dalam golongan yang terkena ancaman. Oleh karena itu, Allah hanya mengancam orang-orang kafir saja.