Skip to main content

وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِۗ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ   ( البقرة: ٢٤١ )

walil'muṭallaqāti
وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ
dan bagi wanita-wanita yang diceraikan
matāʿun
مَتَٰعٌۢ
mut'ah/hadiah
bil-maʿrūfi
بِٱلْمَعْرُوفِۖ
dengan yang patut
ḥaqqan
حَقًّا
(sebagai) kebajikan
ʿalā
عَلَى
atas/bagi
l-mutaqīna
ٱلْمُتَّقِينَ
orang-orang yang bertakwa

Wa Lilmuţallaqāti Matā`un Bil-Ma`rūfi Ĥaqqāan `Alaá Al-Muttaqīna. (al-Baq̈arah 2:241)

Artinya:

Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan hendaklah diberi mut‘ah menurut cara yang patut, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa. (QS. [2] Al-Baqarah : 241)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Ayat ini menjelaskan hukum pemberian mut'ah bagi perempuan yang dicerai. Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan, baik talak tiga (ba'in) maupun talak satu dan dua tetapi tidak dirujuk, sementara ia sudah dicampuri, maka hendaklah diberi mut'ah yakni pemberian suami di luar nafkah kepada istri yang ditalak tersebut menurut cara yang patut, yakni besar dan kecilnya pemberian itu disesuaikan dengan kemampuan suami, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa, yakni mereka yang melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.