Skip to main content

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌۗ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُوْنَ   ( الأنبياء: ١٨ )

bal
بَلْ
bahkan/tetapi
naqdhifu
نَقْذِفُ
Kami melemparkan
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
dengan yang hak
ʿalā
عَلَى
atas
l-bāṭili
ٱلْبَٰطِلِ
yang batil
fayadmaghuhu
فَيَدْمَغُهُۥ
menghancurkannya
fa-idhā
فَإِذَا
maka ia
huwa
هُوَ
dia (yang batil)
zāhiqun
زَاهِقٌۚ
lenyap
walakumu
وَلَكُمُ
dan bagimu
l-waylu
ٱلْوَيْلُ
kecelakaan
mimmā
مِمَّا
dari apa/dengan sebab
taṣifūna
تَصِفُونَ
kamu mensifatkan

Bal Naqdhifu Bil-Ĥaqqi `Alaá Al-Bāţili Fayadmaghuhu Fa'idhā Huwa Zāhiqun Wa Lakum Al-Waylu Mimmā Taşifūna. (al-ʾAnbiyāʾ 21:18)

Artinya:

Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya). (QS. [21] Al-Anbiya' : 18)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Sebenarnya Kami, dengan mengutus nabi dan rasul, serta menurunkan wahyu, Al-Qur’an, hendak melemparkan dan melenyapkan ajaran yang batil dengan menampilkan ajaran yang hak, kebenaran di tengah-tengah manusia; lalu yang hak itu menghancurkannya, ajaran yang batil. Jika manusia beriman kepada Allah, nabi dan rasul, serta memegang teguh ajaran Allah dan mengamalkannya secara murni dan konsekuen, maka seketika itu ajaran yang batil itu akan lenyap. Dan celaka kamu, wahai orang-orang kafir, karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya, terutama dengan menuduh Allah memiliki istri dan anak.