Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. (QS. [21] Al-Anbiya' : 19)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan milik-Nya, diciptakan dan tunduk kepada-Nya, semua makhluk Allah yang berada di langit seperti para malaikat, dan makhluk Allah yang berada di bumi. Dan para malaikat yang berada di sisi-Nya, tidak menyombongkan diri dengan menolak beribadah kepada-Nya dan para malaikat itu tidak pula merasa letih dalam beribadah kepada Allah.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Dalam ayat ini Allah mengingatkan kembali tentang kekuasaan-Nya yang mutlak, baik di langit maupun di bumi, yaitu bahwa Dialah yang menciptakan, menguasai, mengatur, mengelola, menghidupkan, mematikan, memberikan pahala dan menimpakan azab kepada makhluk-Nya. Tidak ada selain Allah yang mempunyai wewenang dan hak untuk campur tangan dalam masalah tersebut. Demikian pula kekuasaan-Nya terhadap makhlukmakhluk-Nya yang berada di sisi-Nya, yaitu para malaikat muqarrabin, yang diberi-Nya kedudukan yang mulia, patuh dan taat serta beribadah kepada-Nya tanpa henti-hentinya, dan tidak merasa lelah atau letih dalam mengabdi kepada-Nya.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikai-malaikat yang di sisi-Nya.
Yang dimaksud ialah para malaikat yang ada di sisi-Nya.
...mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya.
Artinya, para malaikat itu tiada hentinya melakukan penyembahan kepadaNya secara terus-menerus. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:
Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barang siapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. (An Nisaa:172)
Adapun firman Allah Swt.:
...dan tiada (pula) merasa letih.
Yaitu, mereka tidak pernah merasa lelah, tidak pula merasa jenuh untuk menyembah-Nya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan kepunyaan-Nyalah) kepunyaan Allahlah (segala yang di langit dan di bumi) sebagai milik-Nya (dan makhluk yang di sisi-Nya) yakni para malaikat. Jumlah kalimat ayat ini menjadi Mubtada, sedangkan Khabarnya ialah (mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa letih) tiada merasa payah dalam menyembah-Nya.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Hanya hak Allahlah segala yang ada di langit dan di bumi, baik hak cipta maupun hak milik. Oleh karena itu, hanya Dialah yang pantas disembah. Malaikat-malaikat yang dekat di sisi-Nya itu tidak pernah sombong untuk beribadah dan selalu tunduk kepada-Nya. Mereka tak pernah merasa lelah dan bosan melakukan ibadah yang lama, siang dan malam.