وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ ( الأنبياء: ٣٤ )
wamā
وَمَا
dan tidaklah
jaʿalnā
جَعَلْنَا
kami menjadikan
libasharin
لِبَشَرٍ
bagi seorang manusia
min
مِّن
dari
qablika
قَبْلِكَ
sebelum kamu
l-khul'da
ٱلْخُلْدَۖ
kekal
afa-in
أَفَإِي۟ن
apakah jika
mitta
مِّتَّ
kamu mati
fahumu
فَهُمُ
maka mereka
l-khālidūna
ٱلْخَٰلِدُونَ
orang-orang yang kekal
Wa Mā Ja`alnā Libasharin Min Qablika Al-Khulda 'Afa'īn Mitta Fahum Al-Khālidūna. (al-ʾAnbiyāʾ 21:34)
Artinya:
Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal? (QS. [21] Al-Anbiya' : 34)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai manusia sama dengan manusia lainnya, tidak akan kekal hidup di dunia. Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi sebagai suatu sunatullah bagi seorang manusia sebelum engkau Muhammad, siapa, dan bagaimana pun dia. Maka jika engkau wafat, apakah mereka, yang hidup sezaman dengan engkau atau yang hidup di zaman modern, akan kekal?