Skip to main content

۞ ذٰلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوْقِبَ بِهٖ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنْصُرَنَّهُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ   ( الحج: ٦٠ )

dhālika
ذَٰلِكَ
demikianlah
waman
وَمَنْ
dan barangsiapa
ʿāqaba
عَاقَبَ
membalas
bimith'li
بِمِثْلِ
dengan serupa/seimbang
مَا
apa yang
ʿūqiba
عُوقِبَ
dibalas
bihi
بِهِۦ
dengannya/kepadanya
thumma
ثُمَّ
kemudian
bughiya
بُغِىَ
dia dianiaya
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya
layanṣurannahu
لَيَنصُرَنَّهُ
sungguh akan menolongnya
l-lahu
ٱللَّهُۗ
Allah
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
laʿafuwwun
لَعَفُوٌّ
sungguh Maha Pemaaf
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun

Dhālika Wa Man `Āqaba Bimithli Mā `Ūqiba Bihi Thumma Bughiya `Alayhi Layanşurannahu Allāhu 'Inna Allāha La`afūwun Ghafūrun. (al-Ḥajj 22:60)

Artinya:

Demikianlah, dan barangsiapa mem-balas seimbang dengan (kezhaliman) penganiayaan yang pernah dia derita kemudian dia dizhalimi (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengam-pun. (QS. [22] Al-Hajj : 60)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Orang beriman boleh melakukan perlawanan atau pembelaan diri jika dizalimi. Demikianlah, Allah mengizinkan kepada orang-orang beriman untuk membela diri dengan adil, dan barang siapa membalas perlakuan zalim sebanding dengan kezaliman atau penganiayaan yang pernah dia derita di masa lalu, kemudian dia dizalimi lagi, karena mempertahankan hak, pasti Allah akan menolongnya di dunia maupun di akhirat. Sungguh, Allah Maha Pemaaf kepada hamba-hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain, Maha Pengampun kepada mereka yang bertobat.