Asy-Syu'ara' Ayat 140
وَاِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الرَّحِيْمُ ࣖ ( الشعراء: ١٤٠ )
Wa 'Inna Rabbaka Lahuwa Al-`Azīzu Ar-Raĥīmu. (aš-Šuʿarāʾ 26:140)
Artinya:
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang. (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 140)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Mahaperkasa yang tidak berkurang kekuasaan-Nya dengan banyaknya orang yang ingkar kepada-Nya, Maha Penyayang dengan tidak cepat membinasakan orang yang durhaka kepadaNya, tapi masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah menjelaskan dalam ayat ini bahwa Tuhan Muhammad adalah Tuhan Yang Mahakuasa dalam mengambil pembalasan dari orang-orang yang durhaka, dan rahmat-Nya dilimpahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
3 Tafsir Ibnu Katsir
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Dan sesungguhnya Tuhanmu Mahaperkasa untuk menghancurkan para pembangkang; Maha Pengasih terhadap orang-orang beriman.
6 Tafsir as-Saadi
{كَذَّبَتْ عَادٌ الْمُرْسَلِينَ (123) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ هُودٌ أَلَا تَتَّقُونَ (124) إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ (125) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (126) وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ (127) أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ آيَةً تَعْبَثُونَ (128) وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ (129) وَإِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ (130) فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (131) وَاتَّقُوا الَّذِي أَمَدَّكُمْ بِمَا تَعْلَمُونَ (132) أَمَدَّكُمْ بِأَنْعَامٍ وَبَنِينَ (133) وَجَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (134) إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (135) قَالُوا سَوَاءٌ عَلَيْنَا أَوَعَظْتَ أَمْ لَمْ تَكُنْ مِنَ الْوَاعِظِينَ (136) إِنْ هَذَا إِلَّا خُلُقُ الْأَوَّلِينَ (137) وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (138) فَكَذَّبُوهُ فَأَهْلَكْنَاهُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ (139) وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ (140).
"Kaum Ad telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu tidak bertak-wa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kamu kekal (di dunia)? Dan apabila kamu menyik-sa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan ber-takwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah menganugerahkan kepadamu binatang-binatang ternak, dan anak-anak, dan kebun-kebun dan mata air, sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar.' Mereka menjawab, 'Sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat, (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan diazab.' Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami membinasakan mereka. Sesungguhnya pada yang de-mikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang." (Asy-Syu'ara`: 123-140).
(123-127) Qabilah yang disebut Ad telah mendustakan rasul mereka, yaitu Hud. Dan pendustaan mereka terhadapnya (juga) merupakan pendustaan terhadap para rasul lainnya karena kesamaan dakwah mereka, ﴾ إِذۡ قَالَ لَهُمۡ أَخُوهُمۡ ﴿ "Ketika berkata kepada mereka saudara mereka," senasab, yaitu ﴾ هُودٌ ﴿ "Hud" dengan lembut dan bahasa yang santun, ﴾ أَلَا تَتَّقُونَ ﴿ "Mengapa kamu tidak bertakwa" kepada Allah, (padahal) dulu kalian meninggalkan syirik dan peribadatan kepada selainNya. ﴾ إِنِّي لَكُمۡ رَسُولٌ أَمِينٞ ﴿ "Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan kepadamu." Maksudnya, aku telah diutus oleh Allah kepada kalian sebagai rahmat dan perhatianNya terhadap kalian, sedangkan aku adalah orang kepercayaan, kalian mengetahui hal itu dariku.
Setelah itu dilanjutkan dengan FirmanNya, ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ ﴿ "Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." Maksudnya, tunaikanlah hak-hak Allah سبحانه وتعالى, yaitu takwa, dan tunaikanlah hakku, yaitu menaati apa saja yang aku perintahkan kepada kalian dan apa-apa yang aku larang. Hal ini adalah kewajiban agar kalian mengikutiku dan taat kepadaku, dan sudah tidak ada penghalang yang dapat mencegah kalian untuk beriman. Sebab aku tidak me-minta upah apa pun atas penyampaian dan nasihatku kepada kalian, sehingga kalian tidak merasa terbebani dengan tanggungan,﴾ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam," yang telah melimpahkan nikmat-nikmatNya kepada mereka dan mencurahkan berbagai karunia dan kemurahanNya kepada mereka, terutama sesuatu yang dilimpahkanNya kepada para wali dan para nabiNya.
(128-135) ﴾ أَتَبۡنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ﴿ "Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi," maksudnya, tempat masuk di antara perbukitan, ﴾ ءَايَةٗ ﴿ "bangunan," yaitu sebagai tanda (kemegahan) ﴾ تَعۡبَثُونَ ﴿ "untuk bermain-main." Maksudnya, kalian melakukan itu semua dengan sia-sia bukan untuk suatu manfaat yang kembali kepada kemas-lahatan agama dan dunia kalian, ﴾ وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ ﴿ "dan kamu membuat bangunan-bangunan." Maksudnya, kolam-kolam air dan tempat-tempat mengalirkan air, ﴾ لَعَلَّكُمۡ تَخۡلُدُونَ ﴿ "dengan maksud supaya kamu kekal." Padahal tidak ada jalan bagi siapa pun untuk bisa kekal. ﴾ وَإِذَا بَطَشۡتُم ﴿ "Dan apabila kamu menyiksa," manusia, ﴾ بَطَشۡتُمۡ جَبَّارِينَ ﴿ "maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis," dalam bentuk membunuh, mencambuk, dan merampas harta.
Memang Allah سبحانه وتعالى telah memberikan kepada mereka suatu kekuatan yang hebat, dan semestinya yang wajib mereka lakukan adalah mempergunakan kekuatan ini untuk ketaatan kepada Allah سبحانه وتعالى, akan tetapi mereka berlaku congkak dan sombong, dan mengatakan, "Siapa yang lebih kuat dari kami?" Mereka telah meng-habiskan kekuatan mereka dalam berbagai kedurhakaan terhadap Allah سبحانه وتعالى dan dalam perbuatan sia-sia dan kebodohan. Maka dari itu mereka dilarang oleh Nabi mereka dari perbuatan tersebut. ﴾ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ﴿ "Maka bertakwalah kepada Allah," tinggalkanlah kemusyrik-an dan kecongkakan kalian, ﴾ وَأَطِيعُونِ ﴿ "dan taatlah kepadaku," karena kalian telah mengetahui bahwa aku adalah seorang utusan Allah kepada kalian, yang dipercaya lagi tulus. ﴾ وَٱتَّقُواْ ٱلَّذِيٓ أَمَدَّكُم ﴿ "Dan ber-takwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu," mak-sudnya, yang telah memberikan kepada kalian, ﴾ بِمَا تَعۡلَمُونَ ﴿ "apa yang kamu ketahui." Maksudnya, yang telah mengaruniakan kepada ka-lian hal-hal yang sudah diketahui dan tidak bisa dipungkiri, yaitu berupa binatang-binatang ternak. ﴾ أَمَدَّكُم بِأَنۡعَٰمٖ ﴿ "Dia telah menganu-gerahkan kepadamu binatang-binatang ternak," yaitu berupa unta, sapi dan domba, ﴾ وَبَنِينَ ﴿ "dan anak-anak." Maksudnya, banyak anak keturunan. Dia telah memperbanyak harta kekayaan kalian dan memperbanyak anak-anak kalian, terutama anak-anak laki-laki yang merupakan yang terbaik dari dua jenis manusia.
Ini adalah suatu bentuk tadzkir (mengingatkan kepada) mere-ka dengan berbagai kenikmatan. Lalu Allah mengingatkan mereka dengan akan datangnya azab Allah, seraya berfirman, ﴾ إِنِّيٓ أَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ عَظِيمٖ ﴿ "Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab yang besar." Maksudnya, sesungguhnya aku sangat kasihan kepada kalian, aku sangat baik kepada kalian, aku khawatir kalau kalian ditimpa azab yang sangat besar. Apabila azab itu menimpa, maka tidak ada yang bisa menolaknya jika kalian terus tenggelam di dalam kekafiran dan kecongkakan kalian.
(136-138) Maka mereka berkata dengan menentang kebe-naran lagi mendustakan Nabi mereka, ﴾ سَوَآءٌ عَلَيۡنَآ أَوَعَظۡتَ أَمۡ لَمۡ تَكُن مِّنَ ٱلۡوَٰعِظِينَ ﴿ "Sama saja bagi kami, apakah kamu memberi nasihat atau tidak memberi nasihat." Maksudnya, semuanya sama!
Ini adalah puncak kecongkakan. Karena suatu kaum (umat manusia) yang sampai pada keadaan di mana nasihat-nasihat Allah yang dapat mencairkan gunung-gunung yang tuli lagi keras dan dapat meremukkan hati orang-orang yang berakal, adanya nasihat itu dan ketiadaannya sama saja bagi mereka, adalah benar-benar merupakan kaum yang kezhalimannya telah memuncak, kesengsaraannya sudah amat sangat dahsyat dan sudah terputus harapan untuk bisa memberi mereka hidayah. Oleh karena itu, mereka mengatakan, ﴾ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا خُلُقُ ٱلۡأَوَّلِينَ ﴿ "Ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu." Maksudnya, semua keadaan dan kenikmat-an dan lain-lainnya itu adalah kebiasaan orang-orang terdahulu, yang kadang-kadang mereka tidak membutuhkan dan kadang-kadang mereka membutuhkan. Inilah keadaan (rutinitas) tahunan.
Padahal semua keadaan tersebut adalan ujian dan cobaan dari Allah سبحانه وتعالى terhadap hamba-hambaNya. ﴾ وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ ﴿ "Dan kami sekali-kali tidak akan diazab." Ini adalah suatu pengingkaran mereka terhadap kebangkitan (kiamat), atau merupakan cemoohan mereka terhadap nabi, (yang berarti): Kalaupun kami dibangkitkan lagi, maka sesungguhnya kami, sebagaimana berbagai nikmat dilimpah-kan kepada kami di dunia, maka demikian pula, kenikmatan itu akan terus dilimpahkan kepada kami bila kami dibangkitkan.
(139-140) ﴾ فَكَذَّبُوهُ ﴿ "Maka mereka mendustakannya," mak-sudnya, sikap mendustakan itu telah menjadi karakter dan moral mereka yang tidak dapat dicegah oleh siapa pun. ﴾ فَأَهۡلَكۡنَٰهُمۡۚ ﴿ "Lalu Kami membinasakan mereka,"
﴾ بِرِيحٖ صَرۡصَرٍ عَاتِيَةٖ 6 سَخَّرَهَا عَلَيۡهِمۡ سَبۡعَ لَيَالٖ وَثَمَٰنِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومٗاۖ فَتَرَى ٱلۡقَوۡمَ فِيهَا صَرۡعَىٰ كَأَنَّهُمۡ أَعۡجَازُ نَخۡلٍ خَاوِيَةٖ 7 ﴿
"Dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kamu 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk)." (Al-Haqqah: 6-7).
﴾ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗۖ ﴿ "Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda" yang membuktikan kebenaran Nabi kami, Hud عليه السلام dan kebenaran ajaran yang dibawanya, serta kebatilan agama yang dianut kaumnya, berupa kesyirikan dan kecongkakan.﴾ وَمَا كَانَ أَكۡثَرُهُم مُّؤۡمِنِينَ ﴿ "Tetapi kebanyakan mereka tidak beriman," sekalipun sudah ada tanda-tanda yang bisa menunjukkan kepada iman. ﴾ وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ﴿ "Dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa," yang telah membinasakan kaum Hud dengan kekuatanNya di atas kekuatan dan kebringasan mereka, ﴾ ٱلرَّحِيمُ ﴿ "lagi Maha Penyayang," terhadap NabiNya, Hud di mana Dia menyelamatkannya beserta para pengikutnya dari kalangan kaum Mukminin.