Skip to main content

فَاَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ وَقَالُوْا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ اِنَّا لَنَحْنُ الْغٰلِبُوْنَ   ( الشعراء: ٤٤ )

fa-alqaw
فَأَلْقَوْا۟
maka mereka menjatuhkan
ḥibālahum
حِبَالَهُمْ
tali-tali mereka
waʿiṣiyyahum
وَعِصِيَّهُمْ
dan tongkat-tongkat mereka
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
biʿizzati
بِعِزَّةِ
dengan kekuasaan
fir'ʿawna
فِرْعَوْنَ
Fir'aun
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
lanaḥnu
لَنَحْنُ
pasti kami
l-ghālibūna
ٱلْغَٰلِبُونَ
orang-orang yang menang

Fa'alqaw Ĥibālahum Wa `Işīyahum Wa Qālū Bi`izzati Fir`awna 'Innā Lanaĥnu Al-Ghālibūna. (aš-Šuʿarāʾ 26:44)

Artinya:

Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir‘aun, pasti kamilah yang akan menang.” (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 44)

1 Tafsir Ringkas Kemenag

Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata dan bersumpah dengan penuh keyakinan, “Demi kekuasaan Fir‘aun, pasti kamilah yang akan menang.” Tongkat dan tali temali yang dilemparkan para pesihir itu terlihat oleh pengunjung seperti ular-ular yang berkeliaran ke sana ke mari yang menakutkan. Inilah puncak prestasi sihir mereka. Melihat gelagat ini, Nabi Musa merasa takut, tapi Allah menentramkannya, "Wahai Musa, jangan takut, kamu pasti menang” Allah kemudian memerintahkan Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya.