وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ( القصص: ٩ )
Wa Qālat Amra'atu Fir`awna Qurratu `Aynin Lī Wa Laka Lā Taqtulūhu `Asaá 'An Yanfa`anā 'Aw Nattakhidhahu Waladāan Wa Hum Lā Yash`urūna. (al-Q̈aṣaṣ 28:9)
Artinya:
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari. (QS. [28] Al-Qasas : 9)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
setelah Musa dipungut dan dilihat oleh keluarga istana, istri Fir’aun berkata, “Dia, yakni anak itu adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu wahai suamiku, Fir’aun. Karena itu janganlah kamu wahai Fir’aun dan jangan juga siapa pun yang engkau perintahkan membunuhnya seperti yang terjadi pada anak-anak lelaki Bani Israil. Mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita jika kita mendidiknya dengan baik atau kita ambil dia menjadi anak angkat jika ternyata ia tidak ditemukan oleh orang tuanya”. Demikian ucapan istri Fir’aun ketika ia bersama suaminya dan siapa yang ada di sekelilingnya, sedang mereka tidak menyadari apa yang akan terjadi setelah Fir’aun memeliharanya di istana.