Al-'Ankabut Ayat 11
وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ ( العنكبوت: ١١ )
Wa Laya`lamanna Allāhu Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Laya`lamanna Al-Munāfiqīna. (al-ʿAnkabūt 29:11)
Artinya:
Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. (QS. [29] Al-'Ankabut : 11)
1 Tafsir Ringkas Kemenag
Mustahil Allah tidak mengetahui keadaan makhluk-Nya. Allah pasti mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, tentang orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka sesuai dengan apa yang dikerjakannya.
2 Tafsir Lengkap Kemenag
Allah memperingatkan sikap orang-orang yang demikian dan menegaskan bahwa Dia mengetahui segala sesuatu yang tergores dalam hati mereka. Tidak ada sedikit pun yang tersembunyi. Ringkasnya orang-orang munafik tersebut telah diketahui Allah bagaimana hati mereka yang sebenarnya sekalipun mereka senantiasa menyatakan imannya. Allah tidak mungkin dapat mereka tipu dengan cara demikian. Fitnah dalam bentuk cobaan dan siksaan tersebut tidak lain hanyalah untuk menyisihkan orang-orang yang beriman, siapa yang sungguh-sungguh murni keyakinannya dan siapa pula yang berjiwa munafik (hipokrit). Orang yang betul-betul beriman akan menaati Allah dalam segala keadaan dan situasi. Mereka yang tabah dan sabar menghadapi penderitaan akan memperoleh kemenangan dan pahala yang setimpal dari Allah. Sebaliknya, orang munafik kembali akan mendurhakai-Nya bila sedang ditimpa cobaan atau ketika merasakan beban dan kewajiban yang dipikulkan sangat memberatkan, sehingga hati mereka tidak tahan mengerjakannya. Keterangan selanjutnya dapat dilihat pada ayat 12 surah ini, dan pada ayat:
Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Oleh karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar.(ali 'Imran/3:179)
3 Tafsir Ibnu Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. (Al-'Ankabut: 11)
Yakni sungguh Allah akan menguji manusia dengan suka dan duka, kesengsaraan dan kebahagiaan agar dapat dibedakan siapa yang taat kepada Allah dalam keadaan suka dan duka, dan siapa yang ketaatannya hanyalah berdasarkan keuntungan yang diperolehnya. Hal yang sama dikatakan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu. (Muhammad:31)
Dan Allah berfirman sesudah Perang Uhud yang mengandung cobaan dan ujian yang berat bagi kaum muslim:
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dan yang baik (mukmin). (Ali-Imran: 179), hingga akhir ayat.
4 Tafsir Al-Jalalain
(Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman) maksudnya mengenai hati mereka (dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik) maka kelak Dia akan membalas masing-masing golongan itu. Lam yang terdapat pada kedua Fi'il ayat ini menunjukkan makna Qasam.
5 Tafsir Quraish Shihab (Al-Misbah)
Allah hendak memperlihatkan kepada manusia ilmu-Nya yang azali dengan membedakan antara orang-orang Mukmin dan munafik. Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka sesuai dengan apa yang dikerjakannya.
6 Tafsir as-Saadi
"Dan di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah,' maka apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah, dia menganggap fitnah manusia sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Rabbmu, mereka pasti akan berkata, 'Sesungguhnya kami besertamu.' Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada manusia. Dan sesung-guhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman; dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik." (Al-Ankabut: 10-11).
(10-11) Setelah Allah سبحانه وتعالى menjelaskan bahwasanya Dia pasti akan menguji orang yang mengaku beriman agar tampak orang yang tulus dari orang yang dusta, maka Allah menjelaskan bahwa di antara manusia ada sekelompok manusia yang tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi ujian dan mereka tidak mempunyai keteguhan pendirian dalam menghadapi sebagian goncangan, seraya berfirman, ﴾ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ فَإِذَآ أُوذِيَ فِي ٱللَّهِ ﴿ "Dan di antara manusia ada yang berkata, 'Kami beriman kepada Allah,' maka apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah," seperti dicambuk, diambil hartanya atau dicerca agar keluar dari agamanya dan agar kembali kepada kebatilan, ﴾ جَعَلَ فِتۡنَةَ ٱلنَّاسِ كَعَذَابِ ٱللَّهِۖ ﴿ "dia menganggap fitnah manusia sebagai azab Allah," maksudnya, dia menjadikannya sebagai penghalang baginya untuk beriman dan tetap berpendirian teguh padanya, sebagaimana siksaan itu menjadi penghalang dari sesuatu yang menjadi sebabnya. ﴾ وَلَئِن جَآءَ نَصۡرٞ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمۡۚ ﴿ "Dan sungguh jika datang pertolongan dari Rabbmu, mereka pasti akan berkata, 'Sesungguhnya kami besertamu'," karena sejalan dengan ke-inginan hawa nafsunya.
Kelompok manusia ini termasuk orang-orang yang dikatakan oleh Allah,
﴾ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَعۡبُدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ حَرۡفٖۖ فَإِنۡ أَصَابَهُۥ خَيۡرٌ ٱطۡمَأَنَّ بِهِۦۖ وَإِنۡ أَصَابَتۡهُ فِتۡنَةٌ ٱنقَلَبَ عَلَىٰ وَجۡهِهِۦ خَسِرَ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةَۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡخُسۡرَانُ ٱلۡمُبِينُ 11 ﴿
"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika dia memperoleh kebajikan, tetaplah dia dalam keadaan itu, dan jika dia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah dia ke belakang. Rugilah dia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (Al-Hajj:11).
﴾ أَوَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ﴿ "Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada manusia," di mana Dia telah mengabarkan kepada kalian tentang kelompok yang demikian keadaannya ini, sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian, sehingga kalian dapat mengetahui betapa sempurnanya pengetahuan Allah dan betapa luas hikmahNya. ﴾ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ ﴿ "Dan sesung-guhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman; dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik." Maka dari itu, Dia menetapkan adanya ujian dan cobaan agar ilmuNya tam-pak pada mereka, kemudian Dia memberikan pembalasan menurut apa yang tampak dari mereka, bukan menurut ilmu yang diketa-huiNya sendiri, sebab jika demikian bisa jadi mereka akan beralasan terhadap Allah bahwa kalau saja mereka tahu bahwa mereka diuji tentu mereka akan dapat bertahan.